.
.
.
.
.
Candra tertidur selama perjalanan ke rumah bintang, pemuda itu menyandarkan kepalanya pada bahu Lintang. Jojo dan Regi yang melihat itu tentu saja tersenyum, melihat Candra sudah kembali membuka matanya dan tersenyum pada mereka."Lin, sini biar abang yang bawa Candra masuk, kamu bantuin Regi bawa belanjaan kalian ya?" Lintang mengangguk, dia bukan nya tidak bisa membawa Candra masuk ke dalam rumah, tapi posisi nya yang membuat Lintang tidak bisa melakukan itu.
"Iya bang." mendengar jawaban Lintang, Jojo segera mengangkat Candra keluar dari mobil, sebisa mungkin tanpa mengeluarkan suara.
"Candra kenapa?" Rion terlihat sedikit panik saat melihat Jojo menggendong Candra masuk kedalam rumah.
"Candra cuma tidur om, dia gak papa." Rion yang mendengar itu menghela nafas lega.
"Ya udah tolong bawa ke kamar nya ya Jo." Jojo mengangguk patuh. Setelah Jojo naik Lintang dan Regi baru saja masuk dengan tas berisi belanjaan mereka.
"Kalian beli apa aja ini? Banyak banget!" baik Lintang mau pun Jojo hanya bisa tertawa kikuk.
"Cemilan." semua yang mendengar itu hanya bisa menggeleng heran.
"Taruh itu di meja dapur, sekarang kalian mandi!" Lintang dan Regi segera melakukan itu saat mendengar suara Jojo yang baru saja turun dari lantai dua.
"Kamu juga mandi Jo, nyuruh adek nya mandi dia sendiri gak mandi." Jojo menatap tajam pada Hadar yang duduk di ruang tamu.
"Dih Jojo sebelum keluar tadi udah mandi, emang panda kalau mandi suka tengah malem!"
.
.
.
.
.
Ares sengaja membawa Alta ke dalam kamar untuk menenangkan emosi laki-laki cantik itu, meskipun tidak meluapkan emosi nya tapi Alta terus mengepalkan tangannya. Ares mengelus punggung Alta sambil beberapa kali mengucap maaf, karena bagaimana pun Reska adalah adik nya.Tok
Tok
Tok
Ares dan Alta langsung menoleh ke arah pintu saat mendengar ketukan, Ares dengan segera berdiri dan membuka pintu kamar nya.
"Lintang, ada apa nak?" Lintang hanya tersenyum saat mendapati Ares membuka pintu kamar.
"Ibun ada?" Ares mengangguk dan membiarkan Lintang masuk kedalam kamarnya.
"Udah pulang? Candra mana dek?" Lintang yang melihat Alta duduk di sofa kamar Ares langsung memeluk tubuh sang bunda.
"Mas tidur bun, ketiduran di mobil tadi." Ares yang mendengar nada manja Lintang hanya terkekeh gemas.
Pluk
"Kamu ini kebiasaan, kalau habis mandi keringin rambutnya yang bener." Alta langsung mengomeli Lintang saat Ares menyampirkan handuk ke kepala putra bungsu mereka itu.
"Biasa nya mas Candra yang keringin, tapi kan mas Candra tidur." Alta dan Ares serempak menggeleng, kenapa putra bungsu nya sangat bergantung pada Candra.
"Mulai belajar mandiri tanpa mas dek, nanti kamu pasti bakal nikah, mas juga. Masa udah nikah masih nyari mas nya." Lintang cemberut mendengar ucapan Alta.
"Ih Lintang emang mau nikah bun tapi kan gak sekarang. Tapi mas Candra kan selalu bilang dia gak mau nikah." Alta dan Ares terdiam untuk alasan yang berbeda, Alta memang sudah mengetahui niatan Candra itu, tapi Ares terdiam karena terkejut.
"Mas Candra cuma belum ketemu sama orang yang tepat dek, orang yang bisa bikin mas memperjuangkan apapun buat bisa bersanding sama orang itu." Lintang menatap tidak mengerti pada Alta.
"Kayak yanda sama ibun?" Alta mengangguk.
"Yanda kamu dulu juga gitu, tapi tiba-tiba aja ibun di ajak nikah."
.
.
.
.
.
Malam ini ruang tamu rumah bintang tampak tegang, bukan karena ada yang terjadi pada kesayangan mereka tapi karena Alta tiba-tiba meminta Reska untuk datang ke rumah bintang. Tentu saja hal itu membuat yang lain terkejut dan khawatir, jika kemarahan Lintang dan Candra saja membuat mereka was-was apa lagi kemarahan Alta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Candra Lintang
FanfictionMereka meninggalkan kota tempat mereka dibesarkan, menuju tempat mereka dilahirkan, kembali menyusuri jalan dimana kisah kedua orang tua mereka terjalin. Mencari keberadaan sisa konstelasi bintang yang dahulu sangat berharga untuk kedua orang tuany...