8

492 106 19
                                    

Di sebuah gedung tinggi menjulang, seorang pria berpostur tubuh tinggi sedang menatap keluar jendela dengan sebuah kalung di genggamannya yang bertuliskan 'Nala'.

"Kau sudah temukan petunjuk tentang gadis itu?" tanya pria itu pada seorang asisten wanitanya.

"Belum,"jawabnya singkat.

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa mencari satu orang saja kalian tidak becus," kata pria berjas hitam itu.

"Kami akan berusaha lebih giat mencarinya,"

Pria itu menatap kalung itu tanpa berkedip. Kenangan tentang gadis itu selalu menghantuinya selama bertahun-tahun. Entah harus mencari kemana. Apakah masih hidup atau tidak. Bahkan laki-laki itu tidak tahu siapa nama gadis yang sedang di carinya selama bertahun-tahun. Hanya satu yang dia tahu, nala...

"Apa Tzuyu sudah mengerjakan apa yang aku minta?" tanya pria itu lagi.

"Sudah, tzuyu sudah membagikan uang pada orang-orang yang tidak mampu sesuai perintah anda," jawab wanita itu.

"Baguslah, lakukan terus setiap minggunya. Aku ingin Yayasan amal nala membantu orang lebih banyak lagi."

"Baik,"

.
.

Seminggu sudah sejak kematian sandi elvino. Semakin hari, Nayeon semakin terpuruk oleh kesedihan mendalam. Tersebarnya foto dirinya yang tidur bersama seorang pria membuatnya di keluarkan dari kampus secara tidak terhormat. Kini, Nayeon hanya dapat merenungi nasibnya.

Perusahaan, rumah dan aset lainnya telah berpindah tangan. Nayeon terpaksa harus meninggalkan rumah mewah itu. Dengan menyeret sebuah koper, dia berjalan tanpa arah. Hingga pikirannya tertuju pada satu orang, jeongyeon

"Bos, apa gadis itu sudah berhenti mengejar mu? Aku tidak melihatnya seminggu ini," tanya Chaeyoung.

"jennie bilang ayahnya meninggal terkena serangan jantung karena melihat fotonya tersebar di media, lalu perusahaan ayahnya bangkrut, dan dia harus kehilangan semuanya,"

"Benarkah? Kasihan sekali... tapi aku benar-benar tidak menyangka kalau gadis itu liar juga ternyata,"

Entah perasaan darimana datangnya, jeongyeon merasa tidak suka mendengar ucapan Chaeyoung yang buruk tentang Nayeon.

Walaupun gadis itu pecicilan dan menyebalkan, tapi dia tidak seburuk itu. Seseorang sedang ingin menjatuhkannya. batin jeongyeon

"Laki-laki yang bersamanya dalam foto itu adalah aku," ucap jeongyeon singkat.

Chaeyoung mematung mendengar ucapan bosnya itu, "Bos, kau bercanda kan? Kau...ti-tidur dengannya?"

"Semuanya tidak seperti yang kau bayangkan. Kami tidak melakukan apapun. Entah bagaimana kami sama-sama tidak sadarkan diri. Sepertinya seseorang ingin menjatuhkan gadis itu. Kalau tidak, kenapa fotoku di samarkan dan hanya fotonya yang terlihat jelas," tutur jeongyeon

"Ini bisa jadi masalah besar untukmu jika gadis itu membocorkan tentang siapa pria yang tidur dengannya,"

Jeongyeon menghela napas panjang, tiba-tiba dia memikirkan gadis itu.

"Dia tidak akan melakukannya, kecuali kalau..." jeongyeon tiba-tiba menggantung ucapannya manakala matanya menangkap objek yang berada di depan sana. Terlihat Nayeon berdiri di depan pintu dengan membawa sebuah koper.

Chaeyoung mendekat pada jeongyeon, lalu berbisik, "Sepertinya dia akan membawa masalah besar untukmu, Bos..."

"Mau apa kau kemari?" tanya jeongyeon dengan ketusnya.

Tanpa di persilahkan, Nayeon masuk ke dalam bengkel itu, menyeret kopernya.

"Aku ingin membuat kesepakatan denganmu,"

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang