"Dia pikir aku mudah, ini memang salahku, tapi aku berusaha juga, malah jauh lebih berusaha, aku yang selalu menanyakan ini dan itu, menghubunginya, memperbaiki keluarga kita. Dia apa yang dia lakukan?"
"Sanji! Kau pikir aku bisa masuk dalam trik yang sama? Kau akan kembali menipuku? Ini hubungan sepihak.. KAU BENAR-BENAR TIDAK MEMILIKI HATI UNTUKKU?!"
Plak!!! Pipi Sanji perih dan terasa berdenyut. Tengkuknya dikunci, dia dipaksa berdiri lalu Luffy menghempas tubuh itu pada meja.
Punggung sanji membentur sisinya dan jatuh diantara celah meja dan sofa. Dia meringis dan mulai menangis takut. Mencoba berdiri dan dia menuju arah pintu keluar.
Pintu besar itu terasa jauh, Luffy mengejar dan berhasil menangkapnya. Ia menarik kasar rambut Sanji jauh kebelakang. Luffy benar-benar marah dan menyikut pelipis Sanji.
Sanji jatuh dengan kepalanya dulu yang menyentuh lantai. Tajamnya sikut Luffy membuat kulitnya robek.
"Apa yang kurang dariku?! Apa?! Kau ingin kembali pada Ace?! Jawab! Kenapa kau tidak bisa mencintaiku!"
"Luf... Ugh fy" Kerah Sanji ditarik.
"Katakan sesuatu!!!!" Luffy mendesaknya tapi pria itu dimatanya tetap diam dengan wajah dingin yang muak ia lihat.
Tapi yang benar terjadi Sanji bahkan merasakan pening, desakan itu membuat kepalanya berputar. Dia mendengar semua pertanyaan Luffy tapi tidak bibirnya bergetar.
Lalu apa yang harus dia katakan pada pria mabuk ini.
"Ugh hiks a.. Aku" Suara Sanji hampir tidak keluar yang jelas terdengar adalah isak dan terkadang ia tersedak sulit bernafas.
Luffy mengangkat kerah itu. "AKU BILANG KATAKAN SESUATU!!!"
BRUG!!! Tubuh itu dilempar ke lemari, bagian pegangan tepat menusuk rusuknya.
Bagian dari dirinya mulai bereaksi sadar bahwa ia takut. Ketakutan ini sangat nyata.
"Ekk, hiks.." Dia ingin lari tapi rasanya tidak mungkin, jika pergi orang didepannya akan lebih marah. Dia akan menariknya lagi bahkan lebih membuatnya tenggelam.
"Ma.. Maafkan aku.. (Lu) ffy" Sulit untuk berbicara dengan benar karna untuk menghadapi pria di depannya rasanya ia tidak berani.
Dia hanya hewan peliharaan dengan kalung leher, kalung itu terlalu ketat untuk bisa berbicara melawan majikannya.
"AKU TIDAK MAU PERMINTAAN MAAF! KENAPA! KENAPA KAU TIDAK BISA MENYUKAIKU!"
Sanji menerima tekanan dahinya membentur ubin dengan cepat, rambutnya ditarik sampai ia mendongkrak penuh.
"Kau membuatku gila" Suara Luffy dalam dan terdengar mengerikan, dia mencengkram rambut Sanji keras.
Sakit! Serasa rambutmu benar-benar tanggal tercabut.
"Ba.. Bagaimana ugh hiks aku menyukai hmp" Sanji merasakan tidak nyaman pening dan mual. Dia meneruskan dengan payah.
"Aku tidak mau menyukak hah hah suami orang lain" Lanjutnya.
Wajah itu(Luffy) jelek terlihat bingung dan marah. Anehnya ketakutan Sanji tiba-tiba berkurang dan ada adrenaline aneh yang memaksa keluar. Apa itu rasa puas?
Tangannya tiba-tiba ringan memberi pukulan tepat dirahang.
Luffy yang tidak siap mundur ke belakang, Sanji ikut menerima efek inersia mendarat di dada Luffy.
Tangan yang menjambaknya terlepas, Sanji bangkit dia tidak tau apa yang terjadi rasanya mual dan ingin muntah. Dia memuntahkn segalanya.
Rasa sakitnya, penderitaan, emosi, ketidakberdayaan, rasa takutnya dan kebenciannya. Rasa muak, muaknya akan perasaan perih yang lama tertahan akhinya meluap sebanyak ia sangat muak selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...