Happy reading and enjoy
Jangan lupa kasih bintang-bintang
💖💖💖💖💖Laki-laki itu kini terjaga sebab matahari mulai menunjukkan sinarnya. Tapi kelopak mata itu tidak ada tanda-tanda ingin terbuka. Roland dengan segala kenyamanan ranjang dan selimut tebal yang membalut tubuhnya masih bergeming tak ingin berpindah. Terlebih saat mengingat semalam adalah pengalaman yang tak pernah Roland lupakan seumur hidupnya.
Membayangkan betapa cantik Gella saat berada dibawahnya semalam. Juga tak lupa saat lelaki itu teringat waktu istrinya yang memimpin jalannya kegiatan panas mereka semalam. Rasa-rasanya Roland tak ingin kembali ke hotelnya. Dan tentunya tak ingin Gella keluar dari kamar barang semenit pun. Tapi apa mau di kata, hari panjang nan melelahkan mereka sudah menanti.
Tangan Rolan merayapi bagian kanan ranjang. Menggapai-gapai seseorang yang seharusnya juga masih berbaring bersamanya pagi ini.
Tapi tunggu, sejauh apapun tangannya meraba tak ada wujud istrinya disana. Seketika kelopak mata lelaki itu terbuka lebar. Sadar Gella tak ada diatas ranjang segera Roland terduduk dari posisi tidurnya. Matanya mulai menelisik seluruh sudut kamar. Dan tidak ada keberadaan Gella dimana pun.
"Sayang...!!!" Seru Roland.
Satu-satunya harapan Roland adalah kamar mandi. Tapi ruangan yang pintunya tertutup rapat itu sepert tidak ada tanda-tanda ada orang didalamnya. Sebab tak ada sahutan apapun jikah memang Gella ada didalamnya.
Buru-buru Roland mengenakan kembali celananya. Membiarkan ranjang dengan segala keberantakannya untuk membuktikan apakah Gella ada didalam kamar mandi.
"Sayang....!!!" Seru Roland lagi sembari membuka engsel pintu berwarna coklat tua tersebut. Roland lega sekarang, terbukti dari pintu yang sengaja dikunci dari dalam membuktikan bahwa istrinya ada didalam sana.
"Sayang, kamu didalem kan...!??" Tanya Roland sembari mengetuk pelan pintu tersebut. Tak ada jawaban apapun, dan itu justru membuat Roland semakin panik.
"Ge...!!!" Seru Roland lagi, tapi tetap tidak ada sahutan apa-apa.
"Gella...!!!"
"Jangan buat aku panik..."
"Ge, buka pintunya...!!!"
Roland yang khawatir mengetuk tiada henti papan kayu tersebut. Sembari masih meneriaki nama istrinya dan juga mencoba menekan-nekan engsel pintu meskipun tahu tidak akan berhasil kecuali kuncinya dibuka.
CEKKLEEKK !!!!
Bunyi kunci pintu yang dibuka membuat Roland segera mendorong pintu tersebut. Saat masuk kedalamnya Roland mendapati Gella masih utuh dan terlihat segar sebab istrinya baru saja selesai mandi.
"Kamu bikin aku panik, aku kira kamu pinsan didalem." Ujar Roland sembari memandangi tubuh Gella dari atas hingga bawah. Tubuh yang masih dibalut bathrobe berwarna putih bersih tersebut hanya berdiri diam memandangi Roland.
Roland sadar, wajah cemberut istrinya seakan-akan ingin mengatakan segala sumpah serapah untuknya. Apalagi tak ada senyum barang sedikitpun terulas dibibir wanita cantik itu.
"Ada apa...!??" Tanya Roland sembari maju 2 langkah untuk bisa berada lebih dekat dengan istrinya. Meraih kedua telapak tangan Gella masuk kedalam genggamannya.
"Lihat nih gara-gara kamu...!!!" Seru Gella melepaskan tangan Roland begitu saja dan mengubah posisi berdirinya menghadap cermin besar yang ada disampingnya. Cermin yang menempel dengan marmer wastafel tersebut mampu menangkap bayangan mereka berdua secara jelas.
Gella melonggarkan sedikit bagian leher bathrobe yang dia gunakan. Menarik sedikit lebih kebawah pada bagian leher. Seketika terlihat jelas ada tanda kemerahan muncul didada putih mulus wanita itu. Roland awalnya mengamati dari cermin, tapi kemudian memilih langsung melihat di TKP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka atau Duka [ ON GOING ]
Roman d'amourBaca cerita kedua ku yukk...!!!! . . . . Kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang mandiri. Rumah tangga kedua orang tuanya yang kandas justru membuat dirinya mampu menghadapi segala masalah yang menerpa tanpa mengeluh. Kisah percintaannya...