Setelah berkonsultasi dengan sang kakak, Nayeon dan jeongyeon meninggalkan rumah sakit itu, menuju sebuah restoran untuk makan siang. Sebelumnya, jeongyeon telah meminta mina memesankan makanan sehat utuk mereka di restoran itu.
Wajah jeongyeon sudah merengut sejak tadi. Bukan apa-apa, dirinya menjadi tumbal omelan sang kakak. Bahkan laki-laki itu merasa sangat kesal pada sang istri yang enggan mengaku bahwa dirinya masih perawan. Bahkan seulgi sempat mengancam akan membawa Nayeon tinggal di rumahnya sampai benar-benar pulih. Sampai mereka meninggalkan restoran itu, jeongyeon masih menunjukkan wajah merajuknya.
Mobil itu terus melaju menuju suatu tempat, Nayeon pun kembali bertanya setelah menyadari mereka sedang tidak dalam perjalanan pulang.
"Kita mau kemana? Ini kan bukan jalan pulang ke rumah," tanya Nayeon sesaat kemudian.
"Jangan banyak tanya, ikut saja!" jawab jeongyeon singkat.
Tidak lama, mereka telah sampai di sebuah butik ternama di kota itu. Begitu masuk, Nayeon langsung dilayani bagai seorang tamu istimewa. Beberapa pegawai wanita mengajaknya memasuki sebuah ruangan sedangkan jeongyeon menunggu di ruang tamu.
Apa ini? Aku pikir di rumah saja aku dilayani seperti ini. Di sini juga begitu ternyata...
"Nona, ini beberapa gaun terbaik di butik ini yang sudah di pesan Tuan nathan. Silakan masuk ke ruang fitting dulu," ucap salah seorang pegawai butik itu.
"Baiklah, terima kasih..." Nayeon mengambil satu gaun berwarna putih tulang kesukaannya dan segera masuk ke dalam ruang fitting.
Tidak lama, gadis itu keluar dari ruang fitting dengan memakai gaun indah itu. Nayeon duduk di depan sebuah cermin besar, lalu seorang wanita yang berprofesi sebagai Make Up Artist menghampirinya. Mulailah Nayeon dipoles oleh tangan ahli itu.
Di luar sana, jeongyeon masih setia menunggu di ruang tamu dengan sabar sembari memainkan ponselnya, laki-laki itu sudah berganti pakaian dengan setelan jas formal.
Ketampanannya yang sempurna menyihir banyak wanita yang sedang berkunjung di butik itu. Tidak ada yang tahu bahwa laki-laki itu adalah Jeonathan kaesang yesha onie, sang bos nala Group. Selama ini jeongyeon menutup rapat akses media yang ingin mencari tahu tentang dirinya.
Beberapa jam menunggu Nayeon dirias, tidak membuatnya merasa bosan. Laki-laki itu telah menunggu saat-saat seperti ini sejak beberapa tahun.
Tap Tap Tap
Terdengar suara langkah kaki, jeongyeon mengalihkan pandangannya pada sosok wanita yang berjalan dengan anggun ke arahnya. Nayeon begitu cantik dengan balutan gaun indah itu, membuat jeongyeon menatapnya tanpa berkedip. Wajahnya bahkan merona merah saking bahagianya.
Kenapa aku baru menyadari betapa cantiknya Nayeonku. Kak seulgi benar, dia seorang peri.
"Jelek, ya?" tanya Nayeon ketika melihat jeongyeon memandanginya tanpa berkedip.
Jeongyeon tersadar dari lamunannya, lalu berdehem pelan, "Lumayan cantik, aku suka..." ucapnya kemudian. "kau sudah siap?"
Nayeon mendekat pada jeongyeon, membuat jantung lelaki itu seperti akan berhenti. Nayeon pun berbisik pelan, "Memang kita mau kemana? Kenapa kau memesan gaun ini?"
"Aku ada kejutan untukmu malam ini!" ucap jeongyeon seraya mengusap rambut panjang itu. Pertanyaan pun bermunculan di benaknya, tentang kejutan apa yang akan diberikan sang suami padanya.
Di mobil, Nayeon tak henti-hentinya bertanya kejutan apa yang akan diberikan jeongyeon padanya. Namun, jeongyeon tidak menjawab. Laki-laki itu hanya memberi senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PRISON OF LOVE || 2yeon
Romance📢 SEDIKIT MENGANDUNG BAWANG !!! Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia. Bukannya b...