PART 32

1.5K 113 8
                                    

Happy reading and enjoy sayang-sayangku 🥰🥰🥰
Jangan lupa bagi votenya...

Rumah 2 lantai milik kekasih Roland itu siang ini terlihat berantakan. Bukan karena barang-barangnya, tapi karena mainan Zora yang masih tergeletak begitu saja hampir di seluruh sudut ruang santai lantai 2 rumah Gella.

Semalam saat Gella dan Roland datang berkunjung kerumah Dihan untuk memberitahukan acara ulang tahunnya yang akan terselenggara 1 minggu lagi, Zora menangis meraung-raung tatkala Gella akan kembali kerumah. Jadi Gella memutuskan membawa Zora menginap dirumahnya. Dan Dihan serta Caka akan menjemput bocah itu minggu sore ini.

"Apa Di...!??" Tanya Gella, wanita itu baru saja keluar dari kamarnya. Dengan memegang ponsel menggunakan tangan kiri dan tangan kanannya mulai membereskan mainan Zora. Memasukkan kedalam boks mainan yang memang diperuntukkan untuk tempat mainan anak sahabatnya.

"Anak gue rewel enggak...!??"

"Enggak." Jawab Gella santai sembari mengumpulkan mainan lainnya.

"Semalem enggak nyariin gue atau bapaknya."

"Enggak."

"Bagus deh. Titip dia dulu, gue hari ini mau kondangan sama Caka ke Bogor. Balik nanti malem. Enggak apa-apa kan...!??"

"Iya santai aja."

"Terus mana anak gue..?!!"

"Tidur."

"Ini baru jam 9 belum ada Ge...!!!" Seru Dihan diseberang sana. Sebab saat dengan dirinya tak biasanya Zora tidur di jam seperti ini.

"Dia dari subuh udah bangun Di. Terus tadi habis sarapan, mainan bentar habis itu langsung K.O anaknya." Kata Gella menjelaskan.

"Kalau sama gue itu anak gue suruh tidur siang susah banget. Sama lo kenapa nurut sih Ge...!??"

"Ya lo niat nidurin anak tapi malah lo duluan yang pules."

"Ya habis gimana, gue juga ngantuk."

"Lo udah jalan ya...???" Tanya Gella.

"Udah dari tadi."

"Ya udah. Gue mau lanjut beresin mainan Zora nih."

"Okeyy, makasih ya Ge."

"Sama-sama."

Gella meletakkan ponselnya diatas meja. Dia kembali fokus membereskan mainan Zora. Dihan yang kemarin takut anaknya bosan membawakan satu kotak mainan Zora. Juga menyiapkan pakaian ganti, susu, pampers, dan camilan untuk anaknya.

Gella yang sama sekali belum pernah mengurus balita tidak merasa repot maupun panik. Zora tak banyak bertingkah. Anak itu juga tak rewel sama sekali. Jadi Gella hanya perlu mengawasi bocah cilik itu tanpa perlu mengeluarkan tenaga ekstra saat menjaganya.

Tak lama muncul Angga yang sudah rapi dengan kemeja berwarna hitam dan celana bahan yang sudah disetrika dengan halus oleh Siti. Wanita 40 tahun itu baru kembali kerumah Gella sekitar 5 hari yang lalu.

"Tidur yaa kak....!??" Tanya Angga, yang pasti sudah jelas yang ditanyakan adalah Zora.

"Iya..." Jawab Gella sembari memasukan mainan Zora pada tempatnya. Dan itu adalah mainan terakhir Zora yang perlu Gella bereskan. Sebab setelah itu Gella menutup kotak berwarna biru muda tersebut.

"Bilang kak Dihan, besok aja jemputnya. Malem ini biar nginep sini lagi." Kata Angga sembari memakai kaos kaki. Laki-laki itu ada job hari ini.

"Dijemput nanti malem. Mereka pergi kondangan katanya." Kata Gella yang sudah mendudukan diri disamping angga yang sedang sibuk bersepatu.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang