.
.
.
.
.
Candra membuka matanya dan mengerjap bingung, seingatnya terakhir kali dia membuka mata dia sedang ada di kamar yang dia tempati di vila dan di temani oleh Ares, Rion, Alden dan juga Hadar. Tapi saat ini dia melihat langit-langit kamarnya yang tertempel lukisan rasi bintang dengan cat glow in the dark. Candra mencoba bangkit namun tubuhnya tidak bisa diajak kerja sama, punggungnya terasa sangat sakit."Candra?" Candra menoleh saat mendengar suara lembut Rion, bisa Candra lihat jika ayah nya itu habis menangis saat Rion berjalan mendekatinya.
"Ayah." Rion tersenyum senang saat mendengar suara lirih Candra.
"Iya sayang." Candra mengernyit saat merasakan ngilu di tulang punggungnya.
"Ayah, kapan kita pulang? Kenapa aku udah ada di kamar?" Rion mengelus tangan Candra lembut.
"Dua hari lalu sayang, tiba-tiba kamu gak sadar sama sekali, makanya opa sama yanda ngajak pulang." Candra terdiam mendengar penjelasan Rion.
"Candra tidur dua hari ya? Lintang gimana? Candra bikin Lintang nangis ya?" Rion mengelus dahi Candra pelan.
"Gak usah khawatir, Lintang gak papa, dia emang sempet nangis tapi gak lama. Jangan mikir yang aneh-aneh dulu." Candra mengangguk kecil.
"Yanda?" Rion kembali tersenyum.
"Ada di bawah sama yang lain, mau ayah panggilin?" Candra menggeleng.
"Mau ikut ke bawah aja, capek tidur terus yah." Rion sebenarnya terlihat ragu menyetujui keinginan Candra, tapi melihat senyum pemuda itu membuat Rion akhirnya mengangguk.
"Udah kuat buat bangun?" Candra mengangguk. Rion yang melihat Candra bangkit langsung membantu pemuda itu untuk berjalan turun. Dia sangat tau jika Candra berbohong tentang bisa berjalan sendiri.
"Ya tuhan Candra!" Igel yang pertama kali menyadari bahwa pemuda itu turun bersama Rion langsung menghampiri dan menggantikan Rion membantu Candra.
"Laper? Mau makan?" Candra menggeleng mendengar tawaran Rius.
"Yanda?" Igel tersenyum saat tau jika Candra mencari Ares.
"Yanda kamu masih di kamar mandi, tunggu sebentar." Candra kembali mengangguk, Hadar yang melihat itu mengacak rambut Candra.
"Makasih udah bangun nak." Tepat setelah mengatakan itu Ares sudah berada di belakang Rion dan tersenyum pada Candra.
"Baru bangun kok udah turun ke bawah?" Candra menatap Ares dan tersenyum.
"Capek tidur Nda, punggung Candra sakit." Ares tau jika putra nya itu belum sepenuhnya sehat, maka dari itu Ares segera memeluk tubuh Candra begitu Hadar memberinya ruang.
"Masih sakit sekarang?" Candra menggeleng, mungkin tadi tubuhnya hanya kaku karena sudah tidur selama dua hari.
"Makan ya?" Candra menggeleng.
"Candra gak laper." mereka yang mendengar itu menghela nafas panjang, tapi Igel menemukan ide supaya Candra mau makan.
"Tapi kamu harus makan Can, nanti dua jam setelah minum obat papa beliin thai tea, gimana?" mata Candra langsung berbinar saat mendengar kata thai tea keluar dari mulut Igel.
"Boleh? Papa gak boleh bohong loh."Igel memberi anggukan dan itu membuat Rion berlalu ke dapur dan mengambilkan makanan untuk Candra.
"Mau makan sendiri atau ayah suapin nih?" Candra langsung beringkut duduk.
"Candra bisa makan sendiri yah." Candra segera mengambil piring dari tangan Rion dan mulai makan perlahan. Ares yang mengetahui porsi makan Candra hanya menggeleng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Candra Lintang
FanfictionMereka meninggalkan kota tempat mereka dibesarkan, menuju tempat mereka dilahirkan, kembali menyusuri jalan dimana kisah kedua orang tua mereka terjalin. Mencari keberadaan sisa konstelasi bintang yang dahulu sangat berharga untuk kedua orang tuany...