PART 51

1.3K 141 5
                                    

Sudah up yaa...!!!
Belum revisi, kalau ada typo boleh kasih tanda....
Jangan lupa share bintang-bintangnya.
Happy reading and enjoy 💖💖💖

Pandangannya tak luput dari segala keramaian pagi ini. Kopi yang ada didalam tumblr berwarna coklat tua menemani perjalanan Gella pagi ini menuju tempatnya bekerja. Hari ini adalah hari dimana Gella kembali beraktivitas di tempat kerjanya. Dan tentunya wanita cantik itu kini tak perlu lagi menyetir mobilnya sendiri. Sudah ada pak Sigit yang memegang kendali kemudi dan mengantarkan istri majikannya kemanapun Gella pergi.

Begitu roda mobil sedan mewah itu berhenti di pelataran parkir toko bu Ratna, Gella segera turun tanpa menunggu dibukakan pintu. Dia masih merasa risih diperlakukan seperti itu oleh orang lain.

"Bu..." Kata Sigit cemas seperti ingin memprotes Gella karena wanita itu memutuskan turun sendiri dari mobil.

"Sama saya santai aja pak. Enggak apa-apa." Gella yang sudah tahu isi fikiran lelaki itu menenangkannya.

"Tapi kalau pak Roland tahu saya kena marah bu."

"Kan enggak ada bapak sekarang. Kalau pas ada bapak aja ya.." pinta Gella dengan lembut.

"Baik bu." Jawab Sigit patuh. Lagi pula Gella sekarang juga majikannya. Dia juga tentunya dilarang menolak perintah Gella.

"Tolong kue-kuenya dibawa masuk ya pak...!!!" Titah Gella pada Sigit.

"Iya bu." Segera Sigit melakukan tugasnya. Mengambil 2 kotak donat, beberapa makanan ringan dan juga 2 kardus chiffon cake yang Gella beli saat perjalanan menuju tempat kerjanya.

Sudah menjadi sebuah kebiasaan di toko bu Ratna, apabila ada karyawan yang cuti jika mereka kembali masuk akan membawa buah tangan dan dibagikan untuk teman yang lain. Tentunya Gella juga harus melestarikan budaya tersebut. Meskipun biasanya Gella juga sering membeli untuk teman-teman ditempat kerjanya walaupun dia sedang tidak cuti.

"Pagi bu Gella...!!!"

"Pagi bu..."

"Bu Gella cantik banget sih."

"Udah mulai masuk bu...!??"

"Cie pengantin baru ciee...!!!"

Pertama kali masuk kedalam area toko Gella sudah disambut riuh teman-temannya yang lain. Tak sedikit juga yang menggoda Gella. Sedangkan wanita itu memilih hanya tersenyum menanggapi mereka semua. Hampir semua sudah ada di lokasi kerja masing-masing. Sebab saat ini sudah waktunya toko tersebut beroperasi.

"Din tolong bawa ke belakang. Nanti dibagi-bagi sama yang lain." Ucap Gella mendekati Dini yang saat ini berada dibelakang meja customer servis.

"Siap...!!!"

"Makasih bu Gege...!!!" Kata Dini yang menerima plastik yang diserahkan pak Sigit padanya.

"Makasih ya pak...!!!" Kata Dini tak lupa mengucap terimakasih pada pak Sigit.

"Iya mbak sama-sama."

"Makasih pak, saya enggak perlu ditunggu. Nanti pulangnya biar sama bapak aja." Kata Gella.

"Baik bu, kalau begitu saya permisi." Pamit Sigit untuk kembali ke kediaman utama Roland.

"Yang lain aku keatas dulu yaa. Selamat bekerja....!!!!" Seru Gella sembari berlalu untuk segera naik menuju ruangannya. Wanita itu yakin saat ini bu Ratna belum hadir. Biasanya ibu 3 anak itu datang pukul 10 pagi.

"Pagi Han...!!" Sapa Gella pada perempuan yang berusia 2 tahun lebih muda dari dirinya itu. Hana adalah orang yang dulu Roland janjikan pada bu Ratna untuk membantu membereskan pekerjaan Gella. Tapi sejauh ini setahu Gella Hana hanya mengurus segala urusan yang menyangkut toko saja. Sedangkan untuk rumah dan anak-anak bu Ratna belum bisa menyerahkan tanggung jawab itu padanya.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang