Rumput liar sangat tinggi dipekarangan, Miko berlarian dengan empat kaki, dia lincah melompat-lompat layaknya serigala kecil.
Lompat dari satu pijakan ke pijakan lain, serangga yang terganggu akan muncul dari yang melompat atau terbang. Untungnya anak itu dipakaikan pakaian panjang oleh Sanji. Kalau tidak mungkin kulit mudanya akan gatal-gatal.
Fokus Sanji dipermainkan, Luffy sedang sibuk membuka pintu ingin memperlihatkan isi dari rumah padanya. Tapi Sanji sangat khawatir pada Miko dan juga... Dia merasa ragu dengan tempat ini.
"Lu.. Luffy.. Miko akan gatal jika..."
"Kyahahaha biarkan anak itu.. Atau.." Luffy mengobrak abrik, Sanji penasaran dan akhirnya malah masuk mengintip melihat ke dalam.
Rumah panggung yang terbuat dari kayu, seperti rumah petani di desa. Tapi ini sudah lama tidak dirawat dan isinya dipenuhi barang tua. Sangat terbengkalai. Lantai kotor tak bisa dipijak tanpa alas kaki, langit-langit yang dipenuhi sarang laba-laba.
"Ugh....luff-" Belum sempat Sanji menyelesaikan kalimatnya. Pria itu muncul tiba-tiba membawa gunting rumput dan sabit.
"Shihsi kita bisa memotong rumputnya" Wajahnya kotor cemong dengan debu. Terseyum lebar dengan deret gigi putih satu-satunya yang bersih di wajahnya.
~~~
Keluarga kecil itu dipekarangan, Luffy memotong rumput dan Sanji mengumpulkan rumput sisa di sudut. Membentuk gunung-gunung mini.
Miko membantu, tangan kecilnya mengambil rumput yang Luffy potong. Lalu mengumpulkannya di tempat Sanji. Anak itu memakai sarung tangan kebun seperti Sanji dan Luffy.
Setelah beberapa jam berlalu pekarangan menjadi rapih. Miko kembali bermain berlarian, dan Sanji akhirnya tidak terlalu khawatir.
Kedua orang tua ini berlanjut membersihkan rumah. Karna mereka akan tidur di dalam rumah benar? Pikir Sanji.
Luffy mengeluarkan barang berat yang tidak terpakai, mengumpulkannya bersama sampah rumput dan daun.
Sanji membersihkan debu, dia menyapu lantai dan akan mengepel.
Luffy tidak ada rasa lelah, dia lanjut membawa kayu, dan memotong beberapa bagian. Lalu Dia memperbaiki kerusakan rumah dan menambal jendela yang berlubang.
Sebenarnya dimulai dari memotong rumput, Sanji tidak tau apakah ini liburan atau hukuman. Dia hanya mengikuti Luffy, pria itu bekerja maka ia pun ikut bekerja.
~~~
Hari menjelang sore, miko menghampiri Sanji. Anak itu menarik-narik celana papahnya untuk memanggil.
Sanji melihat ke bawah, anak itu menatapnya dengan mata bulat dengan manik yang mirip dengan miliknya.
"Papah miko lapar" Ucapnya, saat ini anak itu terlihat sedikit menyedihkan dengan pakaian yang kusut dan kotor tapi wajahnya berseri ceria dengan sedikit kehabisan energi. Ya lagipula dia sudah bermain seharian.
Sanji tidak bercermin bahwa ia juga lusuh karna seharian membersihkan debu rumah yang sangat tebal.
Ahhh.. Sanji dan Luffy hampir lupa soal piknik. Karna sibuk membersihkan rumah tua ini.
~~~
"Apa airnya pas" Tanya Sanji pada Miko.
"Ya papah shishi" Anak itu terlihat senang bisa mandi bersama. Keajaiban bahwa rumah tua ini memiliki water heater.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...