23

448 81 12
                                    

Aku harus bagaimana? Haruskah aku katakan pada Nayeon tentang apa yang di sampaikan Kak seulgi padaku? Ah, tidak! Aku tidak sanggup menyampaikannya. Aku tidak akan kuat melihat Nayeon bersedih. Biar kakak saja yang katakan. Lagipula dia sudah merawat Nayeon selama bertahun-tahun. Dia pasti tahu cara mengatakannya pada Nayeon. batin dahyun

"Kau kenapa, dahyun? Kau melamun?" tanya Nayeon membuat dahyun terlonjak.

"Ah, tidak... Aku hanya sedang memikirkan sesuatu," jawab dahyun gelagapan.

Dahyun memandangi wajah Nayeon yang terlihat sangat pucat dan lemah. Hatinya bagai tersayat melihat gadis pujaannya itu yang terus berusaha tersenyum melawan sakitnya.

"Nay, aku harus pergi dulu. Kalau aku meneleponmu, di jawab, ya... Jangan di abaikan. Kita kan sudah berteman. Aku rasa suamimu tidak akan marah kalau kita hanya berteman," pinta dahyun

"Baiklah..."

Jeongku tidak akan marah. Dia kan tidak peduli padaku. batin Nayeon.

Dahyun pun segera meninggalkan rumah itu menuju rumah sakit tempat seulgi praktek. Sedangkan Nayeon masih termenung memikirkan jeongyeon yang jauh disana.

"Apa aku tanya Chaeyoung saja, ya... Dia pasti tahu kemana jeongku," gumam Nayeon.

Akhirnya, Nayeon pergi ke bengkel milik jeongyeon dengan berjalan kaki. Sepanjang jalan, pikirannya terus tertuju pada sosok jeongyeon yang telah menjajah hatinya.

Waktuku bersama jeongku tinggal menghitung beberapa bulan saja. Aku ingin melewati sisa waktu itu dengan selalu berada di dekatnya. Sampai batas waktu kesepakatanku dengannya. Aku benar-benar berharap waktu berhenti. Agar aku bisa selamanya bersama jeongku.

Sampailah Nayeon di bengkel milik jeongyeon. Chaeyoung sedang sibuk mengerjakan beberapa mobil ketika Nayeon datang.

"Sedang apa kau di sini?" tanya Chaeyoung begitu melihat Nayeon masuk.

"Aku mau menanyakan sesuatu padamu," kata Nayeon, "Aku juga membawa makan siang untukmu."

"Terima kasih, nanti aku makan."

Nayeon lalu duduk di kursi dan memperhatikan Chaeyoung yang sedang sibuk itu, " chaeng, apa kau tahu kemana suamiku pergi? Dia bilang keluar kota, tapi dia tidak memberitahuku dia mau ke kota mana..." tanya Nayeon.

"Aku juga tidak tahu," jawab Chaeyoung.

" Benarkah?"

Laki-laki itu lalu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu duduk di atas sebuah mobil.

"Apa bos masih memperlakukanmu dengan kasar?"

Seketika Nayeon menunduk mendengar pertanyaan dari Chaeyoung, lalu tersenyum, "Dia tidak kasar padaku, dia hanya belum bisa menerimaku. Tapi aku yakin, suatu hari dia akan menerimaku. Makanya aku terus belajar untuk bisa layak berada di sisinya,"

Mendengar jawaban Nayeon, membuat Chaeyoung terenyuh. Dia bisa melihat cinta Nayeon pada jeongyeon yang begitu besarnya, namun jeongyeon sama sekali tidak menganggapnya.

Kasihan kau, Nayeon... Bos sengaja melakukan semua itu agar kau tidak betah dan pergi dari hidupnya. batin Chaeyoung

"Nayeon, boleh aku tanya sesuatu?"

"Apa?"

"Apa kau benar-benar mencintai bos?

"Kenapa kau masih bertanya?" ucap Nayeon dengan wajah sedihnya.

"Maksudku kenapa kau bertahan dengan seseorang yang bahkan tidak menganggapmu? Kau tidak terlihat bahagia, maaf kalau aku mengatakannya, tapi kau terlihat menyedihkan... Lihat! kau jadi terlihat kurus sekarang," kata Chaeyoung.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang