60. Ingin tahu

722 104 4
                                        


.
.
.
.
.
Reska mengepalkan tangannya erat, saat ini dia sedang berada di kamar nya setelah tadi pagi berhasil memaksa kedua orang tua nya untuk memberitahu alasan mereka menitipkan nya pada Ares.

Reska masih ingat jelas akan respon yang di berikan kedua orang tua nya ketika dia bertanya, sangat terlihat jika baik mama atau papa nya sangat menyayangi Ares.

"Kalian sayang sama mas Ares, tapi kalian juga yang jadi alasan mas Ares hancur selama ini." Reska kembali menatap pada layar laptop nya yang masih menampilkan semua bukti yang menjadi akar salah paham antara Ares dan keluarga Alta.

"Mas Ares bener, aku akar masalah nya, kalau mama sama papa gak kasih aku ke mas Ares gitu aja tanpa penjelasan semua gak akan kayak gini." Reska memejamkan matanya erat, dia ingin mengetahui semua nya. Dan satu-satu nya orang yang bisa dia tanya saat ini hanyalah Azka dan Rehan.

"Mas Azka pasti bisa kasih tau semua nya kan?" dengan cepat Reska mematikan laptopnya, dan bergegas keluar dari kamar nya.

"Reska, kamu mau kemana?" Reska menoleh sejenak pada papa dan mama nya yang duduk di ruang keluarga, kedua nya bahkan tidak tau jika Ares dan Alta sudah pulang ke pare, bahkan cucu mereka berada di sana.

"Ke tempat mas Azka." tanpa menunggu balasan dari kedua orang tua nya Reska bergegas pergi. Pemuda itu mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi, berharap jika Azka dan Rehan masih berada di rumah dan belum kembali ke pare.

Butuh waktu dua puluh menit untuk Reska sampai di rumah Azka, pemuda itu menghela nafas lega saat melihat mobil Azka masih terparkir di halaman rumah. Reska sedang tidak ingin membuang waktu, dengan tergesa pemuda itu mengetuk pintu rumah Azka.

Tok

Tok

Tok

Tok

Cklek

"Reska?" Reska tersenyum kaku saat melihat Rehan membuka pintu rumah nya.

"Mas Azka ada mas?" Rehan mengangguk, dia dan Azka sudah menduga cepat atau lambat Reska akan mencari mereka untuk mengetahui apa yang terjadi delapan belas tahun lalu.

"Masuk aja, mas Azka di dalem. Lagian kamu ini aneh, kenapa pake ngetuk segala, bikin mas berdiri aja." Reska tersenyum tipis mendengar gerutuan Rehan.

"Duduk."

"Mas Azka." Azka langsung meminta Reska duduk saat pemuda itu masuk ke ruang keluarga.

"Kamu pasti udah denger semuanya dari mereka kan?" Reska mengangguk kecil.

"Mama bilang kalau dia terpaksa kasih aku ke mas Ares karena saat itu mama sama papa lago ada masalah." Azka mengangguk mengiyakan.

"Mau denger cerita versi mas? Alasan yang mas tahu kenapa kamu ada sama Ares." Reska mengangguk, dia sudah menyiapkan hati untuk mendengar semua nya.

"Dua puluh satu tahun lalu, saat mama mu akhir nya hamil, saat itu mereka sedang kacau. Ares tidak bisa mereka temukan dimana-mana, padahal mereka sudah mencari hampir di seluruh indonesia selama hampir enam bulan." Azka melirik Reska, memastikan pemuda itu mendengarkan.

"Ares ada sama kami saat itu, karena dia sedang dalam masa pemulihan. Ares pulang ke rumah saat kandungan mama mu tiga bulan, dia menyerahkan undangan pernikahannya dengan Alta saat itu. Semua berjalan lancar, Ares terlihat bahagia saat itu dan itu membuat kami semua ikut bahagia, terutama dengan kabar kehamilan Alta setelah dua bulan pernikahan mereka."

"Tapi setelah itu mama mu kembali membuat ulah, saat itu papa mu sudah menyerahkan perusahaan keluarga pada Ares, karena memang itu ketentuannya. Tapi keluarga mama mu yang tidak terima karena mendengar mama mu tengah hamil kamu, mereka ingin supaya kamu yang mewarisi semuanya. Tapi mereka lupa jika pewaris sah nya adalah Ares, dan itu sudah tertulis sejak Ares masih kecil."
.
.
.
.
.
Flashback

Candra LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang