Pukul dua siang Nayeon bergegas pulang. Dia menuju sebuah halte bus. Gadis itu duduk menunggu dengan wajah berseri-seri.
Matanya menjelajah kesana-kemari melihat beberapa bangunna tinggi disana. Gadis itu kemudian melihat sebuah gedung pencakar langit bertuliskan NALA GROUP yang berada di samping cafe tempatnya bekerja.
"Wah, gedung itu besar sekali, lebih besar dari gedung kantor ayah," gumam Nayeon.
Beberapa saat kemudian, matanya menangkap sosok lelaki jangkung berjas hitam keluar dari gedung itu, hendak menaiki sebuah mobil mewah yang berada di depan gedung dengan seorang sopir yang membukakan pintu mobil.
Nayeon mencoba menajamkan penglihatannya. Namun, gadis itu tidak dapat melihat wajah lelaki itu dengan jelas. Hingga mobil yang di tumpangi pria itu melaju meninggalkan lokasi.
Kenapa aku merasa seperti melihat jeongku tadi? Tapi mata bodohku ini tidak berfungsi dengan baik. Aku pasti sudah gila. Aku melihat jeongku dimana-mana. Bahkan aku memimpikannya hampir setiap malam.
Tidak lama setelah itu, sebuah bus berhenti di halte. Nayeon pun segera naik ke bus itu dan duduk di kursi penumpang. Dia mengarahkan pandangannya keluar jendela. Ingatannya menerawang jauh kebelakang.
Ketika beberapa bulan lalu untuk pertama kalinya dia naik bus bersama jeongyeon. Dia begitu bahagia bisa duduk bersebelahan dengan sosok pujaan hatinya itu.
Setibanya di rumah, Nayeon melanjutkan beberapa pekerjaan rumah seperti biasanya, mengabaikan rasa lelahnya. Nayeon memaksakan dirinya mengerjakan seluruh pekerjaan itu, tidak ingin jeongyeon pulang dan mendapati rumah dalam keadaan kotor.
Saat membersihkan, dia membuka sebuah ruangan yang kata jeongyeon merupakan sebuah gudang. Sedangkan ruangan satunya yang bersebelahan dengan gudang itu, telah di haramkan baginya oleh jeongyeon.
"Ini ruangan apa ya? Selama berbulan-bulan tinggal di sini, aku belum pernah melihat ruangan ini. Jeongku melarangku masuk ke sini. Suamiku yang misterius itu seperti punya harta karun di dalam sini." gumam Nayeon.
Nayeon pun melupakan rasa penasarannya dan memilih membersihkan gudang itu.
Kalau jeongku punya ruangan rahasia, aku juga boleh punya ruangan rahasia kan? Aku akan membersihkan gudang ini dan menjadikannya ruang rahasiaku.
Akhirnya, seluruh ruangan itu telah bersih. Nayeon duduk di sebuah kursi kayu menyandarkan tubuhnya yang lelah.
Tiba-tiba Nayeon teringat pada sosok wanita dewasa yang dia lihat bersama jeongyeon di bengkel.
"Wanita yang bersama jeongku itu sangat cantik. Aku tidak ada apa-apanya kalau di bandingkan dirinya."
Nayeon pun berdiri di hadapan sebuah cermin yang terletak di dalam gudang yang telah bersih itu. Menatap wajahnya yang sayu.
"Kalau wajahku sepucat ini, bagaimana jeongku akan tertarik padaku? Dia hanya akan bilang aku seperti mayat hidup."
Nayeon beranjak meninggalkan ruangan itu, lalu menapaki tangga menuju kamarnya.
Gadis itu melirik jam di dinding, dan sudah mendekati jam pulang sang suami. Dia segera memoles wajahnya dengan make up untuk menyamarkan wajah pucatnya.
"Sekarang aku cantik, kan? Mulai sekarang aku akan selalu tampil cantik di hadapan jeongku."
Tidak lama setelah itu, terdengarlah suara motor berhenti. Nayeon bergegas turun ke bawah untuk membukakan pintu. Jeongyeon tampak turun dari motornya.
Nayeon menyambut kepulangan jeongyeon dengan senyum merekahnya.
Ada apa dengan gadis bodoh ini? Tidak biasanya dia berdandan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PRISON OF LOVE || 2yeon
Romance📢 SEDIKIT MENGANDUNG BAWANG !!! Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia. Bukannya b...