PART 30

1.8K 127 6
                                    

Selamat bermalam senin sayang-sayangku. Jangan lupa semangat soalnya besok Senin.
Jangan lupa kasih bintang-bintang, typonya boleh banget ditandain.
Happy reading and enjoy 🥰🥰🥰🥰🥰

"Ini bagus hlo jeng..." Seru wanita dengan rambut dicepol pada wanita lain yang duduk disebelahnya.

"Tapi mahal..."

"Mahal tapi kan bagus jeng..." Rayu wanita itu meyakinkan kawannya.

Gella sudah mengeluarkan koleksi toko milik bosnya. Menawarkan barang yang bagus, berkualitas dan tentu saja mahal. Dia juga sebelumnya sudah menjelaskan satu persatu kelebihan masing-masing. Sisanya tentu saja ia serahkan pada pembeli. Dan saat ini dia hanya memperhatikan bu Tika pelanggan VIP bosnya dan juga satu orang lagi yang sedang memilih barang mana yang perlu dibeli. Masih setia menyunggingkan senyumnya.

"Ya tapi mahal banget jeng. Nanti kalau suamiku marah-marah gimana coba." Kata wanita berambut coklat terang itu.

"Mahalnya berapa sih bu Sinta...!??" Suara bu Ratna menginterupsi perdebatan 2 orang itu.

"Enggak sampai 100 juta hlo." Lanjut wanita itu dan mendekati 2 pelanggannya.

"Halo jeng...!!!" Tika yang tahu kalau teman satu circle-nya muncul segera berdiri. Sekedar bersapa dan cipika-cipiki ala kadarnya. Hal yang sama juga di lakukan oleh wanita teman bu Tika yang Ratna sebut namanya adalah Sinta.

"Udah dari tadi ya...!??" Tanya Ratna dan kemudian ikut bergabung bersama 2 orang tersebut dan juga Gella tentu saja.

"Iya. Aku udah pilih satu tinggal jeng Sinta ini lho dari tadi cuma bingung terus katanya." Jawab Tika panjang lebar mengeluh. Memang dia sudah memilih 1 bracelet yang memang sudah sangat ingin dirinya beli sejak launching satu minggu yang lalu.

"Coba suruh Gege milihin. Biasanya pilihan Gege selalu berkenan dihati." Kata Ratna sembari melirik Gella yang berdiri masih dengan sangat tenang. Dia sudah terlalu biasa melayani berbagai macam pembeli. Dan seperti pelanggannya siang ini juga tentu saja banyak, sedikit rewel dan terlalu perhitungan.

"Udah, tadi Gella udah kasih masukan. Enggak tahu deh jeng Sinta ini yang dicari yang kaya apa." Lagi-lagi dengan menggebu bu Tika mengeluarkan keluh kesahnya.

"Ya mahal jeng. Agak mikir-mikir dulu lah aku." Katanya.

"Atau mau kembaran aja sama bu Tika bu." Kali ini Gella kembali memberi masukan.

"Iya, enggak apa-apa deh kembaran sama aku." Tika ikut mendukung ide Gella.

"Enggak deh jeng. Lebih mahal gelangmu tadi dibandingkan ini." Katanya lagi menolak.

"Budget berapa bu...!??" Tanya Gella dengan lembut. Barangkali dia bisa mencarikan pilihan lain sesuai budget yang ingin dia keluarkan.

"10 sampai 15 lah." Jawabnya.

"Tunggu sebentar." Gella pamit. Untuk mencarikan pilihan cincin lain yang sesuai dengan nominal yang disebut tadi.

Ratna hanya diam, dia tak suka memaksa orang membeli dagangannya. Apalagi menurut Ratna sepertinya bu Sinta tidak terlalu berminat membeli koleksi miliknya.

Tak lama Gella kembali. Membawa 2 cincin dan 2 gelang untuk dia tunjukan kepada pembelinya. Pembeli yang sejak tadi mengatakan semua pilihannya masuk golongan mahal.

"Nah ini. Terjangkau nih bu empat-empatnya." Komentar Ratna saat dengan hati-hati Gella menata semua itu di meja depan mereka.

"Ini 9.6 juta bu." Kata Gella memberitahu harga cincin pertama.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang