Selamat bermalam rabu sayang-sayangku...
Mohon maaf up-nya ngaret dan masih banyak typo...
Terimakasih untuk yang sudah sabar menunggu...
Jangan lupa bagi vote-nya...
Happy reading and enjoy 🥰🥰🥰🥰Kelopak mata yang dihiasi bulu mata panjang nan lentik itu mengerjap beberapa kali sebelum benar-benar terbuka sempurna. Si empunya bulu mata tersebut masih terlihat enggan beranjak dari posisinya. Beberapa kali bahkan terlihat Gella mengubah posisi tidurnya diatas ranjang. Padahal jelas terlihat jarum jam yang tertempel didinding kamar sudah hampir jam 7 pagi.
"Mas Roland kan janji sama gue pagi ini udah sampai Jakarta." Kata Gella bermonolog mengingat hari ini adalah hari Senin. Hari dimana seorang Roland Aji Anggoro mengatakan bahwa dia sudah tiba dipagi hari.
Gella segera terbangun, tujuan utama wanita itu tentu saja mandi. Semangat wanita itu seketika membara hanya dengan mengingat bahwa hari ini suaminya kembali. Dia perlu membersihkan diri. Berdandan seperlunya untuk menyambut kepulangan Roland. Meskipun langkahnya masih tertatih tapi hal itu tak menyurutkan semangatnya.
Dulu saat masih berpacaran jika mereka sedang berjauhan hal semacam rindu tak pernah mengusik Gella. Tapi kini setelah mereka hidup bersama entah mengapa Gella sangat merindukan suaminya. Dulu Gella masih memiliki banyak kesibukan, bahkan bisa dibilang kesibukannya bekerja mengalahkan rindunya untuk Roland. Tapi kini saat dia sudah menjadi pengangguran baginya berpisah dengan Roland sehari saja rasanya wanita itu ingin meminta suaminya lekas kembali.
Usai dengan kegiatannya dikamar mandi wanita itu mengingat 1 hal begitu sudah kembali kedalam kamar. Yaitu ponselnya, wanita itu yakin pasti suaminya sudah mengirim pesan. Memberitahu situasinya sekarang.
Tapi wanita itu ternyata harus menelan kenyataan pahit. Tidak ada notifikasi apapun dari suaminya. Bahkan demi meyakinkan diri wanita itu membuka room chat Roland. Pesan terakhir yang diterima Gella adalah semalam. Saat lelaki itu mengiyakan ketika dirinya pamit untuk tidur.
"Serius mas kamu pulangnya hari ini !??" Tanya Gella seakan-akan sedang menyampaikan kalimat tersebut pada suaminya. Padahal Gella berbicara didepan layar ponselnya yang masih menyala dan menampilkan isi room chat-nya dengan Roland.
"Awas aja sampai bohong." Kata wanita itu dan melempar asal ponselnya diatas ranjang. Gella memilih segera merapikan penampilannya. Mengganti bathrobe-nya dengan dress rumahan berbahan shakila.
Dengan kaki yang berjalan pincang Gella mengarahkan langkahnya untuk keluar dari kamar. Tidak mungkin hanya didalam kamar seharian. Meskipun kegiatannya setelah ini kemungkinan hanya ngeteh dan sarapan.
Langkahnya penuh perhitungan, apalagi harus menuruni tangga satu persatu dengan kondisi kaki demikian. Jelas rasa nyeri masih ia rasakan meskipun rasa sakitnya sudah berkurang. Bahkan kondisi memar dikakinya saaat ini seperti yang dikatakan dokter Fariz tempo hari. Keunguan memar dikakinya bahkan terlihat lebih menghitam lagi dari kemarin-kemarin.
"Pagi buk !!" Sapa mak Ni yang terlihat sedang membersihkan debu-debu yang ada di kawasan ruang keluarga yang letaknya tepat di bawah tangga.
"Pagi mak." Jawab Gella yang tetap berlalu menuju dapur. Tujuannya pagi ini ingin membuat ginger tea dan makan beberapa camilan sebelum memasuki waktu sarapan.
Mata wanita itu melebar, bibirnya bahkan ternganga saat menemukan sesuatu yang sangat ia rindukan berdiri didepan kompor dan sibuk dengan alat dapur.
"Mas !!" Panggil Gella memastikan bahwa yang berdiri tersebut adalah suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka atau Duka [ ON GOING ]
RomanceBaca cerita kedua ku yukk...!!!! . . . . Kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang mandiri. Rumah tangga kedua orang tuanya yang kandas justru membuat dirinya mampu menghadapi segala masalah yang menerpa tanpa mengeluh. Kisah percintaannya...