.
.
.
.
.
Kehadiran keluarga Lino di depan rumah bintang benar-benar membuat Alta ingin menghujat sahabat serta sepupu nya. Sedangkan Lintang dan Candra hanya bisa menghela nafas saat melihat Jeje kembali menempeli Candra.Ares sebenarnya bingung kenapa keluarga Lino itu datang tiba-tiba, padahal mereka mengatakan akan datang minggu depan.
"Ada yang terjadi Lin?" Lino sontak menoleh pada Ares, begitu juga Alta.
"Candra, Jojo bisa ajak adik-adiknya ke atas dulu? Atau kalian bisa jalan-jalan keluar." Candra menatap Jojo meminta keputusan.
"Kalau gitu kita jalan-jalan ke luar aja om." jawaban Jojo membuat Ares tersenyum. Laki-laki itu kemudian menyerahkan kunci mobil nya pada Jojo.
"Ya udah bawa adik-adiknya jajan sana."
Setelah kepergian anak-anak, Ares dan Lino langsung berubah serius, keduanya menatap lekat pada seluruh penghuni rumah bintang.
"Keluarga Alta sudah tau kalau kalian pulang ke sini." ucapan Lino jelas membuat Alta dan Ares terkejut.
"Apa yang sudah mereka lakukan Lin?" Lino menggeleng.
"Belum ada pergerakan, mereka masih setia diam."
.
.
.
.
.
Lintang menahan tawa nya saat melihat wajah cemberut Regi, sahabatnya itu terus saja merengut kesal karena Jeje memonopoli Candra sejak dalam mobil tadi."Jangan cemberut gitu dong Gi, kayak bebek aja." Regi semakin merengut saat Lintang menggodanya.
"Lintang diem deh!" Lintang tertawa kencang saat Regi memukul lengannya.
"Ngetawain apa sih?" Lintang menunjuk Regi saat Jojo mendekat dan bertanya.
"Cemburu ya?" Lintang mengangguk, sedangkan Jojo sudah mengusak rambut Regi.
"LINTANG! REGI!" Lintang dan Regi yang mendengar namanya di panggil langsung saja menoleh kearah suara, kedua nya terkejut saat melihat Astra dan Erik berjalan ke arah mereka.
"Mas Astra, Mas Erik, disini juga?" kedua nya mengangguk saat Regi bertanya. Lintang beberapa kali mencuri pandang pada Erik yang dengan setia mencari perhatian Regi.
"Aku ketemu Candra tadi, makanya aku samperin kalian di sini." Lintang mengangguk paham, jelas saja jika Astra bertemu dengan Candra, karena sejak tadi kakak nya itu hanya duduk di kursi taman dengan meminum thai tea, dan tentu saja dengan Jeje yang berada di sebelahnya.
"Tang, cowo itu siapa?" Lintang segera menatap ke arah Astra saat bos nya itu bertanya.
"Yang sama mas Candra?" Lintang mendapat anggukan dari Astra.
"Sepupu mas."
.
.
.
.
.
Candra sebenarnya kesal, dia tidak suka menjadi pusat perhatian. Tapi dengan ada nya Jeje di sebelahnya, sudah jelas dia akan menjadi pusat perhatian.Jeje dengan segala tingkah dan mulut toa nya saja sudah membuat Candra pusing, sekarang di tambah anak itu terus saja berdebat dengan Regi. Ada daja yang akan di komentari Jeje dari Regi, bahkan hanya untuk pilihan minuman saja."Taro itu lebih enak, mas Candra pasti suka!"
"Mas Candra itu lebih suka thai tea, jangan di beliin taro!"
"Taro lebih enak di banding thai tea!"
"Nggak, thai tea aja!"
"Mas Candra tadi udah beli thai tea, sekarang harus taro!"
"Loh! Kamu kok maksa, kalau mas Candra gak suka gimana?!"
"Mas Candra pasti suka! Taro itu enak!"
Candra yang semula hanya memperhatikan akhirnya kesal, ekspresi pemuda itu sudah menjadi dingin sejak tadi. Lintang yang menyadari hal itu langsung mengkode Jojo untuk menghentikan perdebatan Regi dan Jeje, dan sebagai orang yang peka, Jojo jelas langsung turun tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/316166501-288-k464356.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Candra Lintang
FanfictionMereka meninggalkan kota tempat mereka dibesarkan, menuju tempat mereka dilahirkan, kembali menyusuri jalan dimana kisah kedua orang tua mereka terjalin. Mencari keberadaan sisa konstelasi bintang yang dahulu sangat berharga untuk kedua orang tuany...