Turun dari gedung menuju Lobby Rumah sakit. Ia baru saja diberi tahu bahwa ia kedatangan tamu. Kenapa saat itu ia tidak penuh curiga, siapa juga tamu yang akan menemuinya.
Lobby hampir dekat, tanpa prasangka berjalan dengan kehendaknya sendiri. Dua orang menunggu, ia kenali tepat saat melihatnya. Terlambat untuk menyesal dan kemana lagi sekarang ia bisa menghindari ini.
"Mereka akhirnya menemukan Rumah Sakit"
~~~
Ruang tertinggi di gedung pencakar langit. Dibawah lalu lalang hiruk piruk jam pulang. Dari jendela besar ia memandang langit yang sudah menjingga.
Dia sendiri bingung apa ini rasa kesal, benci, amarah, kecemburuan. Jelas ini tidak nyaman.
Luffy hanya diam... Ya diam..
keesokan pagi ruangan tak lagi berbentuk. Hancur dan berantakan, dipenuhi botol-botol alkohol yang isinya berpindah ke perut dan keluar menjadi muntahan air.
Miko menemukan ayahnya dalam keadaan menyedihkan. Pria yang tidak seperti dirinya sendiri. Kehilangan wibawa dan karismanya.
"Mereka... Mereka... Mereka!!!" Hentakan itu menjeda. Dan ia melanjutkan dengan nada getir "mereka, apa bahagia?? Kau lebih bahagia??"
Selembar foto akhirnya terlihat tak rapih akibat remasan yang kuat dan basah dengan alkohol. Melihat apa yang menyebabkan ayahnya terlihat kacau seperti sekarang.
"Baiklah.."
Setelah kepulangan mereka dengan hasil nihil, tak pernah ada hari absen dimana Miko sedikit menyesali kenapa ia membiarkannya pergi begitu saja. Ia membayangkan segera berbalik dan menangkapnya saat itu juga, tapi ilusi itu menghilang dalam waktu yang tak bisa diputar kembali.
Orangnya sudah digerakan, tapi pekerjaan mereka tidak berguna. Mereka bekerja setengah-setengah dan semakin hari jadi tak tau malu seperti lintah darat. Tak ada hasil sama sekali. Dasar para sampah.
"Paman Coby, antarkan ayahku pulang biarkan dia istirahat dan bereskan kekacauan ini" Nafasnya lelah.
"Tidak mau!!! Aku mau Sanjiku!"
"Ayah berhentilah kau mabuk dan menyedihkan"
Coby akan membopong Luffy.
"Kau menyuruhku berhenti huh!! Kau tidak bisa menyuruhku berhenti!! Lepas!!" Kesal Luffy pada Coby yang mengganggunya bicara.
"Tidak bukan itu maksudku.. Hey ayah, aku punya waktu sekarang tunggu saja dan istirahatlah lalu sekarang serahkan saja padaku" Miko menunjuk pintu keluar dengan dagunya isyarat pada Coby untuk segera membawa ayahnya.
"Ouhh baik aku percaya hahaha anakku hebat hahaha... ayah mempercayaimu miko!! Kabari ayahhh" Suara itu menghilang karna jarak yang semakin jauh.
Miko melihat foto itu sekali lagi, sepertinya akan lebih mudah mencari informasi tentang wanita dalam foto dari pada orang yang sebenarnya mereka cari. Lagi pula ia sudah tau sedikit dari yang terakhir ia dapatkan dicurve.
Dan benar saja, kekerabatannya terungkap.
"Jadi ada desa lain di pulau itu, jadwalkan keberangkatan secepatnya karna ayahku sudah mulai gila"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...