Rumah Kakek

211 18 0
                                    

Sore hari dimana matahari akan tenggelam hari ini cahaya jingga begitu menyorot, memberikan warna cantik yang membuat perasaan hangat.

Sanji sedang membaca buku diteras, kacamatanya kendur turun dari hidung mancungnya yang tipis. Secangkir teh hangat, angin musim gugur agak dingin dia bahkan memakai kaus kaki dan cardingan. Meja disampingnya terdapat bunga segar yang baru ia panen di pagi hari.

Ada hiasan maroon yang menjadi aksen dikertas kuning pucat bukunya, itu adalah bookmark buatannya sendiri yang berasal dari bunganya.

Akhir-akhir ini ia belajar cara mengawetkan bunga dan mengeringkannya. Lalu membuatnya menjadi pembatas buku yang cantik. Hasilnya ia pakai sendiri, ia berikan pada miko dan orang-orang dirumah. Para pelayan memujinya, nami juga sangat senang menerimanya.

Langkah sepatu yang tumpul terdengar, tapi orang yang sangat fokus pada bukunya tidak sadar hal itu.

Namun saat orang itu sudah hampir dekat hawa keberadaannya begitu jelas.

"Luffy kau pulang?" Tanyanya,

Luffy menundukkan tubuh, mengarahkan wajahnya dengan alami. Sanji mengadah dan menutup matanya berkedip. Ciuman singkat mendarat sebelum pria itu menjawab. "Um"

Sanji memberikan senyuman lembut, wajahnya yang sendu aura hangat seorang ibu, dibawah cahaya jingga surai pirangnya lebih cantik. Kaca mata tipis silver sangat cocok dengan kulit putihnya.

Luffy merangkul tubuh berbalut kardigan, dan sekali menciumnya kali ini tidak dibibir tapi di pipinya.

"Tampilan ini sangat curang"

"Eh kenapa?" Sanji bingung.

"Kau menggemaskan Sayang"

"Gemas??" Sanji memperlihatkan wajah tak suka.

"dan kau sangat cantik.."

"Berhenti menggodaku" Luffy tertawa lembut. Sanji menutup buku dan melepas kacamatanya, berdiri membalas rangkulan Luffy.

"Kenapa kau lepaskan?"

"Apa?" Sanji melirik, ouh kacamata. "Aku akan mengantarmu masuk, aku sudah selesai membaca"

Luffy terlihat kecewa tapi sanji tidak mengerti.

Selesai makan malam, Sanji dan Luffy bersiap tidur.

"Bagaimana guru pengasuh barunya?"

"Sejauh ini baik-baik saja dan Miko terlihat senang belajar"

"Begitu"

Luffy memanjat ke kasur dimana Sanji sudah duduk menyender bantal.

"Baguslah, dia lebih mirip denganmu sepertinya karna diumur yang sama aku anak nakal yang menolak belajar" Luffy tertawa tidak tau malu.

"Apa aku perlu kaget"

"Hahaha"

Luffy melebarkan tangannya, Sanji berbaring menjadikan bahu Luffy sandarannya. Luffy mengelus dan memainkan rambut Sanji.

"Kita akan mengunjungi rumah ojichan"

"Hm kapan?" Tanya Sanji menatap Luffy.

"Lusa" Jawab Luffy.

"Lusa? Mendadak sekali.. Kau memangnya tidak bekerja?"

"Aku mengambil cuti panjang, ada waktu kosong karena delay proyek dan aku tidak tau kapan memiliki waktu lagi"

"Tunggu um ojichan?"

"Haha kenapa kau menjadi lamban Sanji, yah ojichan. Ahh kau belum pernah bertemu, dia kakekku dari ayah"

Fake Face (Luffy x Sanji) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang