Selamat bermalam minggu sayang-sayangku...
Terimakasih banyak kalian sabar menunggu kelanjutan cerita Gella & Roland ini.
Jangan lupa bagi bintang-bintangnya..
Happy reading and enjoy.Gella masih terdiam didepan cermin kamar mandi. Debar jantungnya kian tak beraturan kala tangannya sudah memegang benda berwarna putih sepanjang pena dengan tangan kirinya. Matanya terpejam sesaat, sembari dalam diam wanita itu merapalkan doa.
Test pack tersebut adalah test pack ke-3 yang akan Gella gunakan pagi ini. 2 test pack sebelumnya menunjukkan 2 hasil yang berbeda, satu test pack menunjukkan hasil negatif, dan test pack lainnya menunjukkan hasil 2 garis tapi sangat samar. Dan test pack ke-3 tersebut hanya untuk meyakinkan Gella hasilnya positif atau negatif.
Dua test pack sebelumnya adalah test pack dengan harga murah. Test pack berbentuk pipih selebar kurang lebih 0.5cm dengan panjang sekitar 10cm benar-benar menggoyahkan keyakinan Gella. Hasil yang muncul berbeda membuat wanita itu memberanikan diri untuk mencobanya sekali lagi dengan test pack digital yang katanya tingkat keakuratannya lebih tinggi.
Hanya karena takut kecewa wanita itu belum berani untuk memasukkan ujung benda tersebut kedalam wadah tampung urine.
"Kalau ternyata negatif gimana !??" Tanya Gella pada dirinya sendiri sembari memandangi pantulan bayangannya dari cermin.
Sekali lagi terlihat Gella kembali memejamkan matanya. Setelah menarik nafas panjang nan dalam perempuan itu menghembuskan perlahan sembari meyakinkan diri untuk tidak terlalu kecewa jika hasilnya tidak seperti yang ia mau.
Dengan tekad yang sudah bulat Gella mulai mendekatkan ujung test pack tersebut di wadah tampung urin. Saat ujungnya hampir menyentuh permukaan cairan urin berwarna kekuningan tiba-tiba pintu kamar mandi tersebut diketuk secara tak sabar oleh seseorang. Engsel pintunya pun di tekan berulang kali sembari masih mengetuk pintunya.
"Sayang !!!!" Seru Roland dari luar kamar mandi.
Gella seketika memutar kepalanya kesamping kiri, dimana pintu masuk kamar mandi berada.
"Iya mas, bentar !!!"
Tanpa menunggu lama Gella segera membuang test pack yang sudah terpakai kedalam kloset. Tak lupa wanita itu menekan flush agar 2 benda tersebut hanyut bersama air. Sedangkan test pack yang belum terpakai ia simpan lagi kedalam laci. Ia juga segera menumpahkan urinenya didalam kloset dan membuang wadah tampungnya ketempat sampah.
Segera wanita itu membuka kunci pintu dan membukakan pintu untuk suaminya. Begitu pintu terbuka yang Gella lihat adalah muka bantal suaminya sebab lelaki itu baru saja bangun dari tidurnya.
"Ngapain sih dikunci segala." Protes Roland sembari berjalan melewati istrinya untuk masuk lebih dalam.
"Ya aku lagi poop mas." Jawab Gella beralasan. Wanita itu juga ikut masuk kedalam lagi dan berdiri ditempatnya semula. Wanita itu segera menyibukkan diri mencuci wajahnya. Disaat yang sama Roland berdiri didepan kloset dan sedang buang air kecil.
"Jadi ketempat mama nanti !??" Tanya Roland setelah kini ia berdiri disamping tubuh istrinya. Tangannya segera meraih sikat gigi dan pasta gigi.
"Jadi dong."
Roland tak menimpali dengan pertanyaan lain sebab mulutnya penuh dengan busa. Keduanya hanya saling pandang dari pantulan cermin. Gella juga terlihat mulai membasuh wajahnya dengan air bersih. Tak lupa wanita itu juga mengeringkan air yang masih menempel diwajahnya dengan face towel yang selalu diganti setiap hari oleh para ART rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka atau Duka [ ON GOING ]
RomanceBaca cerita kedua ku yukk...!!!! . . . . Kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang mandiri. Rumah tangga kedua orang tuanya yang kandas justru membuat dirinya mampu menghadapi segala masalah yang menerpa tanpa mengeluh. Kisah percintaannya...