59.S2

85 5 1
                                        

Angin membelai rambut yang memiliki helai halus, suara mesin yang memutar begitu cepat saat mereka sampai baling-baling berhenti beroperasi dan Sanji kembali menginjak tempat terakhir yang ia tinggalkan.

"Sanji" Dua tubuh langsung menyatu, ada suara adu yang jelas akibat pelukan yang tidak sabar dan cukup lama bagi mereka saling memeluk melepas rindu.

Mereka tidak sadar akan keberadaan orang-orang disekitar yang cukup dibuat lama menunggu sampai akhirnya. "Ekhem" Dehem Luffy membuyarkan pelukan tanda rindu itu.

Rumah yang Sanji tidak pernah dijual dan masih ditempati keluarga yang telah lama bersamanya bahkan melebihi waktu yang ia habiskan bersama anaknya yang merupakan darah daging sendiri.

Sanji saat ini sedikit canggung saat tersaji teh hangat di meja, dia dijamu layaknya sebagai tamu.

Kedatangannya kesini tidak lain karena benar-benar ingin memastikan keluarga ini benar baik-baik saja dan dia bersyukur anaknya tidak berbohong soal itu.

"Apa ada barang yang ingin kau bawa Sanji?" Tanya violet. "Semua barangmu disini terawat kami selalu menunggumu pulang"

Luffy membiarkan, dua orang yang pernah bersama itu menghabiskan waktu berdua di ruang pribadi Sanji di rumah ini. Cukup mengejutkan.

Sementara dia dan sang anak hanya menikmati suasana rumah itu. Hancock dan Hanny yang ikut mengobrol bersama Rebecca dengan akrab. Sepertinya anak itu mengenal Hancock yang sudah bak artis yang populer akan kecantikannya.

Suasana hangat ini di dapat setelah konferensi bersama pers beberapa waktu lalu. Semua kesalahan pahaman bisa diluruskan oleh Sanji dan Luffy bersamaan seluruh keluarga. Hancock bahkan ikut berbicara.

Yah situasi ini cukup sulit jika ingin menyembunyikan seluruh kenyataan karena Luffy sudah terlanjur melibatkan publik begitupun Sanji.

Situasi membaik, pemilik curve juga sudah di tangkap atas tindakan penikaman. Atas kejadian tersebut Miko membalikkan keadaan bahwa selama ini Sanji tidak menerima remuinase yang layak atas kerja kerasnya. Cukup dapat membuat alasan itu diterima mengapa ia menyabotase kekayaan intelektual milik sang papah.

Sanji berkata bahwa ia akan pensiun sebagai chef tapi tidak sebagai koki. Jadi dia berharap pihak-pihak yang telah mendukung dan menghargainya selama ini bisa menunggu gebrakan baru darinya. Dan meredam sedikit rasa kecewa sang anak.

Mata itu penuh pancaran kasih sayang dan semua menerima kabar baik soal perdamaian ini. Meski situasi keluarga ini agak melenceng dari kebanyakan keluarga diluaran sana. Tapi melihat mereka duduk bersama untuk menjelaskan dengan baik pada publik cukup membuat semua orang merasakan kelegaan.

Mereka juga memuji bagaimana Hancock begitu memiliki hati yang lapang dan melihat dia akur bersama Sanji.

Ketika pertanyaan "jika tuan Sanji adalah simpanan lalu mengapa.. Tuan Miko lebih tua dari Nona Hanny?" Yah bagaimanapun pertanyaan itu tak bisa dihindari dan Luffy menjelaskan situasi perjodohan. Dan ia meminta maaf saat itu mengatakan Sanji adalah simpanan.

"Hubungan kami terhalang perjodohan keluarga saat itu" Kebenaran yang Luffy lontarkan.

Sementara semua orang kembali mendapat citra baiknya Sanji dan Hancock. Tidak dengan Luffy, beberapa masyarakat berkomentar kontra padanya. Tapi apa gunanya itu semua karena situasi sebelumnya dianggap sudah selesai.

Keadaan perusahaan membaik dan keluarga mereka juga semakin dekat.

"Violet bagaimana soal doffy saat itu" Sanji membuka percakapan di kamarnya.

"Saat itu dia pergi tanpa tujuan jelas, lalu kau menghilang.. Dia sempat beberapa kali kemari tapi tak seperti dimasa lalu dia mengejarku dengan sabar.. Tapi tentu saja aku tak bisa menerimanya. Dan syukurlah dia menerima penolakanku dan tidak lagi kembali." Jelas violet

"Baiklah, jika begitu.. Tapi.. Violet.."

"Um aku mengerti.. Apa kau sudah membuat keputusanmu?"

"Maafkan aku" Mata itu menatap sedih cukup dalam. Dia hampir menangis tapi wajah violet menenangkan seperti biasa dia selalu dapat mengerti Sanji bahkan tanpa ia banyak bicara.

"Aku telah hamil.. Violet" Ucap berat Sanji dan violet memeluknya menguatkan.

"Hus.. Aku yakin dimasa depan hanya akan ada kebahagiaan untukmu.. Jangan pernah menyesali apapun.. Dan Sanji.. Aku tidak masalah.. Pulanglah saat kau ingin.. Um"

Sanji menunjukan ekspresi ragu. "Tapi bagaimana jika aku tidak pernah kembali" Tangan dan tubuh itu bergetar. Kebahagiaan dan ketenangan yang dipancarkan memang selalu hanya sebuah kamuflase bagi pria yang sudah lama terluka ini.. Dia pasti merasa takut akan masa depan.

"Kami selalu mendukungmu jadi kau jangan menyalahkan dirimu sendiri.. Lakukan dan jangan khawatirkan kami disini. Bekal darimu sudah cukup"

"Kau.. Violet.. "

"Hey apa kau meremehkanku" Violet berdiri, memunggungi Sanji "aku akan tetap menjadi rumahmu walau kau tak pernah pulang sekalipun... tidak perlu khawatir" Violet keluar meninggalkan prianya sendiri. Air mata jatuh tapi hatinya merasa senang akan perjuangan mereka. Sanji juga diam cukup lama dan menangis pilu akan situasinya.

Sanji hanya membawa beberapa barang, mengejutkan Hancock tak banyak barang Sanji disana.

Sekali lagi kedua makhluk itu berpelukan seperti pelukan terakhir dan.. Mereka berciuman, violet berjinjit dan memberikan kehangatan itu untuk terkahir kalinya merelakan seseorang yang sudah mengisi penuh hatinya yang mengajarkan bahwa ia berharga. Membuatnya bisa lepas dari hubungan beracun bersama doffy dan memberikan pengalaman panjang yang dipenuhi kebahagiaan.

Sekarang perjalan mereka berakhir jadi biarkan ia egois dan sepertinya Sanji juga merasakan hal yang sama.

Cumbuan itu selesai dan mereka cukup menatap sangat lama. Hancock memegang bibirnya dan melihat Luffy mengejutkan bahwa ia dan miko tak mengalihkan pandangan itu. Sangat menyenangkan keduanya bersabar meski mata itu saat ini seolah akan memakan orang hidup-hidup.

Bagaimana yah jika Luffy tau bahwa ia juga pernah mencium Sanji sedalam itu. Karna ia yang hanya beberapa menit saja tau bagaimana perlakuan sopan dan gentlenya Sanji pada seorang wanita, violet yang telah hidup 18 tahun bersama kau tak perlu mempertanyakan lagi.

Sekarang lihat, bagaimana Sanji membalas ciuman itu meski hanya kecupan lembut setelah lumatan panas yang lama dari violet berakhir. Tapi Hancock mengerti mengapa ia melakukan itu, meski tau mungkin akan ada konsekuensinya besar setelah kami sampai dirumah.

Tuan Riku menghampiri dan juga memeluk Sanji bersamaan Rebecca dan hylos. Lalu sepenuhnya mengikhlaskan kepergiannya. Sekarang sepertinya mereka tidak perlu khawatir tapi meski begitu mereka tak lupa "kau bisa kembali kapanpun" Selalu dikatakan agar Sanji yakin ada tempat ia kembali.

Punggung itu berbalik, violet melihat punggung yang 18 tahun lalu menjadi tamengnya dan selalu menjadi pelindungnya. Saat doffy akan menyakitinya pria ini yang akan maju paling depan. Doffy sudah tak akan kembali bersama tamengnya yang kehilangan tugas. Meski begitu mereka masihlah tetap keluarga.

Semua saling melambai pada kepergian pria berambut pirang yang sudah tua namun memiliki hati lembut bak anak-anak. Mereka tau bagaimana ia begitu membutuhkan perhatian namun selalu bisa menyelesaikan masalah dengan caranya.

Sekarang keluarga Riku yang menemani Sanji harus melepaskan meski ini seperti papan judi. Karena ia kembali pada tempat yang ia hindari selama 18 tahun. Bisa saja ia menemukan kebahagiaan atau mungkin jauh lebih buruk.

Tentu tidak ada yang mengharapkan kemungkinan kedua.

"Dia benar-benar pergi" Bisik halus violet dan mata kirinya basah oleh air mata yang jatuh sekali lagi.

Tbc.

https://teer.id/@jusmine91

Fake Face (Luffy x Sanji) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang