10

515 46 4
                                        

Sanji berjalan cepat menuju kamar. Luffy mengejar "sanji kenapa apa kau marah?"

"Ti-tidak Luffy, aku hanya ingin ke kamar secepatnya" Sanji berbicara tanpa menoleh ia berjalan cepat.

Brug!! Suara pintu tertutup "Huh huh" Sanji terengah memegang dadanya.

"Ada apa denganku kenapa sulit mengendalikan diri didepan Luffy, jantungku seperti akan keluar"

Luffy hanya memiringkan kepalanya bingung dengan tingkah sanji.

.
.
.

"Kandungannya sehat, kurasa ia semakin membaik.. Mungkin ini berkat hubungan kalian yang membaik" Ucap dokter

"Baiklah Terima kasih, eum sebenarnya ada yang ingin ku tanya" Luffy berbicara sambil Memonyong-monyongkan bibirnya.

Dokter dan sanji menatap penasaran. Tapi Luffy berbisik dan hanya bisa didengar oleh dokter.

Sang dokter terkejut sebentar, lalu berdehem dan mencoba tenang sambil membenarkan posisi kacamatanya.

"Bisa"

Hanya satu kata yang keluar dari sang dokter dan itu sangat sangat membuat sanji penasaran.

"Ada apa, apa yang kau tanyakan Luffy, apanya yang bisa" Penasaran sang bumil.

"Baiklah aku pamit permisi" Ucap sang dokter buru-buru

"Tidak perlu khawatir sanji" Ucap Luffy setelah dokter pergi

"Lalu kau tadi bertanya apa"

Luffy mendekat pada calon istrinya, memposisikan bibirnya dekat dengan telinga sanji. Berbisik dengan suara beratnya yang rendah dan terdengar seksi.

"Aku bertanya soal kandunganmu.. Apakah itu sudah cukup kuat untuk aku dapat melakukan olah raga malam denganmu"

Luffy menjauh agar dapat lebih jelas memandang wajah istrinya yang sekarang semerah kepiting rebus.

"Kau sudah mendengar jawaban dokter bukan" Goda Luffy pada sanji

"Tidakkkkk!!!!"

.
.
.

"Ayolah mau yah ne ne sanji" Rengek Luffy pada kekasihnya itu.

"Tidak mau" Sanji masih menolak.

Asal kalian tau perdebatan ini sudah memakan waktu 2 jam sampai nami dan pelayanan lelah dengan dua orang itu. Bukan hal aneh karna kedua manusia ini sama-sama keras kepala dan tidak ada yang mau mengalah.

"Yos!" Teriak Luffy yang tiba-tiba bersemangat.

"Apa kau ingin apa?" Gugup Sanji

"Aku ingin kau" Bisik Luffy lalu ia meniup dan menjilati telinga istrinya itu.

"Berhenti!" Sanji mendorong jauh tubuh Luffy.

Nafas sanji berderu tak karuan, kilas balik Luffy yang memaksa tidur dengannya muncul, lalu siksaan dari pria itu tiba-tiba menghantam pikirannya.

Tangan sanji bergetar hebat. "Kalau, kalauku tolak, aku tolak ia akan menyakitiku.. Menyakiti anakku kalau ku tolak.. Luffy akan akan akan"

"sanji, Sanji.... Sanji oyyy SANJI!" Panggilan akhir Luffy membuat sanji tersadar.

"Kenapa kau sakit, kau pucat sanji.. Kau tiba-tiba diam" Keluh Luffy.

"Ba-baiklah"

"Eum?" Bingung Luffy memiringkan kepalanya

"Aku mau tapi tolong pelan-pelan"

Fake Face (Luffy x Sanji) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang