PART 12

2.3K 191 5
                                    

Roland benar-benar nekat. Setelah beberapa hari lalu datang menemui papa Gella laki-laki itu siang ini berani mendatangi Gella langsung ketempat kerjanya. Dan yang Gella bingungkan adalah dari mana Roland tahu kalau dia sedang berada di toko cabang milik bosnya.

"Ya Allah mas. Harus banget yaa sampai datang kesini...." Kata Gella frustasi dengan semua tingkah Roland. Lebih tepatnya sudah lelah meladeni laki-laki itu.

Gella tidak ingin membawa Roland masuk kedalam area toko. Sehingga dia memutuskan membawa Roland mengobrol didalam mobil laki-laki itu. Entah memang sudah menjadi kebiasaan Roland atau bagaimana. Intinya laki-laki itu selalu tersenyum melihat Gella yang sedang marah-marah padanya. Jika yang dapat amarah Gella adalah Ettan sudah bisa dipastikan dia hanya menunduk dalam-dalam dan takut menatap langsung wajah Gella.

"Ya gimana dong aku kangen..."

"Bullshit..." Desis Gella.

"Serius Ge."

"Terus kesini mau apa...!!!" Seru Gella ingin segera cepat selesai.

"Makan yuk. Kamu pasti belum makan siang..." Kata Roland.

"Makan sendiri aja sana..." Jawab Gella ketus.

"Kamu enggak kasihan sama aku. Aku udah jauh-jauh kesini lho." Rengek Roland berharap Gella luluh.

"Aku kan enggak minta kamu kesini mas..."

"Ya memang aku kesini atas kemauanku sendiri. Tapi kan aku kesini demi kamu."

"Aku enggak bisa lama-lama, cari makan yang deket sini aja..." Jawaban Gella membuat Roland tersenyum kian lebar. Tandanya wanita cantik itu mau dia ajak makan siang berdua.

"Aku ambil tas dulu, tunggu disini aja bentar." Kata Gella yang kemudian turun dari dalam mobil Roland. Dan terlihat dia kembali masuk kedalam toko untuk mengambil barangnya.

Tak lama kembali Roland melihat Gella berjalan kearahnya. Dan segera masuk kedalam mobilnya. Mendudukan diri disamping Roland dan dengan gerakan tenang mengenakan seat belt.

"Mau makan dimana...???" Tanya Roland dengan lembut. Seraya mulai menjalankan mobil yang dia kendarai.

"Kiri lurus aja nanti ada tempat makan daerah situ." Jawab Gella tanpa mandang kearah Roland. Menganggurkan begitu saja ciptaan tuhan nan sempurna disampingnya.

Roland mengikuti arahan Gella. Dia kurang faham tempat makan daerah itu. Sehingga lebih baik menuruti apa yang Gella arahkan kepada dirinya.

"Itu lho yang rame orang parkir itu..." Kata Gella saat mereka sudah 15 menit berkendara.

Roland kaget, dia kira Gella akan membawanya makan di cafe atau restoran keluarga. Nyatanya hanya warung bakso yang memang terlihat sangat ramai sekali. Ditambah saat ini sudah jam makan siang, sehingga banyak pengunjung memadati area warung yang memang tempatnya lumayan luas.

"Mau makan disini...???" Tanya Roland memastikan. Mobilnya sudah terparkir mengikuti arahan juru parkir.

"Kenapa...???"

"Enggak mau...???"

"Ya kalau enggak mau kamu cari tempat lain aja." Kata Gella yang sudah melepas seat belt-nya dan bersiap untuk turun.

Roland juga buru-buru ikut melepas sabuk pengamannya. Gella yang sudah turun terlebih dahulu membuat Roland mau tak mau mengikuti dirinya masuk kedalam warung bakso. Warung bakso yang ada di ruko 2 lantai dengan gerobak khas penjual bakso terpajang dibagian depan.

"Mas bakso urat 1. Mienya bihun aja jangan pakai mie telur." Kata Gella saat memesan bakso untuk dirinya.

"Siap mbak. Sama apa...???" Tanya pelayan warung.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang