PART 78

1.2K 202 10
                                    

Sudah up yaa, setelah lumayan lama belum ada kelanjutan..
Masih banyak typo, kasih tanda aja...
Jangan lupa vote dan bagi masukan kalian....
Happy reading and enjoy...

3 hari meninggalkan istrinya di rumah karena kesibukan yang lebih genting membuat Roland merindukan Gella. 3 hari adalah waktu yang benar-benar Roland gunakan untuk mengurus semua kerepotan yang terjadi di Bandung. Waktu tidur lelaki itu berkurang. Ia harus begadang dan pagi-pagi sekali dia sudah harus kembali bekerja.

Komunikasi dengan Gella juga tak bisa intens sebab lelaki itu perlu pergi ke beberapa tempat selama di Bandung. Jangankan menghubungi istrinya, kebanyakan ponsel lelaki itu penuh dengan panggilan-panggilan penting dari lembaga-lembaga terkait.

Tapi pagi ini Roland sudah kembali ke Jakarta. Mobil yang ia kendarai juga sudah ada di carport rumahnya. Wajah lelah lelaki itu jelas ketara. Beberapa hari tidak diurus oleh istrinya membuat penampilan lelaki itu terlihat kusut dan terkesan acak-acakan. Walaupun nilai ketampanan wajahnya tak berkurang barang sedikitpun. Tapi raut lelah lelaki itu tak bisa ditutupi. Kantung matanya bahkan sangat jelas menandakan jika Roland kurang tidur akhir-akhir ini.

"Pagi pak !!" Sapa Kasno yang sedang menyapu ruang tamu.

"Iya." Jawab Roland berlalu begitu saja sebab tujuan lelaki itu mencari keberadaan Gella.

"Sayang !!" Seru Roland dengan riang sembari membuka pintu kamarnya.

Ahh tapi sayang, Gella tak ada didalam sana. Kamar yang mereka huni pun sudah dalam keadaan rapi tapi nihil penghuni.

Kaki panjang lelaki itu segera kembali menuruni tangga dan tujuannya adalah dapur. Padahal sudah lewat waktu biasanya mereka sarapan. Dan mustahil Gella ada disana.

"Pagi pak !!" Sapa bi Nah saat mendapati Roland yang tiba-tiba muncul.

"Gella mana bi !??"

"Ibuk ngeteh dibelakang pak."

Mendengar itu Roland segera bergegas menuju bagian belakang rumahnya. Sedikit berlari hanya untuk segera tiba dan bisa memandangi wajah cantik yang ia rindukan akhir-akhir ini.

Sejak keluar dari pintu, Roland bisa menemukan keberadaan Gella. Wanita cantik itu duduk di gazebo pinggir kolam. Duduk bersila diatas spons empuk yang memang terpasang di gazebo.

Ada meja pendek kecil berbentuk bulat dan terdapat cangkir teh dan teko teh berukuran kecil. Ada juga potongan buah segar dan juga beberapa potong kue basah menemani bersantai Gella pagi itu.

"Sayang !!" Panggil Roland, seketika mampu menghentikan lamunan Gella. Tatapan nyalang bak kosong yang hanya memandangi air kolam yang tampak tenang seketika berpindah memandangi Roland.

Gella hanya tersenyum menyambut lelakinya yang kian mendekat. Membuat langkah Roland kian lebar nan cepat agar bisa segera mencapai istrinya.

"Kangen..." Ujar lelaki itu saat sudah berhasil memeluk tubuh Gella tak erat. Berulang kali bahkan lelaki itu sengaja menciumi leher istrinya. Menghirup dalam aroma tubuh Gella yang memancarkan aroma wangi bercampur manis yang muncul dari parfum.

"Aku juga." Gella tersenyum tanpa Roland tahu. Tangan wanita itu mengusap tubuh belakang suaminya yang masih terbalut jaket kulit.

"Belum mandi kan !??" Tebak wanita itu. Roland dengan lembut memisahkan diri, memilih memandangi wajah Gella dan mengunci netra wanita itu.

"Tahu aja kalau aku belum mandi."

"Mandi dulu ya !!" Pinta wanita itu dengan lembut.

Roland tak menggubris permintaan istrinya. Ia memilih kembali melesak mengulang memeluk tubuh Gella, dan lagi-lagi ia hirup dalam-dalam aroma tubuh Gella yang menenangkan.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang