32. Cemburu

806 118 11
                                        


.
.
.
.
.
Regi merasa aneh dengan kedekatan Candra juga Jojo, ya Regi tau jika Jojo adalah tipe kupu-kupu sosial, tapi melihat bagaimana Candra bisa berbicara santai dengan Jojo itu sangat aneh. Candra termasuk orang yang tidak mudah akrab dengan orang baru, itu yang Regi tahu. Dia bahkan baru bisa akrab dengan Candra saat smp, karena Candra termasuk orang yang susah di dekati.

"Kamu kenapa?" Regis terkejut saat mendengar bisikan Leo di telinga nya.

"Ih yayah ngagetin aja!" Leo tertawa pelan melihat wajah kesal putra nya.

"Yayah tanya, kamu kenapa? Dari tadi ngeliatin Jojo sama Candra terus." Regi langsung merengut kesal saat mendengar ucapan Leo.

"Regi kesel." Leo tersenyum, dia jelas tahu jika putra nya itu tengah cemburu.

"Cemburu sama Jojo ya? Karena dia deket sama Candra?" Regi mengangguk kecil.

"Regi cuma ngerasa aneh aja yah, mas Candra itu tipe yang susah deket sama orang lain, tapi kenapa bisa langsung deket sama bang Jojo?" Leo mengusak rambut Regi.

"Mungkin mereka punya kesamaan dek, kamu tau kan usia Jojo sama Candra beda nya cuma setahun." Regi kembali mengangguk.

"Lagian kenapa kamu cemburu sama Jojo, abang mu itu kan pihak atas. Memang Candra pihak bawah?" Regi menggeleng.

"Iya juga ya yah, kan mereka sama-sama pihak atas. Ih kok Regi oon." Leo langsung tertawa terbahak saat mendengar gerutuan Regi, dan tawa Leo mengundang perhatian Candra, Jojo, Rion, Ares juga Rius yang ada di depan.

"Bubun, yayah ngetawain Regi nih!!"
.
.
.
.
.
Di antara semua hal baik yang terjadi akhi-akhir ini, ada satu hal yang membuat Candra sedikit merasa jauh dengan Lintang. Sang adik yang bekerja di bengkel membuat dia jarang menghabiskan waktu bersama, beberapa hari terakhir malah mereka hanya bertemu saat sore hingga setelah makan malam, itu pun jik Candra tidak tertidur lebih awal.

"Lo kenapa Can?" Candra menggeleng saat mendengar pertanyaan Jojo.

"Gak papa mas, cuma kepikiran sesuatu." Candra sengaja berbisik pelan  supaya Ares yang sedang duduk di meja kasir tidak mendengar nya.

"Oh iya Can, ada salam dari Septian. Dia nanyain kabar lo." Candra menghela nafas panjang.

"Terus mas jawab apa?" Jojo merasa bersalah, karena dia tahu jika Candra tidak suka pembahasan tentang Septian.

"Gue bilang lo baik-baik aja." Candra mengangguk.

"Dia gak bakal ke sini lagi kan mas?" Jojo menggeleng, lagi pula untuk apa Septian kembali ke pare?

"Gak mungkin dia ke sini lagi, mau ngapain emang?" Candra mengedikan bahunya.

"Ngapelin mas Jojo mungkin." Jojo langsung mendelik kesal mendengar ucapan Candra.

"Amit-amit deh." Candra terkekeh, tapi ternyata ada tawa Leo yang menarik perhatian mereka. Laki-laki itu sepertinya baru saja menggoda Regi.

"Candra, istirahat dulu sana kamu." Candra menatap sang ayah bingung, kenapa tiba-tiba sang ayah memintanya istirahat.

"Kenapa Candra harus istirahat?" Ares menghela nafas.

"Perlu yanda ambilin kaca nak? Itu muka udah pucet, jadi mending istirahat di ruang istirahat sana." Candra merengut kesal, dia kan masih ingin di depan.

"Tapi Nda." Ares menggeleng, hal itu membuat Candra akhirnya hanya bisa menurut.

"Ya udah iya, Candra istirahat." Ares akhirnya tersenyum melihat sang putra berjalan ke arah ruang istirahat.

"Jojo bisa temenin Candra? Pastiin dia istirahat." Jojo yang nama nya disebut hanya bisa menatap sekilas pada sang bunda, dan setelah Alden mengangguk barulah pemuda itu menganggu.

Candra LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang