71

554 89 13
                                    

"Ayahku, berasal dari Turki. Dan ibuku campuran Indonesia-Turki. Aku lahir di kota Istanbul. Dulunya, ayahku adalah seorang pemain piano, sebelum akhirnya mulai merintis bisnisnya. Dia sangat menyukai musik. Aku menghabiskan masa kecilku di Turki. Ayahku meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Saat itu usiaku tiga belas tahun, dan dahyun tiga tahun. Sejak saat itu, ibuku merawat kami berempat sendirian."

"Berempat?" Nayeon mengerutkan alisnya, setahunya jeongyeon hanya memiliki dua saudara. Seulgi dan si bungsu, dahyun.

"Ya, berempat! Kak seulgi, aku, dahyun dan jihyo. Jihyo adalah saudara kembar dahyun. Ibu memutuskan pindah ke kota ini setelah kepergian ayah. Dan kami mulai hidup yang baru. Sampai akhirnya sesuatu yang menyedihkan terjadi dalam keluarga kami. Adik kesayanganku, jihyo...

Usianya saat itu delapan tahun. Saat seorang penjahat menculiknya. Mereka... Adalah mafia perdagangan organ tubuh manusia ilegal. Jihyo menghilang selama beberapa hari, sampai akhirnya polisi menemukan jasad seorang anak kecil terbungkus di dalam karung. Tanpa organ tubuhnya. Saat di temukan, jasadnya sudah membusuk. Kami mengenalinya dari pakaian yang dia gunakan sebelum hilang.

Ibuku sangat syok dengan kejadian itu. Bahkan, selama berbulan-bulan ibu selalu histeris saat mengingat jihyo. Aku begitu terpukul dengan kejadian itu. Setiap inci dari tubuhku seperti terbakar oleh kemarahan. Aku tidak tahan, lalu pergi dari rumah, mencari orang yang telah membunuh adikku. Aku pernah bersumpah akan menemukan pelakunya, orang yang telah begitu tega membunuh jihyo. Itulah awalnya sehingga aku menjadi seorang mafia, saat usiaku masih delapan belas tahun. Bahkan, aku tidak menyelesaikan sekolahku.

(tuh siapa yang kemarin bilang jeongyeon gak sekolah apa ya, udah di jawab ya sama orang nya 😂)

Dan ibuku... Selama dua tahun depresi, dia tenggelam dalam rasa bersalahnya pada jihyo. Ibu merasa gagal menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu. Pada akhirnya, ibuku sakit dan aku memutuskan untuk pulang ke rumah setelah dua tahun kepergianku. Ibu meninggal tidak lama setelah kepulanganku.

Saat itu dahyun berusia sepuluh tahun. Aku dan Kak seulgi membesarkannya bersama. Kami menjadi ibu dan juga ayahnya. Tapi, aku sama sekali tidak bisa melupakan apa yang terjadi pada jihyo. Dan juga pada ibuku.

Aku memutuskan untuk kembali mencari mafia yang telah membunuh adikku. Dengan menjadi seorang mafia perdagangan organ tubuh manusia. Aku masuk ke dalam sindikat mafia itu. Aku menghajar mereka tanpa belas kasih, walaupun aku tidak sampai membunuhnya. Lambat laun, aku mulai dikenal sebagai Tuan nathan, mafianya mafia. Seseorang yang tidak punya belas kasih.

Aku pernah bersumpah, tidak akan membiarkan hal yang terjadi pada jihyo kembali terjadi pada orang lain. Siapapun itu. Aku merebut dan menculik para korban mereka, entah itu anak kecil atau orang dewasa. Kadang aku membeli dari mereka dengan harga yang sangat mahal.

Lalu setelah itu, aku kembalikan mereka pada keluarganya dalam keadaan hidup dan utuh. Aku tidak ingin mereka bernasib sama seperti jihyo. Setiap aku teringat pada tubuh jihyo, yang kehilangan seluruh organ tubuhnya, darahku seperti mendidih. Seandainya aku menemukan pelakunya, mungkin aku akan menjadi seorang pembunuh.

Senjata yang ada di ruangan itu adalah milik mafia-mafia yang pernah berurusan denganku. Aku mengambil senjata itu dari mereka, agar mereka tidak bisa melukai orang lain dengan senjata itu. Aku tidak membunuh, tapi aku memotong ibu jari dan telunjuk mereka, agar mereka tidak bisa lagi menembak.

Selama bertahun-tahun, aku berperan menjadi seorang bos mafia. Ray dan sharon adalah temanku. Tanpa sengaja aku dan ray dipertemukan oleh takdir. Walaupun kami mempunyai alasan yang sama menjadi mafia, tapi kami memiliki tujuan yang berbeda. Aku... menjadi mafia karena tidak ingin apa yang dialami jihyo-ku terjadi pada orang lain. Sedangkan ray, tujuannya hanya untuk balas dendam.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang