26

181 21 7
                                    

"Yah ini salahku" Ucap Sanji.

"Tidak maksudku bukan begitu sanji"

Sanji menggeleng tanda dia mengerti, dan tidak apa-apa soal mengakui ketidakberdayaannya.

Hari-hari berikutnya Sanji masih menjadi manusia tanpa jiwa meski begitu dia sudah lebih baik dalam merawat Miko, sekarang dia juga mampu merawat anabulnya bersamaan.

Luffy bekerja tapi dia akan pulang sesekali lebih sering dari sebelumnya. Selalu menghubungi sanji lewat pesan, atau mendesak nami menanyakan kabarnya jika tidak dibalas.

Menjalar kemasa lalu dan masa kini, kekosongan hubungan ini semakin jelas, Luffy merasakan keraguan pada perasaan Sanji. Ini seperti kembali ke awal dimana selalu dia yang harus memberi dalam hubungan.

Dia tidak mengerti, Sanji sangat rumit lebih rumit. Keinginan Luffy sederhana katakan semua yang harus dilakukan.

"Luffy~~"

"Ya Hancock" Wanita yang tersipu hanya dengan disebut namanya. Dia naik keatas kursi Luffy dan bermanja.

"Luffy" Sapanya manis "aku tidak bermaksud marah, tapi kau jalan bersama pria itu sudah sampai pada orang tuaku."

"Baiklah.. Aku menyesal" Luffy mengusap Hancock seperti anjing puddle.

"Eum.. Luffy hari ini tidurlah di rumah dan makan malam bersama keluargaku"

"Ya oke"

"Kau semakin dingin" Rengek Hancock, "apa kau tidak bahagia? Kau adalah pria yang penuh pesona terlihat depresi tidak cocok untukmu.. Katakan ada apa? Aku selalu ada untuk menghiburmu"

~~~

Miko mendapat mandi sorenya. Anak ini terlihat paling ceria saat bisa bermain air. Dia akan bergumam dan menendang air.

Sanji akan mengajaknya mengobrol dan bercanda. Wangi sabun pada tubuhnya mengisi ruangan. Sangat segar.

Setelah dikeringkan Miko digosok minyak bayi dan dipakaikan piyama, lalu diberi bedak bayi. Wajahnya yang bulat penuh dengan bedak. Seperti mochi.

"Argh aku ingin mengigitnya" Tidak tahan nami.

Sanji tertawa.

Miko artinya anak yang cantik, dia lahir di pertengahan musim semi. Jaraknya berada diantara dirinya dan Luffy. Dia sudah akan menginjak dua bulan dekat dengan ulang tahun ayahnya.

"Apa yang bisa aku berikan?" Gumam Sanji.

"Baiklah, sekarang kau bermain denganku.. Selagi papahmu mandi" Seru Nami yang mengambil Miko.

Kamar mandi sudah disiapkan, bathtub dengan air hangat. Ada minyak essential dan bunga untuk membuat Sanji nyaman.

Menikmati mandi sorenya, Sanji berpikir untuk memberi hadiah Luffy apa. Dia tidak bisa membuat makanan, juga tidak bisa membelikan barang.

Membuat sesuatu atau membeli sesuatu, sama saja karna berasal dari uang Luffy bukan miliknya.

Melihat pantulan dirinya di genangan air.

Fake Face (Luffy x Sanji) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang