48.S2 Udon Shake

55 5 1
                                    

Hamparan luas laut biru yang kosong, berhias satu curve yang melaju tenang. Angin meniup sangat kencang walau masih pagi.

Sesekali terdengar gaung keras dari efek mesin curve berbunyi cukup kencang dan menjadi alarm pagi yang asing.

Sanji bangun dan kepalanya sangat sakit.

"Ahh.. Iss" Meringis ia bangun dari tidurnya yang tengkurap. Melihat pemandangan didepannya.

Ayah dan anak yang tidur seranjang dengannya. Sanji memasang wajah masam karna ketidaksukaan momen ini.. Hatinya lelah untuk terlarut emosi. Hanya saja ia benar-benar tidak ingat apa yang terjadi.

Sekarang ia harus bagaimana?

Pintu kamar diketuk dan langsung terbuka tanpa menunggu jawaban. Sanji menoleh penuh kebelakang.

"Ahh papah sudah bangun" Hanny yang sejak pagi sudah rapih beraura cerah.

"Hm" Angguk Sanji

~~~

Mie rebus di masakan Hanny dengan toping smoke beef dan telur rebus dihiasi nori dan daun bawang, "ini untukmu papah.. Cobalah dan pengarmu akan membaik" Ucapnya.

Sanji mengangguk dan makan, ruangan sudah bersih berbeda jauh saat ia keluar dari kamar tempat itu sangat buruk dengan botol dan sisa anggur berceceran di mana-mana. Bau alkohol dan asap rokok.

"Tak ada yang bisa menghentikan ibu jika sudah antusias, kemarin dia merubah tempat ini menjadi party semalaman suntuk..mungkin juga dia masih bersenang-senang dengan prianya"

Mengejutkan tapi Sanji tidak mau tau hidup pribadi wanita cantik itu.

"Apa yang terjadi setelah.. Kau tau.." Sanji menghabiskan mie dan Hanny menyodorkan air putih dan obatnya.

"Ahh perkataan papah ke ka Miko membuatnya hanya cukup diam tidak melawan... Lalu papah memukulnya dan bilang itu karna kau anak iblis kecil yang jahat pantas dipukul.. Malah papah yang jatuh karna mabuk.. Saat itu wajah kaka sangat terkejut dan lucu." Hanny tertawa.

Sanji hampir tersedak beruntungnya tidak terjadi.

"Ayah Luffy membawa papah masuk ke kamar, aku mendengar keributan bahwa kau meminta banyak minuman" Hanny melanjutkan cerita.

"Ouh...be..nar..kah?" Sanji menggaruk wajah agak sedikit malu.

"Kebiasaan mabukmu agak lain yaa papah.. Haha ya siapa pula yang normal jika sudah mabuk.. Tapi papah menjadi berani dan menggemaskan.. Hm"

Entah itu pujian atau bukan setidaknya sanji tau gambaran kejadian kemarin pada dasarnya. Dia tidak pernah mabuk dan malah mabuk disaat waktu seperti ini, dia menjadi ingin bersembunyi.

"Hanny mengatakan pada ayah untuk tidak mengambil keuntungan darimu loh.. Jadi kurasa semalam ayah dan kaka hanya tidur bersama.. Papah tidak perlu khawatir"

"Um terimakasih" Untungnya tidak terjadi hal buruk, tapi mengapa dua pria besar itu bisa begitu menurut pada Hanny.

"Papah berterimakasih?..." Matanya berbinar dan ia seperti kucing yang menggoyangkan ekor. Sanji peka anak ini pasti meminta imbalan.

"Aku akan buatkan sesuatu untukmu"

"Asikkkkkkkk"

"Bantuanmu ternyata tidak gratis ya Hanny"

Fake Face (Luffy x Sanji) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang