55.S2

72 8 2
                                    

Situasi dimana para kelurga Monkey juga tidak baik, kapal mereka terhempas menjauh akibat ombak yang memecah jalur. Curve terbawa arus ombak dan terbawa ke sisi lain jalur menuju arah menjauhi pulang. Sedangkan kapal transit kearah sebaliknya.

Luffy hampir saja jatuh karna akan menyusul Sanji, untung Ace menghalaunya. Menyelamatkan sang adik dari lompatan yang sia-sia. Jika saja ia melompat bukannya sampai pada curve ia malah akan terbawa arus dan mungkin tenggelam di lautan.

"Luffy!" panggilan Ace tak digubris sesaat Luffy baru saja dia selamatkan. Adiknya itu langsung berlari kearah depan mendobrak pintu ruang kemudi.

Brak!!! Pintu menampakan dua masinis yang nampak bingung terkejut dengan dentuman keras.

Luffy berlari kearah mereka dan menarik kerah pekerja dengan paksa.

"ARAHKAN KAPAL KEMBALI MENUJU CURVE!" Perintahnya dengan nada mutlak.

"Ba..baik.. Tap..tapi itu akan memakan waktu, curve.. terbawa arus besar dan i..itu akan sangat berbahaya bagi kapal kecil ini" Jelas sang masinis yang terkejut juga tergagap, angin saat ini sedang tidak bagus dan ombak tak bersahabat. Curve melaju semakin menjauh mengikuti arah ombak dan sulit untuk menyusul dalam keadaan saat ini.

"AKU TIDAK PEDULI, ISTRIKU! ANAKKU! MEREKA MASIH DISANA.. ARAHKAN ATAU KAU BAYAR DENGAN NYAWA KELUARGAMU!" Paksa Luffy dengan ancaman dia sudah melayangkan tinju diatas kepala tapi hanya gertakan.

"Baik.. Baik.. Tuan.. Baik" Pasrah sang masinis.

~~~

Lagi kapal mengalami goncangan, Sanji terjatuh payah pintu hampir memukul wajahnya jika saja ia terjatuh ke belakang. Untungnya dia terjatuh kedepan dan pintu menutup dengan sendirinya.

Tapi sepertinya hanya dia yang tak mampu bertahan atas guncangan. Kenapa? padahal ia sudah lama berada di kapal. Tidak lain karna tubuh itu saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Miko dan pemilik curve, seperti tidak terkena efek inersia Masih pada tempat mereka hanya bergeser menyeimbangkan. Mata Sanji terfokus pada pisau yang dipegang ia sangat takut dengan situasi saat ini bisa saja itu melayang sembarangan dan mengenai Miko anaknya.

"Kenapa anda tidak menjawab saya" Tanya Sanji lagi, dengan posisi menopang tubuh seperti anjing dengan lutut dan kedua tangan. Jika saja tubuhnya baik-baik saja, tapi saat ini efek ombak yang tidak stabil sudah membuatnya pusing dan sulit berdiri. Meski begitu wajahnya menolak merendah, menghunus intimidasi tidak memperlihatkan ketidakberdayaan.

"Aku hanya ingin mempersingkat segalanya karna tidak ada lagi waktu"

Ya saat ini ombak terus bergerak, mereka merasakan pergerakan curve walau tidak sekeras dentuman barusan. Entah kemana curve, dan bagaimana situasi diluar. Kami yang berada di dek hampir tidak dapat melihat.

"Berikan semua paten resepmu kembali pada restoran, dan kau juga harus kembali bekerja di curve"

Suara cambukan dokumen dari yang tiba-tiba tepat mendarat di depan matanya. Pemilik curve melempar sesuatu padanya seolah dia sudah siap. Itu adalah kontrak.

"Tanda tangan" Perintahnya.

"Aku tidak pernah tau anda sesiap ini" Ucap Sanji.

"Huh..!" Pemilik curve tersenyum dengan wajah berantakan penuh keringat, dia yang mengancam tapi justru dia yang seolah korban. Begitu tidak tenang. Atau mungkin sebenarnya kesiapan ini disebabkan dia yang sudah sangat putus asa.

Fake Face (Luffy x Sanji) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang