PART 53

1.3K 143 6
                                    

Jumat berkah !!!!
Masih ada typo, boleh banget dikasih tanda.
Jangan lupa bagi bintang-bintangnya
Happy reading and enjoy 💖💖💖

Bukan gundah, entah karena amarah atau kekecewaan yang membuat Roland lebih banyak diam beberapa hari ini. Pasca pertemuan dengan mantan pacarnya di butik 5 hari lalu

Bukannya tidak tahu, Gella bahkan sadar perubahan sikap suaminya. Tapi wanita itu memilih diam, sebab Roland pasti mengatakan padanya jika memang ia rasa Gella perlu tahu.

Sikap Roland pada Gella tidak ada yang berubah, hanya saja lelaki itu sesekali seperti melamun. Seperti halnya pagi ini, didalam mobil menuju perjalanan ke tempat kerja Gella Roland terlihat fokus menyetir. Tapi wanita yang duduk disebelah itu tahu kalau fikiran Roland entah kemana.

"Awas mas...!!!" Pekik Gella saat mobil Roland hampir menabrak bemper belakang mobil orang lain.

"Hhaah..." Roland menghembuskan nafasnya memburu karena dia juga terkejut.

"Sayang maaf." Kata Roland melihat kesamping kiri tepat dimana posisi Gella duduk.

"Kamu kenapa sih mas. Kalau sakit biar aku aja yang nyetir." Ucap Gella dengan lembut sembari mengusap perlahan paha kiri suaminya.

"Enggak sayang, maaf aku kurang fokus." Jawabnya. Mobil didepan Roland belum juga berjalan sebab lampu lalulintas masih menyala merah didepan sana.

"Atau capek...!?" Tanya Gella lagi memastikan kondisi suaminya."

"Enggak kok."

"Kamu banyak melamun akhir-akhir ini. Ada apa...!??" Gella memberanikan diri untuk bertanya soal itu pada Roland. Tapi Roland yang awalnya memandangi Gella kini berpindah ke depan. Sebab mobil didepannya mulai berjalan. Dan Roland juga harus segera menjalankan mobilnya.

"Enggak, perasaan kamu aja mungkin." Jawab Roland seadanya karena Gella masih menunggu jawaban laki-laki itu.

Gella yang merasa bahwa Roland sedang tidak ingin membahas masalahnya memilih diam. Kembali menatap jalanan didepannya. Tangan wanita itu juga sudah kembali memegangi tas yang ada dipangkuannya.

15 menit kemudian mobil Roland sudah berada di pelataran toko berlian tempat istrinya bekerja. Setelah berpamitan dan Roland melakukan kegiatan rutinnya yaitu mengecup kening istrinya, Gella segera turun dari mobil.

"Nanti lunch aku jemput lagi yaa...!!!" Kata Roland setelah Gella berhasil menutup pintu mobil.

Gella menegok lagi kedalam mobil setelah mendengar ucapan suaminya, "iya mas." Katanya. Baru setelah itu wanita cantik yang saat ini menggunakan pakaian yang ia beli bersama suaminya waktu itu berjalan menuju pintu masuk toko.

Roland tak langsung pergi, lelaki itu baru meninggalkannya lokasi Gella bekerja setelah istrinya itu masuk kedalam bangunan dengan dinding kaca pada bagian depannya tersebut.

Seperti biasa setiap orang sudah berada diposisi masing-masing begitu Gella masuk kedalam toko. Sapaan akrab juga terlontar dari banyak rekan kerja Gella. Bagaimana bisa Gella meninggalkan tempat dengan segala kenyamanan dan keakraban seperti ini. Rasa-rasanya wanita itu enggan resign jika mengingat segala kenangan yang ia dapat selama ia bekerja bersama mereka semua.

Asam pahit Gella berkarir ada di tempat bu Ratna. Tapi mau bagaimana lagi, dia dan Roland saja sudah sepakat tentang pekerjaan. Dan Gella tak ingin ingkar janji. Nantinya jika dia mengandung wanita itu akan segera mengajukan surat pengunduran diri pada bu Ratna. Lagi pula kini anak-anak bu Ratna lebih mengerti posisi Gella. Entah apa yang dikatakan bu Ratna untuk merayu anaknya, tapi kini yang jelas mereka bisa memahami bahwa 'mbak Gege' sudah ada yang memiliki.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang