"Bagaimana dengan mobil gadis aneh itu? Sudah selesai?" tanya jeongyeon pada Chaeyoung
"Belum, Bos... Semalaman aku begadang mengerjakannya, tapi mobil sialan itu seperti betah berada di sini, aku benar-benar kesulitan memperbaikinya," jawab Chaeyoung kesal.
"Cepat bereskan! Aku tidak mau bertemu gadis menyebalkan itu lagi."
"Baik, Bos!"
Baru saja jeongyeon mengatakan tidak mau bertemu gadis menyebalkan itu, sosok Nayeon sudah muncul di depan pagar dengan menyunggingkan senyum manisnya. Jeongyeon menghela napas panjang layaknya orang yang sedang frustasi. Entah mengapa Nayeon begitu menyebalkan baginya.
"Mau apa kau kemari?" tanya jeongyeon dengan ketusnya.
"Aku mau menjenguk mobilku," sahut Nayeon dengan percaya dirinya.
Dasar gadis gila! batin jeongyeon
"Kalau kau begitu mengkhawatirkan mobilmu, kenapa kau minta Chaeyoung merusaknya?" jeongyeon lagi-lagi mengeluarkan kalimat sindirannya yang pedas membuat Nayeon menunduk malu.
"Maaf, aku khilaf."
"Itu bukan khilaf tapi gila." Chaeyoung berbisik di samping jeongyeon.
"Aku tidak di tawari duduk?" Nayeon dengan tidak tahu malunya langsung duduk di kursi berhadapan dengan jeongyeon. Dia menyunggingkan senyum indahnya, namun jeongyeon tidak menatapnya sedikitpun.
"Aku kan sudah bilang padamu akan menghubungimu kalau mobilmu sudah selesai. Kenapa kau datang sekarang?"
"Kenapa kau dari tadi terlihat sangat kesal. Biar aku tebak, kau pasti sedang pusing kan? Ada yang bisa aku bantu?"
"Anak kecil tidak tahu malu sepertimu bisa apa?" jeongyeon bergumam pelan, namun gumamannya dapat di dengan jelas oleh gadis itu.
Pangeranku yang galak, kau terlihat lebih sexy saat sedang kesal begitu.
Tidak lama kemudian, jennie datang menyusul Nayeon ke bengkel itu, membuat jeongyeon bernapas lega.
"jennie... bawa temanmu ini pergi dari sini," pinta jeongyeon
Laki-laki itu merasa tidak tahan dengan celotehan Nayeon yang seakan mengobrak-abrik jaringan otaknya.
"Kenapa, Kak? Ada apa dengan Nayeon?" tanya jennie heran.
"Kau kan yang membawa malapetaka ini padaku... Sekarang ambil kembali malapetakamu ini dan bawa dia pergi jauh dari hadapanku."
Ucapan jeongyeon yang frontal tanpa di saring itu membuat Nayeon menganga tak percaya. Bagaimana mungkin ada orang se-to the point ini di dunia.
Dia menyebutku apa tadi, malapetaka? batin Nayeon.
"Maaf ya, Kak. Terkadang Nayeon memang menyebalkan, " bisik jennie pelan di telinga jeongyeon
"ayo Nay, kita kan mau ke kampus," ajak jennie kemudian.
"Ke kampus? untuk apa?"
"Untuk belajar memperbaiki otakmu yang koslet itu. Sana pergi!" usir jeongyeon.
Jennie lalu menarik tangan Nayeon dan menyeretnya keluar dari bengkel itu. Namun matanya terus tertuju pada sosok lelaki idamannya di belakang sana.
"jennie... Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!!" ucapnya seraya menghempaskan tangan jennie yang menggenggamnya erat.
"Apa yang aku lakukan? Kau serius bertanya?"
" Kau mengganggu usahaku tahu,"
Mereka malah bertengkar di depan bengkel itu. Jennie mendorong bahu Nayeon hingga gadis itu mundur beberapa langkah, "Justru aku sedang menyelamatkanmu dari usahamu mempermalukan dirimu sendiri? Nay, kau tidak dengar dia menyebutmu MALAPETAKA," ucap jennie kesal seraya menekan kata malapetaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PRISON OF LOVE || 2yeon
Romance📢 SEDIKIT MENGANDUNG BAWANG !!! Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia. Bukannya b...