47

694 94 4
                                        

Pagi harinya Chaeyoung dan mina datang memenuhi panggilan jeongyeon ke rumah sakit tempat Nayeon dirawat. Mereka berjalan beriringan melewati lorong rumah sakit itu, menuju ruangan dimana sang bos berada.

Jeongyeon masih tetap setia duduk di samping Nayeon, tanpa bosan memandangi wajahnya. Melalui empat tahun pencarian bukan sesuatu yang mudah baginya. Dan sekarang harus dihadapkan dengan situasi yang memilukan. Dimana selama setahun belakangan, dia telah hidup bersama gadis yang menjadi cinta pertamanya itu, namun terus mengabaikannya.

Jeongyeon mengusap puncak kepala Nayeon kemudian mengecup keningnya.

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketukan pintu, membuyarkan kegiatan lelaki itu. Jeongyeon langsung keluar dari ruangan itu menemui dua asistennya yang baru saja datang.

"Dimana dia?" tanya jeongyeon membuat alis Chaeyoung mengerut, belum mengerti sepenuhnya apa yang sedang ditanyakan oleh bosnya itu.

"Di tempat biasa," jawab mina santai.

Wanita itu sudah mengetahui maksud pertanyaan sang bos walaupun terdengar ambigu. Chaeyoung kembali mengerutkan alisnya mendengar ucapan mina

Jeongyeon kemudian masuk kembali ke dalam ruangan itu, lalu menghampiri Nayeon.

"Sayang, aku akan keluar sebentar, ada sesuatu yang harus aku kerjakan. Setelah itu aku akan kembali padamu," bisik jeongyeon lalu mengecup kening sang istri.

Jeongyeon kemudian beranjak ke kamar mandi membasuh wajahnya dengan air, lalu menyambar jaket yang menggantung di sudut kamar. Sementara mina dan Chaeyoung tetap setia menunggu di depan pintu.

"Hey, mina... Apa kau ini cenayang? Kau tahu apapun yang dikatakan bos walaupun dia bertanya tidak jelas," ujar Chaeyoung seraya menyenggol lengan kanan mina

"Bicara begitu lagi akan ku..." mina menggantungkan ucapannya karena sudah dipotong duluan oleh Chaeyoung.

"Baiklah... baiklah... Aku tidak akan bicara. Jangan keluarkan senjatamu!" ucap Chaeyoung seraya mengangkat kedua tangannya. Laki-laki itu sering membuat mina kesal dengan ucapannya yang kadang seperti anak kecil.

Aku tidak tahu kenapa aku bisa terjebak dengan wanita mafia mengerikan ini. Apalagi aku harus satu tim dengannya. Ibu... lindungi aku dengan do'amu. batin Chaeyoung

Tidak lama, jeongyeon muncul dari balik pintu dan langsung menghampiri dua orang kepercayaannya itu.

"Ayo kita pergi!" ajak jeongyeon yang sudah berjalan lebih dulu. Mina dan Chaeyoung pun mengekor di belakangnya. Baru beberapa langkah, tiga orang pria bertubuh besar langsung berdiri di depan ruang dimana Nayeon berada. Chaeyoung berbalik ketika melihat orang-orang itu.

"Bos, kenapa ada tiga orang di depan kamar Nayeon? Siapa mereka?" tanya Chaeyoung penasaran. Namun pertanyaan itu tidak dijawab oleh jeongyeon

Mina melirik Chaeyoung dengan kesal, "Kau tidak lihat seragam mereka? Kita tidak mungkin meninggalkan Nayeon sendirian tanpa penjagaan!" seru mina

Jadi orang-orang tadi adalah suruhan mina, ya... Seram juga. Batin Chaeyoung

Saat tiba di parkiran, mereka langsung naik ke sebuah mobil yang terparkir. "Kita langsung ke sana?" tanya mina yang duduk di kursi kemudi.

"Iya, aku ingin cepat menyelesaikannya," jawab jeongyeon

Mina pun melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi seperti biasanya. Chaeyoung selalu ketakutan setiap kali mina yang menyetir. Timbul pertanyaan dalam benaknya, mengapa jeongyeon bisa punya seorang asisten wanita yang mengerikan seperti mina. Ada kisah apa dibalik hubungan jeongyeon dan mina

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang