78

452 78 15
                                    

Chaeyoung ada di sana dengan senyum penuh kelicikan. Wajahnya terlihat sangat puas melihat mina dalam keadaan terikat tak berdaya.

"Apa kabar, Monster Betina! Apa kau merindukan panggilan itu?" ucap Chaeyoung seraya terkekeh pelan.

"Kau... Apa yang kau lakukan!?" teriak mina dengan suara menggelegar.

Chaeyoung tertawa mendengar suara teriakan mina, lalu mendekat dan berjongkok di hadapannya seraya berdecak. "Bahkan dalam keadaan terikat pun kau masih begitu menakutkan, sayangnya kau tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Karena kau akan mati."

"PENGKHIANAT! Kau lah yang akan mati di tanganku!" Sekali lagi mina menunjukkan sifat garangnya di hadapan Chaeyoung

"Ya ampun, dalam keadaan begini pun kau masih bisa mengancam. Aku benar-benar kagum padamu, Teman!" Chaeyoung berdiri dari posisi berjongkoknya, kemudian memegang pistol dan mengarahkannya pada mina. Sesekali matanya melirik ray yang duduk di sudut ruangan itu dengan senyum liciknya.

"Haruskah aku membunuhmu sekarang? ucap Chaeyoung

"Tidak! Kau jangan membunuhnya sekarang. Dia pernah mengampuniku satu kali. Jadi kali ini, aku tidak akan membunuhnya. Kita akan menyerahkan wanita ini pada bambam," ucap ray

Seketika seluruh tubuh mina bergetar mendengar nama itu disebut. Sungguh, hanya satu orang di dunia yang paling membuatnya takut. Yaitu kekejaman sang mantan suaminya.

"Bunuh aku saja!" bentak mina walaupun suaranya sudah jelas terdengar gemetaran.

"Harusnya kau senang akan bertemu dengan suamimu. Ah, mantan suamimu," ucap ray sambil mengetuk-ngetuk meja. "Kau ingat apa yang kau lakukan padaku waktu itu padaku, sharon? Haruskah aku membalasmu dengan cara yang sama?" ucap ray sambil menunjukkan jari-jari tangannya yang kini tidak utuh lagi

Mendengar ucapan ray, mina semakin memberontak, berusaha melepas tali yang mengikatnya. "Kau masih beruntung karena aku tidak membunuhmu malam itu." mina masih menunjukkan keberaniannya pada dua orang di depannya.

"Monster Betina ini benar-benar banyak bicara."

"Dan kau, Chaeyoung! Kau tidak lebih dari seorang pengkhianat. Kau dibayar berapa oleh ray?"

"Kau dan Bosmu, Tuan nathan itu sama bodohnya. Aku sudah lama bekerja untuk Bos bambam. Dan aku baru tahu kalau kau ternyata adalah wanita yang dicari olehnya. Aku hanya membantunya menangkapmu."

Mina semakin geram mendengar ucapan Chaeyoung, ada rasa penyesalan dalam dirinya tidak mendengarkan perintah jeongyeon untuk tidak kemana-mana. Kini, mina telah berada di tangan ray dan Chaeyoung, dan kemungkinan sebentar lagi mereka akan menyerahkannya pada bambam.

"Beberapa hari lagi, sidang nathan akan digelar. Aku membutuhkan satu tawanan lagi. Bawa nayeon dan anaknya padaku. Akan kugunakan dia untuk membungkam nathan! Setidaknya sampai nathan benar-benar dieksekusi mati," titah ray pada Chaeyoung

"Siapa kau yang berani memerintahku? Aku membantumu karena bosku yang memintaku membawa mina kemari." Chaeyoung melirik ray dengan tatapan menantang. "Bosku hanya memintaku membawa mina padanya. Soal nayeon, itu urusanmu!"

Ray terlihat sangat geram dengan nada bicara Chaeyoung yang baginya sangat menyebalkan. Laki-laki itu mendekat dan menarik kerah kemeja Chaeyoung. "Aku sudah membuat kesepakatan dengan bambam. Jadi perintahku adalah perintahnya. Kau mengerti?"

"Berhati-hatilah padaku, Teman! Ingat, jari-jarimu sudah tidak utuh. Apa yang bisa kau lakukan padaku dengan kondisi menyedihkan seperti sekarang?"

Mendengar nada menyindir itu, ray melepaskan cengkramannya, lalu segera kembali duduk di kursi kebesarannya.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang