3

700 97 10
                                    

Nayeon yang baru saja tiba di kampus buru-buru mencari jennie, sahabatnya. Gadis pecicilan itu sudah lupa alasannya buru-buru ke kampus pagi-pagi.

Setelah berkeliling mencari, akhirnya Nayeon menemukannya di kelas.

"jennie, apa kau kenal dengan montir yang tadi aku hubungi?" tanya Nayeon dengan wajah berbinar.

Jennie begitu terkejut karena Nayeon yang baru datang langsung menodongnya dengan pertanyaan.

"Kau terlambat lagi, Nay..." jennie malah tidak menjawab pertanyaan Nayeon tentang sang montir.

"Jawab dulu pertanyaanku..."

"Pertanyaan yang mana?"

"Pangeranku... Apa kau mengenalnya?" Nayeon begitu menggebu-gebu ingin mengenal sosok pria yang baru saja ditemuinya.

"Pangeran? Pangeran yang mana?" tanya jennie bingung.

"Montir yang kau beritahu tadi."

"Oh, Kak jeongyeon... Aku kenal. Kenapa?" tanya jennie heran.

Nayeon langsung tersenyum bahagia mendengar jawaban jennie. "Apa dia sudah menikah? Ah, tidak... tidak... dia pasti belum menikah. Masa iya, aku harus jadi pelakor. Apa dia punya pacar?" tanya Nayeon berapi-api.

Jennie begitu heran melihat tingkah Nayeon yang tidak biasanya begitu antusias membicarakan seorang pria. Selama ini Nayeon begitu cuek tentang urusan pria. Sekeren dan sekaya apapun seorang pria, dirinya tidak pernah peduli.

"Ada apa denganmu, Nay? Memang kenapa dengan Kak jeongyeon?"

"Tolong aku, jen... Aku mau mengenalnya lebih dekat,"

Dan, ucapan Nayeon membuat jennie terlonjak. Jennie bahkan mengira sahabatnya itu terbentur benda keras sehingga otaknya menjadi miring.

"Kau tidak habis terbentur kan?" tanya jennie seraya meneliti wajah sahabatnya itu. Berharap menemukan bekas benturan.

"Apa? Tidak terjadi apa-apa padaku. Ayolah, berikan aku alamat pangeran itu," Nayeon merengek bagaikan anak kecil yang meminta permen.

"Kau tahu bengkel kecil yang berhadapan dengan rumahku, kan? Itu adalah bengkelnya Kak jeongyeon."

"Benarkah? Kenapa aku tidak pernah melihatnya?" Nayeon semakin antusias mendengar bengkel milik jeongyeon ternyata berhadapan dengan rumah sahabatnya itu.

"Memangnya ada apa? Dia itu hanya seorang montir. Sedangkan kau, di kampus ini siapa yang tidak mengenal seorang Nayeon lavanya? Kau bisa mendapatkan siapapun yang kau mau." tutur jennie panjang lebar tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya. Namun ternyata Nayeon sudah berada di ambang pintu, entah akan kemana

"Hey, Nay... Mau kemana?" teriak jennie.

Sekilas Nayeon menoleh pada sahabatnya itu, "Mencari pangeranku..."

"Tapi kita kan masih ada mata kuliah..."

"Apa peduliku..." Setelah itu, Nayeon langsung meninggalkan ruangan kelasnya, entah akan kemana.

"Sepertinya Nayeon sudah gila..."gumam jennie

.

Nayeon sudah ada di parkiran. Gadis itu segera masuk ke mobil dan bercermin di kaca spion, membetulkan make upnya. Dia berencana menyamperin jeongyeon di bengkel miliknya.

"Tapi aku harus alasan apa kesana? Tidak mungkin kan aku bilang mau bertemu dengannya. Pangeran itu terlihat sangat galak. Lebih galak dari dosen-dosen di sini." gumam pelan.

Nayeon segera melajukan mobil mewahnya meninggalkan halaman kampus, menuju ke arah rumah jennie, lebih tepatnya menuju bengkel milik jeongyeon. Namun, di tengah perjalanan, Nayeon berpikir sejenak.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang