Seorang pria jangkung berjalan dengan gagahnya memasuki sebuah gedung yang sedang dalam tahap pembangunan. Beberapa orang pria di belakangnya mengekor bagai anak kucing dengan wajah pucat pasih. Satu orang di antaranya seorang wanita yang berjalan beriringan dengan pria itu.
Pria itu tampak tidak senang dengan proses pembangunan yang berjalan sangat lama. Sudah satu tahun berlalu, namun pembangunan gedung itu seolah jalan di tempat.
Dengan kemarahan meledak-ledak, pria itu memaki beberapa bawahannya yang bertugas menangani pembangunan gedung itu.
"Aku sudah katakan memberi kalian batas waktu enam bulan dari sekarang untuk menyelesaikan gedung ini. Kalian bahkan lebih lamban dari seekor kura-kura. Aku mau pembangunan gedung ini selesai dalam enam bulan!," bentak pria berjas hitam itu.
"Ba-baik, Tuan..." jawab seorang pria dengan nada bergetar seraya menundukkan kepalanya.
"Kalian pikir karena aku diam saja, maka aku tidak tahu kinerja kalian? Selama setahun belakangan ini, aku terus mengawasi kalian." Pria itu semakin berapi-api mengamuk pada bawahannya.
"Kami akan berusaha mengerjakannya sesuai perintah anda, Tuan..." jawab seorang pria lainnya.
Tidak jauh dari lokasi itu, Chaeyoung sedang mengobrol dengan temannya yang bekerja sebagai buruh di tempat itu. Chaeyoung yang mendengar keributan itu, mengalihkan pandangannya pada seorang pria yang berdiri membelakanginya, rasa penasaran pun muncul di benaknya.
"chan... Siapa laki-laki yang sedang marah-marah itu?" tanya Chaeyoung pada temannya.
"Oh, itu mungkin bos besar, tuan pemilik nala Group. Ini pertama kalinya dia kemari. Aku juga belum pernah bertemu dengannya. Bahkan namanya tidak pernah di sebutkan," jawab sang buruh bangunan itu.
"Benarkah? Aku jadi sangat penasaran dengan bosmu itu..." ucap Chaeyoung tanpa mengalihkan pandangan dari pria yang sedang memarahi bawahannya itu.
"Aku lebih penasaran dengan bosmu. Dia berani sekali membuka bengkel di depan. Kalau tuan itu sampai tahu bosmu berani membuka bengkel di lahannya, entah apa yang akan terjadi pada bosmu."
Chaeyoung pun mendadak mengkhawatirkan bosnya jika sampai bertemu dengan bos besar mengerikan yang sedang mengamuk di sana.
"Aku sedang tidak ingin membayangkannya, bosku tidak akan mampu menghadapi bosmu yang mengerikan itu," sahut Chaeyoung lalu kembali melihat punggung pria itu.
"Oh, ya... Kenapa kau tidak bekerja dan malah kemari?" tanya chan yang sedang sibuk mengaduk pasir dan semen.
"Bengkelnya tutup, jadi sementara aku tidak bekerja. Kemarin kami diserang orang tidak dikenal," kata Chaeyoung
"Benarkah?" tanya pria itu dengan wajah terkejut.
"Ya, bahkan istri bosku harus dirawat di rumah sakit karena pingsan..." jawab Chaeyoung, "Oh ya, aku harus pergi. Aku akan menemani ibuku ke rumah sakit hari ini," ucapnya seraya menepuk bahu temannya itu dan beranjak pergi.
Chaeyoung pun melangkahkan kakinya menuju gerbang gedung itu, namun saat akan melewati beberapa orang yang sedang kena amukan sang bos besar, telinganya menangkap suara yang sangat dikenalinya sedang memaki bawahannya.
Kenapa suara pria itu seperti suara bos?
Karena penasaran, Chaeyoung mencoba mendekat agar bisa melihat pria yang menurutnya sangat misterius itu. Bos pemilik nala Group yang namanya tidak pernah disebutkan.
Hingga matanya terbelalak melihat sosok pria berjas hitam yang sedang marah-marah itu. Botol air mineral yang berada di genggamannya terjatuh begitu saja. Dia menatap pria itu tanpa berkedip.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PRISON OF LOVE || 2yeon
Romansa📢 SEDIKIT MENGANDUNG BAWANG !!! Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia. Bukannya b...