Selamat bermalam minggu sayang-sayangku....
Jangan lupa bagi bintang-bintangnya...
Kalau mau kasih masukan boleh banget yaa....
Happy reading and enjoySejak tadi jika dihitung sudah lebih dari 10 kali Gella mengubah posisinya. Mulai dari duduk, berbaring, tidur miring, duduk bersila, tidur meringkuk dan masih ada banyak posisi yang Gella lakukan. Wanita itu bosan, selepas mandi bahkan Roland lebih memilih kembali mengurus pekerjaannya dari pada bersantai bersama Gella.
"Mas...!!!" Rengek wanita cantik itu. Tubuhnya menghadap kebelakang menempel pada sandaran sofa dan tangannya terjuntai lemah begitu saja. Kursi makan dibelakang Gella dijadikan meja kerja dadakan Roland.
"Hhmmm...." Jawab Roland seadanya. Bahkan tanpa melirik sedikitpun keberadaan Gella. Kacamata yang bertengger di hidungnya dan mata yang menatap jeli layar laptop memastikan bahwa lelaki itu sedang bekerja dan tentunya tak ingin diganggu.
"Laper mas...!!!" Rengek Gella masih berusaha mengusik suaminya. Padahal baru satu jam mereka makan malam bersama. Didalam kamar tentu saja.
"Room servis lagi aja sayang, pesan apapun yang kamu mau." Jawab Roland lagi-lagi tanpa melirik Gella.
"Aku pengen boba." Rengek Gella masih tak menyerah. Bahkan menyebutkan menu yang kemungkinan besar tidak disediakan oleh restoran hotel.
"Pesen vanilla late aja.." jawab Roland yang masih saja memilih menatap layar laptopnya.
"Boba mas maunya." Sungut Gella. Tapi berhasil, Roland kini melirik keberadaannya.
"Oke, aku minta Ryan beli." Jawab Roland yang kemudian menyambar ponsel disamping laptop dan kemungkinan besar mengirim perintah untuk Ryan via chat.
Gella yang awalnya tersenyum sumringah seketika kembali dalam mode semula. Dia kira Roland akan mengajaknya pergi jalan-jalan keluar kamar hotel. Nyatanya lelaki itu justru lebih memilih merepotkan orang lain.
"Tunggu ya sayang, Ryan udah bilang oke." Ujar Roland melaporkan bahwa Ryan siap melayani keinginan Gella. Laki-laki itu bahkan memilih kembali bekerja.
"Tega banget sih mas...!!!" Gella yang kesal kembali duduk menghadap televisi.
"Kalau nanti aku nyidam masa iya kamu suruh Ryan juga." Lanjut Gella.
Roland mengalihkan pandangannya ke arah Gella. Kini hanya rambut istrinya saja yang terlihat.
"Kalau nyidam beda cerita sayang...!!!" Jawab Roland dengan lembut.
"Bentar lagi selesai kok." Lanjutnya merayu Gella.
"Terserah kamu lah mas...!!!!" Gella memilih diam. Memandangi layar televisi yang menyala meskipun acara yang ia lihat bukan acara favoritnya.
Ponsel Gella yang berdering membuat si empunya melirik sekilas nama yang muncul dilayar. Setelah tahu siapa yang menghubungi dirinya, Gella segera menyambar ponsel tersebut dan berpindah masuk kedalam kamar untuk menjawabnya.
"Siapa yang...!??" Tanya Roland penasaran sebab Gella yang memutuskan berpindah tempat saat menerima telepon.
Sedangkan wanita itu sama sekali tidak menggubris pertanyaan suaminya. Gella masih saja berlalu masuk kedalam kamar.
"Halo, apa Ngga...!??" Tanya Gella begitu ikon hijau ponselnya sudah ia geser kekanan.
"Jadi pergi bulan madu kak...!??"
"Enggak Ngga, kakak malah ke Surabaya ikut mas Roland kerja."
"Hahahhaha, serius...!??"
"Iyaa." Jawab Gella seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka atau Duka [ ON GOING ]
RomanceBaca cerita kedua ku yukk...!!!! . . . . Kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang mandiri. Rumah tangga kedua orang tuanya yang kandas justru membuat dirinya mampu menghadapi segala masalah yang menerpa tanpa mengeluh. Kisah percintaannya...