Nayeon baru saja tiba di cafe tempatnya bekerja setelah urusan pentingnya selesai. Gadis itupun segera mengganti pakaiannya dengan seragam kerjanya.
"Maaf, aku terlambat, aku ada urusan penting tadi," kata Nayeon pada laki-laki yang ia pikir adalah bosnya.
"Tidak apa-apa, Nay... Lanjutkanlah pekerjaanmu. Aku sedang pusing sekarang," kata pria itu.
"Memang ada apa?" tanya Nayeon penasaran.
"Lia dan yuna tidak masuk hari ini. Jadi tidak ada yang bernyanyi. Malam ini kan ada acara. Aku harus cari penyanyi dimana?" kata pria itu.
"Kalau kau mau, aku bisa menggantikan mereka. Tapi hari ini saja, ya..."
"Kau bisa menyanyi?" tanya lelaki bernama lisa itu.
"Aku bisa sambil main piano bila perlu," Wajah laki-laki itu langsung berbinar mendengar ucapan Nayeon. Dia menghela napas lega.
"Baiklah. Aku minta tolong, ya... Aku benar-benar bingung mencari seorang penyanyi,"
"Tidak masalah. Tapi hanya hari ini kan?"
"Baiklah,"
.
Malamnya, Nayeon benar-benar menggantikan penyanyi yang tidak bisa datang malam itu. Dengan memakai gaun yang indah, dia bernyanyi sambil main piano. Suaranya yang indah menyihir setiap pengunjung di cafe itu.
Tidak terkecuali dahyun, yang menatap Nayeon tanpa berkedip. Dia merasa sedang melihat seorang bidadari di atas panggung itu.
Nayeon, aku tidak menyangka kau punya suara yang sangat merdu. Kau seperti bidadari dengan gaun itu.
Lisa sejak tadi memperhatikan raut wajah dahyun yang terus memandangi Nayeon dengan kekaguman. Ia yakin dahyun ada perasaan lain terhadap Nayeon.
Sejak menyanyikan lagu pertama hingga lagu terakhir, dahyun tidak mengalihkan pandangannya dari panggung itu.
Setelah menyanyikan beberapa lagu, Nayeon pun segera turun dari panggung. Saat akan memasuki ruang ganti, dahyun datang dan menghampirinya.
"Hai..." bisik dahyun mengagetkan Nayeon.
"Kau? Sejak kapan kau di sini?" tanya Nayeon.
"Sejak lagu pertama yang kau nyanyikan," sahut dahyun
"Benarkah? Aku tidak melihatmu..." Nayeon mengalihkan pandangannya pada pengunjung cafe yang sedang ramai itu, "Aku mau mengganti seragam kerjaku dulu, aku harus lanjut bekerja, pengunjung sedang banyak."
Nayeon pun segera masuk ke ruang ganti dan mengganti gaun itu dengan seragam kerjanya. Sementara dahyun terus menunggunya di luar.
"Aku tidak menyangka, temanmu itu bisa menyanyi dan main piano. Suara juga sangat bagus," ucap lisa yang sedang duduk bersama dahyun
"Aku lebih senang melihat wajahnya yang cantik," kata dahyun tanpa sadar. Ia kemudian gelagapan setelah menyadari apa yang dia ucapkan barusan.
Lisa pun terkejut mendengar ucapan pria yang sebenarnya adalah pemilik cafe itu.
"Jangan bilang kau menyukai Nayeon," ucap lisa
Dahyun pun tersadar dari lamunannya kemudian berusaha menormalkan wajahnya. Tidak ingin terlihat bodoh di depan karyawannya.
"Dia tidak tahu kan, kalau aku pemilik cafe ini," bisik dahyun pelan.
"Tenang saja. Aku masih berperan dengan baik sebagai pemilik tempat ini, sepertinya dia juga tidak curiga."
"Baguslah," kata dahyun sambil manggut-manggut seraya menatap pintu ruang ganti yang tak juga terbuka.
"Lagipula untuk apa kau berbohong padanya. Aku rasa tidak masalah jika dia tahu kau adalah pemilik cafe ini," lisa mengambil gelas dan menuang minuman untuk dahyun

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PRISON OF LOVE || 2yeon
Romance📢 SEDIKIT MENGANDUNG BAWANG !!! Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia. Bukannya b...