32

518 90 8
                                    

Jeongyeon dan Chaeyoung masih berada di dalam sebuah ruangan dalam gedung itu. Chaeyoung yang belum merasa terpuaskan rasa keingin tahuannya terus melayangkan pertanyaan pada jeongyeon yang akhirnya membuat jeongyeon pusing sendiri. Akhirnya, jeongyeon memilih mengalihkan pembicaraan itu.

"Kau bilang beberapa temanmu adalah pekerja di sini... benarkan?" tanya jeongyeon pada Chaeyoung

"Iya, Bos! Beberapa temanku adalah buruh di sini."

"Maukah kau membantuku?"

"Apa yang bisa ku bantu, Bos?" tanya Chaeyoung penasaran.

"Aku ingin kau bergabung dengan nala Group. Aku akan menugaskanmu untuk mengawasi proyek pembangunan gedung ini. Jadi proyek ini sepenuhnya akan ada di bawah pengawasan mu. Apa kau bisa?"

Chaeyoung membelalakkan matanya mendengar permintaan jeongyeon. Dia masih tidak percaya jika bos besar seperti jeongyeon mempercayainya untuk mengawasi pembangunan proyek besar itu.

"Kau yakin, Bos? Bukankah kau punya banyak orang yang lebih berpengalaman di banding aku? Aku hanya akan merepotkanmu," ucap Chaeyoung dengan nada bergetar.

"Aku percaya padamu, sama seperti aku percaya pada mina."

"Tapi bagaimana dengan bengkel? Kita punya beberapa pekerjaan yang belum selesai." Chaeyoung teringat di bengkel milik jeongyeon masih ada beberapa mobil yang belum selesai, dan bahkan ada yang kacanya pecah terkena tembakan saat penyerangan kemarin.

Jeongyeon berdiri dari duduknya lalu berdiri menghadap jendela besar yang memperlihatkan pemandangan di sekitar pembangunan itu.

"Kau tenang saja. Aku akan suruh orang membereskannya. Setelah penyerangan kemarin, tidak akan aman kalau bengkel itu tetap dibuka. Kita tutup saja bengkel itu, lagi pula misiku sudah selesai. Jadi aku tidak perlu menjadi montir lagi."

"Baiklah, Bos... Tapi jika Nayeon bertanya bagaimana?"

"Aku yang akan mengurusnya... Sekarang, ayo ikut aku!" kata jeongyeon seraya melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu. Chaeyoung pun langsung berdiri dan mengikuti jeongyeon

Mina yang sudah menunggu di depan ruangan itu segera mengikuti jeongyeon yang beranjak meninggalkan lokasi itu. Mereka pun langsung menuju gedung kantor pusat nala Group siang itu.

Saat memasuki gedung pencakar langit itu, Chaeyoung menganga tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat memasuki gedung pencakar langit itu, Chaeyoung menganga tak percaya. Bagaimana mungkin jeongyeon yang hanya seorang montir adalah pemilik perusahaan raksasa itu.

Beberapa staf yang melihat kedatangan sang bos menundukkan kepala tanda hormat. Mereka kemudian berjalan dengan cepat menuju lift yang akan membawanya ke lantai teratas gedung itu. Sementara Chaeyoung masih terhanyut dengan kekagumannya pada bangunan megah itu.

Ya ampun... Apa hari ini aku bermimpi? batin Chaeyoung

Tibalah mereka di ruangan Presiden Direktur nala Group. Dimas memasuki ruangan itu dengan kekaguman. Jeongyeon pun segera duduk di kursi kebesarannya.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang