PART 22

1.7K 134 11
                                    

Happy reading yaak....
Maaf update nya malem banget, gara-gara enggak bisa tidur dan malah muncul ide buat Gege🤎Roland.
Belum revisi ya, kalau ada typo boleh banget kasih tanda.
Jangan lupa kasih bintang-bintang 😘😘

Laki-laki tampan itu duduk sendiri. Ditengah hiruk pikuk keramaian sanak saudara dirumah kekasih hatinya. Hari ini adalah hari dimana Jana meresmikan pernikahannya dengan Tyo, laki-laki pilihannya. Roland sendiri yang memaksa ingin ikut datang, walaupun Gella memintanya tak perlu hadir.

Yang Gella takutkan hanya Roland yang akan sendiri karena dia tentu saja harus menemui saudara yang datang. Pagi tadi setelah usai acara akad nikah dimasjid dekat rumah Gella, acara kemudian berpindah dirumah. Hanya sekedar menyiapkan hidangan untuk para tamu undangan. Roland bahkan menanggung semua kebutuhan segala acara hari ini. Karena tidak mengadakan acara besar sehingga Roland dengan senang hati menawarkan bantuan pada Gella. Lagi pula Roland juga hanya mengutus orang kepercayaannya untuk melakukan itu semua.

Gellanya Aku 🤎🤎,
Bosen ya mas...???

Notifikasi pesan masuk muncul di layar ponsel Roland. Tanpa menunggu lama buru-buru laki-laki itu membalas pesan kekasihnya. Tak lama mereka saling pandang dari jarak yang lumayan jauh. Gella dengan lembut melemparkan senyum kepada kekasihnya, berharap hal itu mampu membuat Roland merasa tak terasingkan.

Roland,
Take your time darl
Aku sabar nunggu😘

Gellanya Aku 🤎🤎,
Aku minta Angga nemenin kamu yaa..???

Roland,
No !!!
Angga juga lagi sibuk kayanya

Memang Angga terlihat sibuk, dia juga menemui para tetangga dan beberapa tamu. Roland masih asing dengan lingkungan rumah Gella, jadi dari pada dia bergabung tapi tak nyambung dengan obrolan tetangga kekasihnya lebik baik Roland menyendiri.

Gellanya Aku 🤎🤎,
Bentar lagi aku temui kamu
Tante pengen kenal

Roland,
Yess baby...!!!

Gellanya Aku 🤎🤎,
Bentar yaa...
Tunggu 😘

Roland,
Iya santai aja

Setelahnya Gella tak membalas pesan terakhir kekasihnya. Dan Roland juga dengan santai kembali memasukkan pinsel kedalam saku kanan celananya. Mereka kembali saling pandang, dan lagi-lagi hanya senyum indah kekasihnya yang Roland dapat.

Kurang lebih menunggu 15 menit Gella datang sesuai janji menemui kekasihnya. Bagi Roland Gella selalu cantik dimatanya, tapi melihat Gella berjilbab membuat Roland semakin bersyukur memiliki kekasih yang berkali-kali lipat cantiknya dengan penampilan seperti ini. Bahkan saat Gella masih berada beberapa meter dari tempat duduknya Roland sudah merekahkan senyum.

"Maaf ya mas, aku malah sibuk sendiri." Kata Gella sembari menduduki kursi kosong samping kekasihnya.

"Enggak apa-apa sayang." Jawab Roland yang dengan lekat menatap paras cantik kekasihnya.

"Ayo ketemu sama tanteku." Ajak Gella sembari menggenggam lembut tangan Roland. Roland menganggukkan kepalanya, dia sudah sangat bersiap untuk hal ini. Ini yang sangat dirinya tunggu saat dia memutuskan untuk datang di acara pernikahan calon mertuanya.

"Nanti pokoknya jangan dengerin omongan mereka kalau mereka ngomong macem-macem atau aneh-aneh." Ucap Gella mewanti-wanti agar Roland tak kaget dengan situasinya nanti.

"Terus mas, jangan pamer harta kamu didepan tanteku. Cukup kenalan biasa aja udah. Kamu jangan ngomong macem-macem apa lagi pamer." Kata Gella lagi menasehati.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang