Kursi roda yang membawa pria manis bersurai pirang masuk, sontak menjadi sorotan mereka yang sudah lebih dulu berada disana.
Seseorang terkejut dengan apa yang dibawa Luffy. "Sanji?" Itu ace yang sudah berada disana dengan wanita cantik berambut panjang biru langit, yang tak lain adalah istrinya yang bernama vivi.
Sontak ace menatap pada ayahnya dengan kecepatan kilat meminta penjelasan. Ayahnya dragon hanya tenang sambil meneguk air menunggu sarapan yang akan segera dihidangkan.
.
.Sanji sampai dimeja makan ia berhadapan dengan ace sekarang. Sanji menatap dengan gerakan lambat menuju arah ace. Dia sedikit terkejut tapi ia tau hari ini akan datang mengingat bahwa Luffy adalah sodara kandungnya ace.
Sanji sudah mengikhlaskan sosok itu, ia hanya ingin bebas dari Luffy sekarang jika bisa ia ingin mati saja. jadi kehadiran ace disana tidak ada pengaruh apapun padanya.
"Ini pertemuan kedua kita, tapi mungkin yang pertama bagimu"
Suara berat juga tegas terdengar masuk ditelinga sanji, sosok itu yah sanji tau. Bagaimana mungkin ia tidak tau pemilik dari tempat kerjanya orang yang sangat terkenal di dunia bisnis. Tuan dragon.
"Aku mengunjungimu saat kau terbaring"
Sanji mengubah arah wajahnya menghadap sosok yang mengajaknya bicara.
"Salam tuan dragon, senang bisa bertemu dengan anda.. Terima kasih karna sudah peduli dan menjenguk saya kala itu"
Sanji hanya bicara sekenanya saja. Apa yang perlu ia cari? fakta bahwa dragon membiarkan anaknya yang gila mengurung dirinya sudah pasti ia tidak akan membantu membebaskannya dari Luffy.
Meski sanji tau dragon mengulur waktu keinginan Luffy untuk menikah dengannya.
.
."Luffy apa yang kau lakukan padanya?" Ucap ace dengan tenang ditengah sarapan.
"Maksudnya sanji?" Tanya Luffy dengan mulut penuh, lalu menelan segala isi didalamnya hingga kosong.
Luffy lalu menatap sanji yang sudah selesai dengan sarapannya, sanji tidak banyak menyentuh makanan karna tangannya sakit meski sudah lama Luffy tidak menyakitinya. Dan tentu saja tidak ada napsu makan duduk disana.
"Ini hanya seperti saat dulu aku melindungi mainanku darimu, shishsi yang berbeda jika mainan itu diam sedangkan sanjiku tidak diam"
.
.Setelah sarapan yang berakhir dengan amarah Luffy karna pernikahannya masih juga belum diizinkan ayahnya. Luffy pergi dengan kesal menunggu sanji ditaman belakang rumahnya.
Ace datang menghampiri dirinya, lalu menarik kerah baju Luffy. Luffy menyeringai.
Hubungan mereka baik sebelumnya, mereka sama-sama para berandalan konglomerat sampai akhirnya ace terpaksa menikah dengan vivi karna ancaman ayahnya.
"Aku mengalah dan menyerahkannya padamu untuk melindunginya tapi apa yang kau lakukan sampai menghancurkannya seperti itu?"
"Aceee" Rengek Luffy seolah-olah amarah kakaknya bukan hal yang menggangunya.
"Eum sanji tidak mau bersamaku. Dia mau pergi dariku" Rajuknya
Luffy melepas genggaman ace lalu mengubah ekspresinya.
"aku lalu mengajarinya sedikit untuk tidak berani berpikir seperti itu lagi shishi" Luffy dengan tampang bodohnya merasa tidak bersalah
Ace tidak bisa menyalahkan itu, karna ia juga sama seperti adiknya. Ia hanya menyesal bahwa itu terjadi pada orang baik seperti sanji. Upayanya mengalah dan menikahi vivi seolah percuma. Tapi dia tidak bisa menolong sanji sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...