79

455 80 7
                                    

Pagi itu, Chaeyoung kembali menemui sang bos di sebuah hotel mewah tempatnya menginap. Chaeyoung baru saja akan melaporkan kondisi terakhir kasus yang menjerat mantan bosnya.

"Bagaimana perkembangannya?" tanya bambam sesaat setelah Chaeyoung masuk ke dalam ruangan itu.

"Dia mengakui semua perbuatan yang dituduhkan felix dan teman-temannya tanpa perlawanan," jawab Chaeyoung membuat bambam tertawa lantang. Jelas sekali laki-laki itu sedang sangat puas dengan hasil kerja ray yang berhasil menjerat jeongyeon.

Bambam memiliki Dendam pribadi yang sudah mendarah daging pada jeongyeon. Karena lelaki yang mendapat julukan 'mafianya mafia' itu benar-benar telah mengacaukan bisnis gelap yang digeluti bambam selama bertahun-tahun. Terlebih, jeongyeon menyelamatkan mina dari tempat prostitusi dimana gadis itu akan diperjual belikan untuk memuaskan para pria hidung belang.

"Aku akan datang ke sidang terakhirnya. Aku akan memastikan sendiri dia dijatuhi hukuman mati."

Chaeyoung terkekeh mendengar ucapan bosnya itu, "Itu akan menyenangkan. Dia sama sekali tidak punya saksi pembela. Dan walaupun dia menyewa dua pengacara terbaik di negeri ini, itu tidak akan cukup untuk membelanya."

"Baiklah, kalau begitu bawa sharon anastasia padaku! Aku rasa sekaranglah waktunya aku bertemu dengannya," titah bambam pada Chaeyoung

"Hari ini, Bos?" Chaeyoung bertanya ingin memastikan.

"Tentu saja. Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya," Sekilas senyum licik terbit di sudut bibirnya. Untuk sebuah alasan, bambam tidak pernah bisa merelakan sosok sesorang sharon anastasia hidup bebas di luar sana.

"Baiklah, aku akan segera membawanya kemari."

"Bagus, aku sangat suka cara kerjamu. Kau bisa memerintahkan anak buahku yang lain untuk membantumu," ucap bambam seraya terkekeh kecil. Chaeyoung masih berdiri disana, dengan senyum sama seperti sang bos.

"Tapi, Bos... Anak buahmu yang lain bisa apa? Coba kau lihat, mereka bahkan tidak bisa memukul orang dengan benar. Jari tangan mereka semua tidak ada yang utuh. Lalu bagaimana aku bisa mengandalkan mereka?"

Bambam menatap tajam pada Chaeyoung, sepertinya benar-benar dipenuhi kemarahan. "Itu semua perbuatan nathan. Aku bahkan belum pernah bertemu langsung dengannya. Tapi dia sudah membuat semua anak buahku menjadi cacat."

"Lalu kenapa kau tidak rekrut orang baru yang lebih mampu? Untuk apa mengandalkan mereka yang cacat? Itu hanya akan mengganggu."

"Lalu bagaimana menurutmu?"

"Aku ingin orang baru yang lebih mampu. Dan yang pasti jarinya utuh!" Chaeyoung menunjukkan senyumnya pada sang bos.

"Baiklah, Kau atur saja! Aku percaya padamu!"

"Aku akan mengurusnya hari ini!" ucap Chaeyoung

Bambam yang masih betah duduk di sofa ruangan itu hanya duduk bersandar sambil memikirkan sesuatu, "Tapi kau harus tahu, kesetiaan itu sangat mahal harganya, Chaeyoung! Sangat sulit menemukan mereka yang mau setia," ucapnya seraya mengeluarkan sebuah koper kecil dari dalam laci meja.

"Kau benar, Bos! Kesetiaan itu sangat mahal."

Bambam meletakkan koper itu di atas meja dan menggesernya ke arah Chaeyoung. Laki-laki itu kemudian membuka kunci benda berbentuk kotak itu dan memperlihatkan isinya.

Chaeyoung tersenyum puas melihat isi koper itu yang penuh dengan lembar uang yang pasti jumlahnya sangat besar.

"Aku rasa ini cukup untukmu bersenang-senang," ucap bambam kemudian menutup kembali koper itu.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang