.
.
.
.
.
Candra menatap ragu pada Regi juga Jeje yang duduk dihadapannya, kedua remaja itu tampak diam karena sempat membuat Candra marah pada mereka. Hanya ada ketiga anak itu di rumah bintang, karena Lintang dan Jojo sedang membantu para orang tua di cafe. Sedangkan Candra memang sementara di larang membantu di cafe, mengingat sering nya dia kambuh akhir-akhir ini."Mau diem sampai kapan kalian?" Regi dan Jeje langsung mendongak saat Candra membuka suara.
"Mas Candra maaf." jelek nya Candra saat sedang marah adalah akan diam dalam waktu yang lama, seperti sekarang, bahkan pemuda dua puluh tahun itu tidak menghiraukan Jeje, dan hanya fokus pada Regi.
"Regi temenin aku ke cafe." Regi mengerjap bingung saat Candra mengajak nya ke cafe.
"Tapi mas, om Ares sama om Alta ngelarang mas ke cafe." Candra berdecak kesal.
"Mereka cuma ngelarang aku bantu di cafe Gi, mereka gak ngelarang aku buat pergi ke cafe." Regi akhirnya mengangguk. Candra memberi kode pada Regi untuk mengajak Jeje sekalian.
"Kamu juga ikut Je, ayo!" tanpa banyak kata Regi langsung menarik tangan Jeje keluar dari rumah.
"Gak ada bawa mobil, kita jalan ke cafe." Jeje dan Regi jelas melongo mendengar hal itu.
"Mas Candra mulai deh, gabut ya?" Candra hanya mengangguk saat Regi mengatakan itu.
Candra berjalan dalam diam, bahkan langkah nya berada di depan Regi dan Jeje. Kedua remaja itu hanya diam sambil menatap punggung Candra. Rambut pink Candra sangat kontras dengan kulit putih Candra apa lagi dengan sweater yang di gunakan Candra saat ini, terlihat sangat manis.
"Kenapa mas Candra jadi manis banget." Jeje mengangguk setuju.
"Itu juga yang aku maksud waktu itu, mas Candra jadi Cantik."
.
.
.
.
.
Kehadiran Candra di cafe jelas saja menarik perhatian banyak orang, terutama karena rambut pink nya, jika rambut half blonde Lintang saja juga menarik perhatian pengunjung cafe. Ares yang melihat kehadiran putra sulung nya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, Candra benar-benar tidak bisa diam di rumah."Kenapa ke sini Can?" Candra hanya tersenyum saat Rion bertanya padanya, Candra memang memilih duduk di meja samping kasir.
"Candra bosen di rumah yah, apa lagi dua bocah itu nempel mulu." Rion tertawa kecil mendengar jawaban Candra.
"Ya udah diem di sini, gak usah usil kemana-mana, ayah buatin thai tea." Candra mengangguk, pemuda itu menatap sekeliling nya dan menyadari jika Regi sudah ikut membantu Lintang dan Jojo.
"Mas Candra." Candra melirik ke sebelah nya, ada Jeje yang duduk sambil menatap ke arah nya. Remaja itu terus mengikuti Candra, karena kedua orang tua nya sedang pergi ke surabaya.
"Mas Candra kapan mau berhenti diemin aku."
"Mas~"
"Mas, aku kan udah minta maaf soal teleskop nya."
"Mas Candra~" Jeje terus saja merengek pada Candra dan itu membuat Candra sedikit jengkel.
"Bisa diem gak kamu?!" Jeje tersenyum saat Candra membalas ucapannya, meskipun hanya untuk meminta nya diam. Rion yang melihat wajah kesal Candra hanya tersenyum geli.
"Nih Can, mau roti bakar juga gak?" Candra menggeleng, pemuda itu hanya tersenyum sambil menerima segelas thai tea dari Rion.
"Makasih yah, aku ke atas aja deh, ngadem." Rion, Ares, Hadar juga Leo yang ada di depan jelas mendengar ucapan Candra, mereka tahu pemuda itu menghindari Jeje.
Candra bahkan langsung bangkit dan membawa thai tea nya tanpa menunggu jawaban Rion, naik ke lantai dua dan memilih membuka akses pintu ke arah rooftop. Berhubung cuaca sedang mendung, jadi Candra tidak perlu takut akan kepanasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Candra Lintang
FanfictionMereka meninggalkan kota tempat mereka dibesarkan, menuju tempat mereka dilahirkan, kembali menyusuri jalan dimana kisah kedua orang tua mereka terjalin. Mencari keberadaan sisa konstelasi bintang yang dahulu sangat berharga untuk kedua orang tuany...