26

472 85 17
                                    

"Selamat pagi," ucap Nayeon dengan penuh semangat begitu melihat jeongyeon keluar dari kamarnya dengan lilitan handuk di pinggang.

"Hmm..." jeongyeon yang masih setengah sadar itu hanya menjawab dengan deheman, lalu menatap Nayeon sekilas dan kemudian membelalakkan matanya.

"Kau... Ada apa denganmu?"

"Kenapa? Apa aku kelihatan cantik?" tanya Nayeon berapi-api. Dia menunjukkan senyum termanisnya pagi itu.

Dia mau kemana dengan make up setebal ini? batin jeongyeon

Jeongyeon menatap Nayeon dari ujung kaki ke ujung kepala, lalu melewatinya begitu saja tanpa sepatah katapun dan masuk ke kamar mandi.

"Dia bahkan tidak menjawab... Aku kan memoles wajahku supaya terlihat cantik di depannya," gumam Nayeon lalu melanjutkan kegiatan memasaknya.

Tidak lama kemudian, jeongyeon keluar dari kamar mandi, sementara Nayeon sudah menunggu di meja makan untuk sarapan. Jeongyeon melewatinya begitu saja tanpa menoleh, seolah tidak ada orang di sana.

Nayeon mengambil sebuah cermin kecil yang berada di atas meja, lalu meneliti wajahnya di pantulan cermin itu.

Aku cantik... Tidak terlihat pucat lagi...

Berselang beberapa menit berlalu, jeongyeon keluar dari kamarnya sudah berganti pakaian. Nayeon pun mengambilkan sarapan dan menaruhnya ke piring makan sang suami tercinta.

Jeongyeon makan dengan lahapnya tanpa suara dan hanya sesekali melirik Nayeon. Dia menyadari Nayeon terus memandanginya sejak tadi, namun dia seakan tidak peduli pada gadis itu.

Apa aku tanya saja ya... batin Nayeon.

Karena tergelitik rasa penasaran, Nayeon akhirnya memberanikan diri membuka suara.

"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Nayeon sesaat setelah jeongyeon menghabiskan sarapannya.

"Apa?"

"Apa kau sudah lama mengenal kyungsoo?"

Jeongyeon menatap Nayeon sekilas, lalu menghela napas panjang. Pria itu seperti terkejut mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh gadis di depannya.

"Memang kenapa?"

"Tidak apa-apa. Semalam kyungsoo bilang, kalian bersahabat. Apa kalian sudah bersahabat sejak lama?"tanya Nayeon penasaran.

"Itu bukan urusanmu," ucap jeongyeon dengan ketusnya.

Bagaimana ini? Apa aku beritahu saja supaya dia berhati-hati. Kyungsoo adalah seorang pendendam. Dia pasti akan menghancurkan jeongyeon sampai ke akar-akarnya karena aku. batin Nayeon.

"Apa kau tahu sesuatu tentang kyungsoo?" tanya Nayeon takut-takut. Namun pertanyaan itu membuat jeongyeon terkejut.

Apa maksud gadis bodoh ini? batin jeongyeon

"Tahu apa?" tanya jeongyeon

Apa jeongku benar-benar tidak tahu apa-apa tentang kyungsoo? Berarti aku harus memberitahunya.

Nayeon mengumpulkan keberaniannya untuk memberitahu jeongyeon apa yang dia ketahui tentang kyungsoo. Dengan suara bergetar menahan takut, Nayeon menceritakan pada jeongyeon apa yang membuatnya begitu takut pada sosok kyungsoo

"Kau harus berhati-hati dengan kyungsoo."

"Kenapa aku harus berhati-hati?"

"Dia adalah orang yang berbahaya," ucap Nayeon membuat jeongyeon terperangah.

"Apa maksudmu?"

"Aku pernah mendengar kyungsoo bicara dengan seseorang di gedung belakang kampusku. Dari pembicaraan rahasia itu, aku bisa menyimpulkan bahwa kyungsoo adalah seorang bekas mafia perdagangan organ tubuh manusia ilegal. Kyungsoo bersama dua orang temannya. Salah satu dari mereka adalah seorang wanita bernama sharon, dan yang satunya..." Nayeon menggantung ucapannya melihat wajah jeongyeon yang sudah tak tertebak. Seketika gadis itu menundukkan kepalanya, tidak berani melanjutkan.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang