66

626 94 9
                                    

Keesokan harinya...

Seorang pria jangkung bersama dua orang temannya sedang mengendap-endap sambil mengintip dari balik tembok sebuah rumah mewah. Mereka berjejeran berdiri di sana bagaikan kawanan pencuri.

"Kau sudah gila, ya..." bisik mina di telinga jeongyeon

"Apa? Aku tidak memberimu hak untuk protes! Cepat kerjakan apa yang aku perintahkan."

Mina mendengus kesal, merasa bosnya itu benar-benar gila. "Bagaimana aku melakukannya, bodoh!" bentak mina dalam bisikannya.

"Kau ini seorang sharon. Mina memang tidak bisa melakukannya, tapi bagi sharon, ini sesuatu yang mudah." jeongyeon mendorong tubuh mina, sambil mengibas-ngibaskan tangannya. "Cepat sana!" ucapnya dengan membulatkan mata.

Sambil menunjukkan wajah kesalnya, mina mendekati gerbang rumah itu, sementara jeongyeon dan Chaeyoung mengamati dari jauh, lalu naik ke mobil.

"Bos, aku merasa kita seperti sedang melakukan kejahatan besar," ucap Chaeyoung dengan matanya yang tertuju pada rumah di depan sana.

"Diam kau! Hanya ini satu-satunya cara yang ku punya. Bedebah itu bekerja sama dengan keong laknat untuk menyembunyikan istriku."

Chaeyoung mengulum bibirnya, menahan tawa yang terasa begitu sulit ditahannya. Bahkan jeongyeon membuat mina begitu kesal dengan kebodohannya.

Aku benar-benar tidak percaya kalau dia adalah Tuan nathan yang terkenal mengerikan itu, si mafianya mafia. Haha, kenapa aku merasa dia seperti anak kecil.

Di dalam sana, para penghuni rumah sedang makan malam. Nayeon masih terlihat tidak bersemangat. Irene memperhatikan adik iparnya itu yang sedang tidak berselera. "Nayeon, kenapa makanannya hanya diaduk terus?"

"Tidak apa-apa..." jawabnya sambil menundukkan kepala.

"Kau ingin aku buatkan makanan yang lain untukmu?" tawar irene.

Nayeon menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak usah, Kakak. Terima kasih! Aku sedang tidak berselera makan."

Dan, bel pun berbunyi, menandakan adanya tamu yang datang. Seorang wanita paruh baya dengan langkah cepat menuju pintu dan membukanya. Mina berdiri di depan pintu dengan menunjukkan senyum.

"Selamat malam, Bibi!" ucap mina.

"Oh, Nona mina. Silakan masuk. Mereka sedang makan malam."

Atas perintah jeongyeon, mina menanggalkan semua perasaan malunya, lalu segera menyusul ke meja makan. Entah hal gila apa yang diperintahkan jeongyeon pada asistennya itu. Mina mengucapkan ribuan umpatan pada bos gilanya itu dalam hati. Walau berat, dia tetap menjalankan perintah itu.

.

Jeongyeon dan Chaeyoung masih menunggu di mobil, sesekali melirik ke gerbang itu, berharap mina segera muncul dari sana.

"Bos, kau yakin monster betina itu mampu melakukan tugas itu dengan baik?" tanya Chaeyoung

"Tentu saja. Kau belum mengenal mina. Kalau aku sudah memberinya tugas, walaupun berat, dia akan tetap menjalaninya. Itulah kenapa aku sangat mengandalkannya," jawab jeongyeon dengan percaya dirinya.

"Aku pikir dia hanya mampu mengancam orang dengan senjatanya, ternyata melakukan pekerjaan seperti ini juga bisa, ya?" kata Chaeyoung heran. Baginya mina adalah monster yang bersembunyi di dalam tubuh seorang wanita cantik dan anggun.

Beberapa jam kemudian, sosok mina muncul dari balik gerbang kokoh itu dengan wajah merengut. Terlihat jelas, wanita itu benar-benar kesal dengan titah sang raja dalam hidupnya. Ya, jeongyeon adalah raja dalam hidup mina, dan dia seorang budak setianya.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang