54.S2

88 8 2
                                    

Sanji bangun meski masih sedikit merasa lemas rasa sakit diperutnya reda, ia melihat sekeliling sambil mengumpulkan sisa kesadaran dan melihat langit dibalik jendela hari sudah gelap.

Dia berjalan keluar dan seolah tengah bersiap akan sesuatu. Disana hanya ada tiga orang. Eve, Hancock dan Hanny. Yang terlihat sibuk.

"Sedang apa?" Tanya Sanji pada mereka yang berada di room utama. Room utama terasa sedikit agak kosong entah perasaannya saja tapi seolah habis dibereskan.

"Kita akan dipindahkan karna kapal memiliki masalah mal fungsi" Jawab Hancock.

"Ouh benarkah?" Tanya Sanji lagi, ya curve ini memang sesekali akan terjadi seperti itu. Tapi di malam hari? Mereka harus mengungsi mungkin darurat tapi itu berbahaya. Apa ada negeri transit terdekat pikirnya.

"Ini di perairan mana?" Tanya Sanji lagi.

"Kita berada di laut Utara yang dekat dengan pelabuhan negara J jadi pemindahan dan transit ini tidak akan memakan waktu yang lama" Jelas Hancock dan dia berjalan mendekati Sanji

"Baiklah" Ucap Sanji mengerti melihat arah lantai.

"Oyya Sanji kau sudah tidak apa-apa?" Tanya wanita itu dan dia mendekat, melihat lebih lekat wajah itu dan memegang pipinya.

!!!

"Tidak Hancock.. Sudah tidak apa-apa" Jawab Sanji, dan kenapa ia menjadi kikuk dan malu. Karna wajah Hancock benar-benar terlalu dekat. Wanita itu membusungkan tubuh padanya.

"Tapi wajahmu masih pucat, aku akan panggilkan Luffy kau diam saja tidak perlu khawatir.. Eve jaga paman Sanji bersamamu" Perintah Hancock.

"Ahh Hancock.. Tidak perlu" cegahnya tapi wanita itu sudah pergi. Sejak awal dia kemari dia tidak melakukan banyak hal membuat sedikit tidak nyaman.

"Apa aku bisa membantu?" Tanya Sanji kembali.

"Tidak perlu paman duduklah disini.. Ahhh pakailah pakaian hangat, ini sudah disiapkan sebelumnya." Eve mengantarnya duduk dan membawakan mantel.

"Baiklah Eve Terima Kasih.. Um Hanny..?" Tanya Sanji setelah memperhatikan anak itu sedikit bergelagat aneh. Hanny tidak bicara sejak tadi.

"Kenapa kau diam saja" Lanjut tanya Sanji.

"Tidak ada masalah papah.. Aku pergi!" Sanji berdiri dan mencegah, Hanny berbalik terpaksa dan akhirnya Sanji tau wajah sebelah Hanny memar dan lebam. Itu bekas tamparan.

"Siapa yang melakukan ini? Hanny kau tidak apa-apa?" Khawatirnya Sanji.

Mereka duduk berhadapan bersama dengan sebuah salep yang dia dapat dari Eve. Sanji merawat pipi anak itu yang lebam.

"Apa kau ingin bercerita?" Tanyanya sungkan. Karna Hanny lebih banyak diam dan sedikit tidak ramah menjaga jarak.

"Tidak!" Hanny lebih ketus dari ia biasanya sosoknya baik dan ceria.

"Baiklah tidak apa-apa" Sanji tidak akan bertanya lebih jika anak itu keberatan.

"Huhhhh" Desah Eve.. Mungkin paman Sanji tidak tau atau dia terlalu baik dan naif.

"Umm Hanny.. Jadi apa benar aku hamil?" Tanya Sanji tiba-tiba tapi lengannya masih dengan lembut fokus mengoles salep pada luka.

!!!

Hanny dan Eve langsung kaget mendengar pertanyaan itu dan saling memandang lalu menunduk.

Fake Face (Luffy x Sanji) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang