PART 63

1.2K 142 5
                                    

Sudah up yaa sayang-sayangku 😘😘
Jangan lupa kasih bintang-bintang..
Belum revisi, kalau banyak typo mohon maaf...
Happy reading and enjoy 🥰🥰

Flare skirt berwarna putih bersih yang Gella miliki sudah sangat lama itu nyatanya masih cukup untuk ia kenakan. Dipadu dengan kaos polo berwarna abu muda dengan bordir bergambar buaya di bagian dada kiri kini Gella siap untuk menuju lapangan golf yang sudah dipersiapkan segalanya oleh Galang.

Dikepala wanita itu bahkan sudah tertutupi dengan topi yang berwarna senada dengan roknya. Kaki jenjangnya juga sudah dibalut dengan kaos kaki berwarna putih yang panjangnya berakhir dibawah lutut. Serta jangan lupakan sepatu kets berharga jutaan rupiah itu melengkapi penampilan sporty Gella pagi ini.

"Enggak ada rok yang lebih panjang ya !??" Roland sedari tadi masih mengamati istrinya berdandan. Apapun yang Gella lakukan tidak luput dari pandangannya.

"Aku pakai celana double mas." kata Gella.

"Atau pakai celana aja, celana legging." Usul Roland. Lelaki itu sangat tidak nyaman dengan rok yang dikenakan istrinya. Rok yang panjangnya hanya sampai pertengahan paha istrinya.

"Jangan aneh-aneh deh, Galang udah nungguin dibawah." Tolak Gella yang tak ingin merubah penampilannya. Dia nyaman dengan yang ia kenakan sekarang.

"Kamu yakin mau satu mobil sama Galang aja ???"

"Iya mas."

"Enggak mau sama pak Sigit aja !??"

"Enggak mas."

"Kenapa enggak pilih disupiri pak Sigit aja !??"

"Ya Allah mas, kamu takut apa sih. Aku aman sama Galang. Lagian Andi sama Irvan juga ikut aku lho hari ini." Wanita itu bisa naik darah jika meladeni suaminya.

"Iya deh iya."

"Salah siapa kamu enggak mau ikut." Kata Gella sembari menyambar tas yang akan dia bawa hari ini. Tas berukuran lumayan besar sebab berisi handuk kecil, botol minum berukuran 1,5 liter, dan tentunya ada beberapa barang penting istrinya ada didalam sana.

Penampilan Roland masih terbilang acak-acakan saat mengikuti istrinya turun kelantai 1. Rambutnya masih berantakan, bahkan kaos oblong tanpa lengan yang ia gunakan untuk tidur semalam juga belum berganti. Dan jangan lupakan celana kolor sebatas lutut yang Roland kenakan pagi ini.

"Yakin enggak mau ikut ?!!" Ujar Galang begitu melihat Roland berjalan dibelakang Gella.

"Enggak."

"Inget pesen gue ya, jaga istri gue baik-baik." Kata Roland memperingatkan sahabatnya.

"Iya njing, iya..."

"Lo udah ngomong itu berulang kali ke gue sejak semalem."

"Ya biar lo paham."

"Lo beneran enggak ikut Land !??" Tanya Novy yang duduk disofa empuk kamar tamu Roland. Gella memutar kepalanya agar bisa melihat wajah Roland.

"Enggak Nov..."

"Tega lo biarin istri lo sendiri disana." Kata Novy lagi.

"Ada Galang yang udah janji jaga Gella."

"Ya udah kalau enggak mau ikut." Novy segera berdiri. Berjalan mendekati Gella dan melingkari lengan istri Roland itu dengan kedua tangannya.

"Enggak sayang apa pemandangan kaya ABG gini lo biarin ditempat umum tanpa pawang...???" Ujar Novy mengompori Roland.  Lelaki itu hanya diam saja, sedangkan laki-laki lain yaitu Galang sudah tersenyum puas melihat wajah Roland yang sedang menahan diri agar tak memaki Novy.

Luka atau Duka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang