PART 57

1.2K 135 13
                                    

Selamat malam sayang-sayangku..
Jangan lupa kasih bintang banyak-banyak.
Happy reading and enjoy yaa !!!

"Di gue udah deket yaa..!!!"

"Iya iya, ini gue udah beres juga."

"Pokoknya nanti gue enggak turun, lo langsung di depan gerbang aja."

"Iya Ge bawel banget."

"Ya udah."

Setelah sambungan teleponnya terputus, Gella kembali fokus dengan jalanan. Jalan menuju rumah Dihan. Dan mobil Gella kini sudah memasuki area kompleks perumahan sahabatnya.

Saat jarak tempuhnya hanya kurang 4 rumah Gella sudah bisa melihat keberadaan Dihan yang menunggunya tepat didepan pagar.

"Mobil baru Ge...!??" Tanya Dihan begitu dia sudah duduk dikursi penumpang samping Gella.

"Enggak, udah seminggu lebih."

"Iya itu namanya baru." Protes Dihan yang kini mulai sibuk memasang sabuk pengaman.

"Mau makan dimana kita...!??" Tanya Dihan setelah Gella mulai melajukan mobilnya.

Gella memang sengaja mengajak Dihan keluar makan siang bersama. Lagi pula wanita itu bosan hanya dirumah tanpa ada kegiatan.

"Menurut lo apa Di...!??" Tanya Gella yang justru belum memiliki tempat tujuan.

"Makan bebek betutu direstoran Bali yang waktu itu aja yuk..!!" Ajak Dihan.

"Kita lama banget enggak kesana." Lanjutnya.

"Boleh." Jawab Gella singkat menyetujui usulan Dihan.

Setelah tahu arah tujuannya harus kemana kini Gella lebih santai mengemudikan mobil. Tak perlu celingukan mencari rute jalan.

"Lo beneran resign Ge...!??" Tanya Dihan yang ternyata masih tidak percaya kalau sahabatnya kini menjadi pengangguran.

"Ya beneran lah, kalau enggak gue enggak mungkin ada sama lo sekarang."

"Ya siapa tahu lo cuma cuti doang...!!!"

"Serius Di. Gue pengangguran sekarang." Kata Gella meyakinkan Dihan.

"Enggak masalah pengangguran, tanpa bekerja hidup lo udah terjamin."

"Ya tapi baru dirumah beberapa hari aja gue udah bosen Di." Kata Gella mencurahkan isi hatinya.

"Ya lo bisa produktif dirumah. Nyoba-nyoba resep masakan kek, senam, jalan-jalan, pokoknya menyibukkan diri lah kalau takut bosen. Hambur-hamburin itu duit laki lo."

"Boros...!!"

"Eh Ge lo sadar enggak sih dari tadi kita diikutin sama mobil hitam dibelakang itu deh."

"Sejak keluar komplek perumahan gue." Ujar Dihan sembari menghadap belakang untuk mengamati secara langsung. Gella hanya melirik sekilas dari spion mobil.

"Ngebut Ge, cepet...!!!" Seru Dihan heboh meminta Gella menaikkan kecepatan menyetirnya.

"Enggak apa-apa, orang suruhan laki gue itu." Jawab Gella dengan santai.

"Beneran...!??" Tanya Dihan. Masih belum percaya dengan apa yang Gella katakan.

"Iya serius. Santai aja sih."

"Bener-bener lo Ge, udah kaya istri mafia aja."

"Gue juga sebenarnya risih diikutin kemana-mana. Tapi enggak apa-apa lah dari pada gue disupiri." Kata Gella pasrah.

"Rumah yang lo tempatin juga ada maid-maid gitu enggak sih Ge...!??" Tanya Dihan penasaran.

"Enggak, masih banyakan ART rumah bu Ratna dari pada rumah mas Roland."

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang