Jeongyeon memutar bola matanya berkeliling ke setiap sudut ruangan itu, lalu melangkahkan kakinya masuk dengan tergesa-gesa.
"Nayeon..." panggil jeongyeon begitu melihat pembaringan pasien kosong. Dia kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk mencari sang istri. Namun, kamar mandi juga kosong, tidak ada Nayeon di sana.
Chaeyoung dan mina yang masih berada di luar ruangan saling melirik begitu mendengar Sang Bos beberapa kali meneriakkan nama Nayeon. Dengan cepat kedua orang itu memasuki ruangan itu.
Chaeyoung pun terkejut saat menyadari Nayeon sudah tidak ada di sana. "Tadi aku meninggalkannya di sini begitu mina memintaku ke kantor," kata Chaeyoung dengan nada panik. "Koper dan tasnya juga sudah tidak ada."
Jeongyeon menjadi semakin gusar, memikirkan Nayeon sendirian di luar sana dalam keadaan sakit. "Apa dia melarikan diri seperti waktu itu?" tanya jeongyeon begitu mengingat Nayeon pernah kabur dari rumah sakit dan malah pulang ke rumah.
Buru-buru jeongyeon melangkah keluar dari ruangan itu, diikuti mina dan Chaeyoung. Pria itu kemudian bertanya pada seorang petugas yang berjaga di sana. "Permisi, pasien kamar 728 pergi kemana?" tanya jeongyeon pada petugas itu.
"Pasien kamar 728, atas nama Nayeon lavanya sudah pulang beberapa menit yang lalu," jawab petugas itu.
"Pulang?" tanya jeongyeon dengan raut wajah yang sudah sangat khawatir. Sejenak jeongyeon mematung, hingga tepukan tangan Chaeyoung di bahunya mengagetkannya.
"Nayeon pasti belum jauh, ayo kita cari! Dia bahkan masih sempoyongan saat berjalan," ucap Chaeyoung yang berada di belakang jeongyeon
Jeongyeon langsung mengambil langkah seribu menuju halaman rumah sakit. Mina dan Chaeyoung memilih berpencar mencari Nayeon yang mereka yakini masih berada di sekitar rumah sakit itu.
Jeongyeon terus mencari kesana kemari, sesekali meneriakkan nama Nayeon. Hingga dia tiba di halaman depan rumah sakit, Nayeon tidak juga terlihat. Jeongyeon mengusap wajahnya kasar, matanya kembali di penuhi cairan bening.
"NAYEON!" teriaknya sekali lagi.
Tidak lama, Chaeyoung dan mina juga tiba di halaman rumah sakit. Mereka pun tidak melihat tanda-tanda keberadaan Nayeon. "mina, perintahkan orang-orangmu melacak keberadaan Nayeon bagaimana pun caranya," titah jeongyeon
"Baiklah..." sahut mina
"Aku akan pulang ke rumah dulu, mungkin saja Nayeon pulang ke rumah," ucap jeongyeon
Tanpa banyak bicara, jeongyeon berlari menuju parkiran lalu menaiki mobilnya. Dia segera melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu. Sementara Chaeyoung dan mina masih saling menatap dengan wajah bingung bercampur panik.
"Ada apa dengannya? Beberapa hari yang lalu dia bilang sedang menunggu Nayeon pergi dari hidupnya. Sekarang, yang dia tunggu-tunggu selama satu tahun ini terwujud. Nayeon benar-benar pergi. Tapi kenapa dia seperti orang gila mencarinya?" tanya mina panjang lebar, "Tapi, tadi kau bilang Nayeon sedang sekarat, maksudmu apa Nayeon mengidap penyakit berat?"
Chaeyoung kembali mengepalkan tangannya, mengingat keadaan Nayeon yang semakin melemah, bahkan tadi Nayeon belum bisa bangkit sendiri dari pembaringannya.
"Iya, itu benar, mina. Nayeon sedang sekarat. Dia tidak punya banyak waktu lagi," ucap Chaeyoung dengan suara lirihnya. Mina tercengang mendengar ucapan Chaeyoung
"Nayeon sakit apa?" tanya mina penasaran.
Chaeyoung lalu menceritakan pada mina apa yang tadi Nayeon ceritakan padanya. Tentang sakitnya dan juga tentang penembakan yang terjadi padanya lima tahun lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PRISON OF LOVE || 2yeon
Romance📢 SEDIKIT MENGANDUNG BAWANG !!! Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia. Bukannya b...