28

462 86 16
                                    

Gedung Nala Group

Seorang pria terlihat sedang memaki beberapa bawahannya yang kedapatan berkhianat padanya. Dengan garangnya, lelaki itu tak henti-hentinya meneriaki beberapa pria di depannya.

Dia baru saja melemparkan beberapa map ke tubuh beberapa pria itu, hingga mereka gemetaran menghadapi kemarahan sang bos.

"Kalian pikir aku tidak mengawasi kalian selama ini? Katakan, apa yang pantas kalian terima atas pengkhianatan kalian ini?" teriak pria itu dengan suaranya yang menggelegar.

Tidak ada yang bisa dilakukan beberapa pria itu selain menundukkan kepalanya seraya meminta ampun. Berharap sang bos mau menerima permintaan maaf mereka.

"Ampuni kami, Tuan... Kami mengaku bersalah," kata salah seorang pria.

"Mengampuni kalian? Enak sekali kalian memohon, setelah hampir satu tahun berkhianat padaku..."

jeonathan kaesang yesha onie, adalah seorang pria bertangan dingin yang selalu ingin kesempurnaan. Dia tidak akan memaafkan pengkhianatan sekecil apapun itu.

Nala Group, sejatinya adalah sebuah perusahaan baru. Namun, berkat tangan dinginnya, perusahaan itu berkembang pesat dan menjadi perusahaan raksasa kurang dari lima tahun dan telah memiliki anak perusahaan dimana-mana.

"Aku akan memberi kalian waktu enam bulan untuk membereskan masalah yang kalian timbulkan ini. Dalam enam bulan, proyek pembangunan gedung dan rumah sakit itu harus sudah selesai," kata pria itu tanpa bisa di tawar lagi.

"Baik, Tuan... Kami akan bekerja sebaik-baiknya untuk proyek ini," jawab salah seorang bawahannya lagi.

Beberapa pria di antaranya saling melirik. Mana mungkin pembangunan gedung dan rumah sakit sebesar itu bisa selesai dalam enam bulan.

Seorang asisten wanitanya hanya duduk di sudut ruangan dengan menyunggingkan senyum memperhatikan kemarahan bosnya.

Tamat riwayat kalian. Batin sang asisten.

"Pergilah!" perintah Sang Bos besar kemudian.

Beberapa pria itupun segera keluar dari ruangan itu. Sang Bos yang masih terlihat emosi itu melonggarkan dari yang terasa mencekiknya. Lalu duduk di kursi kebesarannya.

"mina, awasi kinerja orang-orang tadi. Jika orang-orang tidak berguna itu melakukan kesalahan sekecil apapun lagi, tendang mereka dari nala Group!"

Sang asisten wanita itu tersenyum, "Tadinya aku pikir kau akan langsung menendang mereka semua dari perusahaan ini. Ternyata kau masih memberi mereka kesempatan selama enam bulan. Wah, itu ajaib sekali, Tuan jeonathan kaesang yesha onie..."

"Aku tidak sebaik itu. Hanya saja aku ingin mereka memperbaiki kekacauan yang mereka timbulkan."

Di tempat lain kyungsoo sedang terlibat pembicaraan serius dengan seorang pria yang merupakan orang kepercayaannya.

"Aku menginginkan nayeon. Tidak peduli jika nathan akan berusaha melindunginya," kata kyungsoo pada anak buahnya yang bernama felix itu.

"Baiklah, aku akan menyelidiki dimana mereka berada sekarang."

"Bawa gadis itu kehadapanku hidup atau mati. Kau tahu kan masalah apa yang akan dia timbulkan untukku jika dia bicara. Nathan dan sharon bisa saja lolos dari hukum, tapi aku tidak akan bisa lolos jika gadis itu buka mulut. Mungkin dia sudah mengatakan pada nathan tentang pekerjaanku sebagai mafia obat-obatan terlarang... " ucap kyungsoo dengan tatapan tajam.

"Baiklah... Kalau begitu, aku pergi dulu."

Kyungsoo pun menjawab dengan anggukan kepala. Felix segera pergi bersama beberapa pria lain untuk menyelidiki dimana nayeon berada.

[END] PRISON OF LOVE || 2yeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang