Gedung pusat nala Group
Sedang terjadi pembicaraan serius antara jeongyeon dan Chaeyoung. Chaeyoung baru saja memberitahu jeongyeon tentang mina yang tanpa sengaja melihat bambam dan kyungsoo duduk bersama di sebuah cafe. Wajah jeongyeon pun mendadak serius setelah mendengar Chaeyoung menyebutkan nama dua orang itu.
"Lalu bagaimana keadaan mina?" tanya jeongyeon
"mina begitu ketakutan saat melihat mereka. Jadi aku langsung membawanya pulang ke apartemennya."
"Kau tidak meninggalkannya, kan?"
Jeongyeon bertanya dengan raut wajah penuh kekhawatiran."Tidak, aku menemaninya sampai pagi. Tapi..." Chaeyoung menggantung ucapannya lalu menatap jeongyeon,
"Bos, sebenarnya ada apa antara mina dengan seseorang bernama bambam itu? Aku benar-benar tidak mengerti. Mina adalah seorang wanita yang tidak pernah takut apapun. Bahkan ray saja takluk dengan mudah olehnya. Lalu kenapa dia begitu takut pada seseorang yang bernama bambam?"
Jeongyeon hanya menatap Chaeyoung, lalu menyandarkan punggungnya di kursi.
"Aku tidak bisa mengatakannya. Itu adalah masa lalu mina. Aku tidak berhak membocorkan rahasia masa lalu seseorang."
"Baikkah, aku mengerti."
"Lalu, dimana mina sekarang?"
"Aku meninggalkannya di apartemennya. Saat aku pergi dia masih tidur."
Jeongyeon berdiri dari duduknya, lalu meraih jas yang menggantung di sudut ruangan itu. "Batalkan semua rapat hari ini! Aku ada urusan penting!"
Setelah mengatakan itu, jeongyeon keluar dari ruangannya menuju area parkir gedung itu. Laki-laki itupun segera naik ke mobil menuju suatu tempat.
Berselang tiga puluh menit, jeongyeon sampai di depan sebuah apartemen mewah. Lelaki jangkung itu tergesa-gesa memasuki gedung pencakar langit itu.
Ketika tiba di lantai teratas, beberapa orang pria berseragam hitam dengan lambang huruf J di punggungnya membungkuk tanda hormat padanya.
"Dia ada di dalam?" tanya jeongyeon pada beberapa orang itu.
"Iya, Tuan!" jawab salah seorang pria. Jeongyeon segera melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu. Namun, saat masuk ke dalam, mina tidak terlihat.
"Sharon!" panggil jeongyeon
Laki-laki itu pun memeriksa setiap bagian ruangan itu, hingga akhirnya mendengar suara isakan lirih dari sebuah ruangan. Jeongyeon melangkahkan kakinya mendekat pada sumber suara yang dia yakini adalah suara mina yang sedang menangis.
Benar saja, mina sedang meringkuk di sudut kamar dengan posisi memeluk lututnya. Jeongyeon langsung mendekat dan berjongkok di hadapannya.
"Sharon..." panggil jeongyeon dengan suara yang lembut. Mina menengadahkan kepalanya menatap lelaki yang selama lebih dari delapan tahun telah melindunginya itu.
Seketika, pertahanannya runtuh. Mina menjatuhkan tubuhnya bersandar pada jeongyeon. Bagai seorang kakak, jeongyeon mencoba menangkan mina dengan mengusap kepala dan punggungnya.
Mina terus menerus menangis hingga sesegukan. Jika di hadapan semua orang mina adalah wanita mengerikan, maka berbeda hal nya jika di hadapan jeongyeon. Hanya di hadapan jeongyeonlah gadis itu menunjukkan sisi rapuhnya.
"Nathan... Dia akan menemukanku! Aku melihatnya semalam," ucap mina dibarengi isakannya yang semakin lirih.
"Tenanglah, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Selama aku masih hidup, tidak akan kubiarkan dia menjangkaumu."

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PRISON OF LOVE || 2yeon
Romance📢 SEDIKIT MENGANDUNG BAWANG !!! Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia. Bukannya b...