.
.
.
.
.
Seminggu setelah Candra dan Lintang pindah ke rumah bintang, seminggu pula Candra dibuat bingung dengan semua yang di bawa Lintang pulang, katanya sih titipan dari Astra untuk Candra. Hal itu membuat para orang tua di rumah bintang meledek Candra karena di sukai oleh bos sang adik.Pagi ini Lintang memberitahu Rion dan Igel bahwa semalam Candra demam, dan itu membuat mereka melarang Candra untuk pergi ke cafe. Mengingat sifat Candra yang serupa dengan Ares, membuat mereka sepakat bahwa Rion akan tetap dirumah untuk menjaga Candra. Padahal Candra sudah mengatakan bahwa dia sudah baik-baik saja dan mereka tidak perlu khawatir, demam sudah menjadi hal biasa untuk nya.
"Candra, mau makan siang apa?" Candra yang sedang menggulung dirinya dengan selimut di kamar belakang hanya menggeleng. Kebiasaan jelek nya saat sakit adalah tidak mau makan.
"Mau om buatin sup ayam? Kamu harus makan ya." Candra masih menggeleng, hal itu membuat Rion menghela nafas dan mendudukan dirinya di sebelah Candra.
"Candra gak laper om, nanti aja makan nya." Rion mengelus dahi Candra yang berkeringat, suhu tubuh pemuda itu sudah normal tidak seperti tadi pagi yang masih lumayan tinggi.
"Meskipun gak laper tetep harus di isi perut nya, apa mau roti aja sama susu?" Candra terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk.
"Roti aja om, gak usah susu." Rion tersenyum dan mengangguk.
"Tunggu sini, om ambilin roti nya." Candra menahan tangan Rion yang sudah akan beranjak.
"Candra ikut om, bosen di sini terus, mau duduk di depan aja." Rion tersenyum, dia menarik tangan Candra dan membawa nya keluar ruangan.
"Ini roti nya, kamu duduk anteng di sini, om mau ke kamar mandi dulu." Candra hanya bisa mengangguk, menatap sosok Rion yang sudah berlalu kearah kamar mandi.
Candra mulai memakan roti sobek coklat keju yang diberikan Rion dengan pelan, pemuda itu sesekali menatap kearah televisi yang masih dalam kondisi mati. Tapi bukan televisi itu yang menjadi fokus Candra, melainkan sebuah foto yang terpajak disebelah nya.
Tok
Tok
Tok
Candra dengan cepat beranjak membuka pintu rumah saat ada yang mengetuknya.
"Cari siapa?" Candra mematung sesaat setelah membuka pintu rumah. Pemuda itu menatap pada seorang pemuda yang berdiri di hadapannya dengan wajah yang tidak kalah terkejut.
"MAS CANDRAAA!!"Candra tersentak saat pemuda itu menerjang tubuh tinggi Candra dengan pelukan.
"R-regi?" Candra memanggil sebuah nama pelan.
"Iya, ini Regi!" Candra hanya bisa diam saat pemuda bernama Regi itu memeluk erat tubuhnya. Bahkan Rion yang baru saja kembai dari kamar mandi mematung melihat Regi memeluk Candra erat.
"Heh..heh...Bocil lepasin itu kasian!" Regis merengut kesal saat Rion menarik tubuhnya menjauh dari Candra.
"Ih om Rion ganggu kesenengan Regi aja!" Rion menggeleng heran melihat tingkah pemuda dihadapannya itu.
"Tunggu, kamu kesini gak bilang sama orang tua mu kan?!" Candra melihat bagaimana Regi menggeleng menjawab pertanyaan Rion.
"Sengaja biar surprise ke yayah sama bubun, tapi KOK MALAH REGI YANG SURPRISE WAKTU SAMPAI SINI?!" Rion dan Candra spontan menutup telinganya saat mendengar pekikan nyaring Regi.
"Surprise apaan sih bocil?!" Regi menunjuk Candra yang sejak tadi hanya diam memperhatikan.
"Kenapa ada mas Candra di sini? Jawab om! Pasti ada Lintang juga kan?!"Rion jelas terkejut saat Regi mengenal Candra juga Lintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candra Lintang
FanficMereka meninggalkan kota tempat mereka dibesarkan, menuju tempat mereka dilahirkan, kembali menyusuri jalan dimana kisah kedua orang tua mereka terjalin. Mencari keberadaan sisa konstelasi bintang yang dahulu sangat berharga untuk kedua orang tuany...