Suasana makan siang mau tidak mau menjadi kacau, Luffy panik menghamburkan alat makannya. Membaringkan Sanji dikasur.
"Oy.. Sanji.. Ada apa.. Sanji" Gelisahnya.
Sanji tidak menjawab, merintih wajahnya semakin pucat dan hanya terus memegang perutnya.
Eve datang membawa air hangat dan handuk. "Paman Luffy, ayo coba kompres dulu perutnya"
Luffy menurut, membuka pakaian Sanji dan menahan lengannya. Itu hangat memeluk perut yang sakit tapi tetap saja percuma tak meredakan gejolak didalam yang aneh. Wajah Sanji mulai pucat dan terlihat biru menahan rasa sakit.
"HANNY! APA YANG KAU BERIKAN PADA SANJI!" marah Luffy.
"Aku memberi obat seperti biasa.. Seharusnya tidak masalah.. Kecuali jika dia sedang hamil"
!!!!
"Hanny!" Hancock tak percaya. Plak! "Apa yang coba kau katakan itu!" Hancock menampar anaknya. Ada apa kenapa dia tidak seperti biasanya.
Hanny tidak terkenjut atau tersinggung setelah ditampar ibunya. Dan lagi menjelaskan situasinya.
"Benar, obat itu cocok bagi papah untuk meredakan ketakutan dan kecemasannya tapi itu obat yang keras tak cocok untuk ibu hamil. Selagi dia tidak hamil seharusnya tidak ada masalah" Ucapnya melindungi pipi yang lebam.
"Hanny kau harus menjaga kata-katamu" Marah Hancock.
"Omong kosong!" Luffy marah, Sanji hamil itu tidak mungkin dia baru saja menyentuhnya.. Berarti.. Yang sedang ia kandung. Anak...
Lengan yang mengait berurat, ototnya tegang akibat dari ledakan emosi yang muncul tidak terbendung tapi ia masih coba menahan.
"MIKO!!!!!!!" Dengan teriakan itu saja bisa membuat semua orang pecah gendang telinga. Luffy tak melunak dan sekarang menunjukan dia marah pada anak itu.
Vivi menarik Ace, dia merasa tak nyaman sekarang. Ace memegang tangan istrinya. Tapi tak mau beranjak.
"Sebaiknya kita harus memastikannya dulu" Ucap Ace.
"Aku memberi obat seperti biasa.. Seharusnya tidak masalah.. Kecuali jika dia sedang hamil"
Kecuali jika dia hamil
Dia hamil..
Hamil.. Benihku
Bibir itu membentuk lengkung, dia meraih bahu adiknya meremasnya keras tak sengaja "Hanny apa itu benar?" Semangatnya bertanya tanpa rasa bersalah.
Dia tidak menggubris amarah ayahnya dan tersenyum antusias seolah dia menunggu momentum ini.
"Monkey D Miko!" Luffy memanggilnya.
"Apa yang sedang coba kau lakukan! Kau tak memakai pengaman saat.......dengan Sanji!"
"Tentu saja tidak, bahkan aku juga sudah meningkatkan kesuburannya(Sanji) sehingga itu(kehamilan) sudah pasti akan berhasil.. Hampir saja aku mengira itu gagal karna dia tak menunjukkan tanda--"
"KAU GILA!!!" Marah Luffy.
"Kenapa ayah marah? Aku hanya mengikuti jejakmu" Miko berkata santai lalu melirik Hancock.
"Paman Ace, bukankah begini cara menaklukkan kakek dragon.. Selama aku memiliki penerus maka.. Dia tidak akan lagi menjodohkanku" Ucapnya tapi yang ia lihat adalah wajah ibu angkatnya seolah dia sedang menantang.
"Pohon memang tidak jauh jatuh dari pohon" Komentar ngeri Vivi.
"Luffy.. Bagaimanapun sepertinya itu sudah terjadi" Lanjut Vivi berkomentar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanficlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...